14 Ji-Sung

66 4 0
                                    

(Jisung)
Walau Jisung sudah menolak mentah-mentah memiliki adik, namun orang tuanya bersih keras agar memiliki anak kedua. Ibunya ingin memiliki anak seutuhnya manusia, itu tujuan sang ibu dan ayah. Sebenarnya, Jisung bisa menerima keadaannya yang setegah vampire itu.

Namun setelah mendengar pembicaraan sang ibu dan ayah dengan tujuan mereka. Ia menjadi marah, dalam arti ia adalah anak yang tak di inginkan karena ia adalah produk gagal, tidak sesuai harapan mereka. Anehnya mengapa mereka tidak membunuh dia saat mereka tahu ia setengah vampire?.

Adik Jisung terlahir menjadi manusia murni seperti ayahnya, ia terlihat iri dengan adiknya itu. Ia berkali-kali mengakhiri hidupnya namun selalu tidak bisa. Dalam dunia kevampiran mereka parah vampire tidak akan bisa mati sampai waktu mereka mati. Jadi saat kelahiran mereka juga sama seperti manusia, mereka juga akan mati namun mereka kebal akan mati sebelum waktunya.

“HAAAAAAA!!” Teriak Jisung pada tebing-tebing tinggi, percuma ia lompat dari ke tinggian itu ia tidak akan bisa mati sebelum memang di takdirkan mati oleh tuhan.

==

Jisung kembali ke rumah dengan lesuh tak bergairah untuk hidup. sang adik berjalan pelan mendekatinya dan memegang tanganya.

“Hyung! Ada yang ingin aku bicarkan” – Jino

“aku lelah besok saja!” Ujar Jisung tak bersemangat untuk melayani adiknya itu.

“Hyung tahu, aku sangat ingin menjadi seperti Hyung, Hyung seperti super Hero yang ku nonton kuat dan tak akan bisa terluka” ujar Jino lanngsung menteskan airmata.

Kau belum tahu apa artinya penderitaan Jino ya.
“aku lelah besok pagi sana kita bicara lagi!” Jisung memasuki kamar dan membaringkan tubuhnya.

Aku hidupku sebenarnya tidak di ketahui siapa-siapa, kelebihan yang kumiliki sangat aku benci! Aku harus hidup tersembunyi sebelum parah koloni asli akan mendapatkanku dan menjadikanku bagian dari mereka.

==

K

elas Jisung harus melakukan kunjungan alam sekalian mereka melakukan praktek tumbuhan dan hewan apa saja yang mereka temukan di hutan dekat kota mereka.

Saat itu Jaehyun juga mengikuti kelas karena ia sudah benar-benar pulih, Naeun Jaehyun dan Jisung mereka satu kelompok.

“aku bersyukur bisa sekelompok dengan kalian” kata Naeun sambil tersenyum cirri khasnya yang semakin membuat ia mengemaskan. Jisung tersenyum dan melupakan bebannya saat melihat senyum manis Naeun. Jaehyun menyadar itu ia sedikit menyenggol Jisung karena Jisung sudah berubah dan tak bisa mengendalikan perasaannya pada Naeun.

“aku tahu kau jomblo tapi jangan juga mengebet temanmu kali!” bisik Jaehyun pada Jisung.

“tapi dia begitu manis” balas Jisung.

“bukannya kalian dulunya musuh?” Jisung menghela nafas mendengarkan Jaehyun.

“Perhatian! Perhatian! Semua anak-anak kumpul dan mendengarkan intruksi!” Guru Pembimbing menjelaskan tata tertib dan intruksi saat memasuki Hutan.

“Kalian tetap waspada walau hutan keci ini terlihat aman-aman saja namun ada hewan-hewan buas seperti ular dan hewan-hewan berbahaya lainnya, selalu bersama dan saling berjaga-jaga satu sama lain”.

Setelah 2 jam menelusuri hutan, ada ular kecil merampat kearah Naeun dan Naeun tak sengaja menginjak ekornya ular berbisa itu memetok dan mengigit Naeun.

“ahh!” Naeun terjatuh tanpa berpikir panjang jaehyun dan Jisung menghampiri Naeun jaehyun mengambil ranting menjauhkan ular itu sementara jisung menatap cemas Naeun, ia melijat kaki Naeun bekas gigitan kaki itu dan ia melihat darah yang mengalir itu matanya berubah bibir jantungnya memacu cepat saraf-sarafnya meransang untuk meminum darah itu. Ia tak bisa menatap wajah Naeun dengan keadaannya. Ia mengambil tali sepatunya mengikat pergelangan kaki naeun dengan kuat agar bisa ular itu tidak Naeun sudah tidak sadarkan merasa sangat lemas ia tidak bisa melihat jelas siapa yang sedang bersamanya dan menolongnya Naeun jatuh pingsan dan dengan cepat Jisung mengisap bisa itu keluar dari kaki Naeun. Ia memuntahkan Bisa itu keluar ini pertama kalinya lidahnya merasa darah selain darahnya, darah manusia dan itu adalah darah Naeun. Jaehyun yang melihat Jisung melakukan hal bodoh itu memberai jisung dari Naeun.

“Yah Bodoh!” geramnya atas tingkah berbahaya Jisung.

“apa yang kau lakukan!!” bentak Jaehyun membalikkan Jisung yang terlihat lemas dan ia melihat pupil mata Jisung yang biru.

“Jisung!” Jisung langsung terjatuh ketanah tak sadarkan diri. Jaehyun langsung mencari guru pembimbing untuk menolong Naeun dan Jisung.

(Rumah sakit)

Bangsal Naeun dan Jisung bersebelahan. Naeun sadar duluan ia terlihat baik-baik saja karena Jisung telah mengeluarkan Bisa itu. Jaehyun menjaga mereka berdua dengan perasaan yang cemas.

“Aku dimana?” kata Naeun dan suara parau.

“Ah syukurlah Naeun kau taka pa-apa” ujar Jaehyun terlihat kecemasannya berkurang.
Naeun berusaha mengingat siapa yang menyelamatinya namun ia tidak bisa ingat.

“Jaehyun-ah, dimana Jisung?” tanyanya.

“dia disebelahmu” Naeun memutar kepalanya melihat Jisung yang tertidur.
Dokterpun datang.

“kau sudah sadar nona Naeun, dalam beberapa hari kau akan pulih. Syukur pada saat kejadian Pria sok kuat ini menolongmu” Ujar dokter.

“Dia juga baik-baik saja, dia memang anak yang kebal dengan Bisa sehingga ia dengan beraninya melakukan tindakan yang akan mengambil nyawanya” gumang dokter itu memeriksa Jisung dan pergi begitu saja.

Jaehyun mengingat kejadian itu dan ia teringat lensa mata Jisung yang berubah warna menjadi biru.

Kau siapa?

Jisung mendengar apa yang di kataka dokter itu dan ia tahu Jaehyun sedang melihatinya dengan penuh tanda Tanya. Ia mengepalkan tangan dan meneteskan airmata.

Apa Jaehyun tahu siapa aku sebenarnya?
Dokter itu tersenyum saat melihat hasil tes Jisung. Selama bertahun-tahun ia tidak pernah menemukan pasien yang aneh seperti Jisung. Ia tahu Jisung adalah setengah vampire, manusia biasa pasti akan mati saat terkena bisa apalagi sedikit menelan Bisa itu.

“anak itu adalah orang langkah yang kau cari-cari selama ini”.

Bersambung ~

Jangan Lupa Vomment
Comeback!!!

My Our Parents Are GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang