Jaemin melihat lagi Daddanya Menangis di buat Jeno, ia mengepalkan tangan. Chanyeol tak bisa berbuat apa pada Jeno karena ia juga tidak bisa memarahi Jeno. Ia hanya bisa memeluk Baekhyun Untuk menenangkannya atas sifat Jeno. Jaemin mengepalkan tangan menahan amarahnya.
“Yak!! Jeno-ya!!!” Teriak Jaemin terbakar api amarah.
Saat Jeno berbalik karena Jaemin tak sopan padanya yang sebenarnya adalah seorang Hyung.
Plak! Jaemin menjotos pipi kiri Jeno dengan kuat sehingga Jeno terkapar jatuh. Chanyeol yang melihat itu Langsung menahan Jaemin dan menyembunyikan Jaemin di belakangnya karena ia melihat Jeno sudah bangun untuk membalas pukul Jaemin.
“Yak!! Saekki!” bentak Jeno penuh emosi.
“Deddy pindah! Aku akan memukul bajingan itu!” bentak Jaemin berusaha keluar dari belakang Chanyeol.
“ANIYA! Kembali kekamarmu!” Jeno menyerbu untuk memukul Jaemin yang di halangi oleh Chanyeol. Baekhyun segera berlari kesana untuk memisahkan Jeno yang sedang berusaha.
Karena Jeno sangat penuh tenaga, Baekhyun sampai kewalahan. Tidak ada cara lain lagi Baekhyun menampar tepat bagian yang dihajar Jaemin, karena tamparan itu kuat Jeno wajah Jeno sampai terbuang kearah kanan. Ia pun terhenti dari keagresipannya dan hanya meneteskan airmata.
Jaemin yang melihat itu juga tidak bergerak, ia tak menyangka Dadda akan menampar Jeno. Selama ini ia tak pernah menyentuh Jeno dengan kasar.
Tangan Baekhyun bergetar hebat, airmatanya menetes telah menampar putranya sendiri.
“Mian” ucapnya gentir. Chanyeol hanya bisa melototi apa yang telah di lakukan Baekhyun.
“Yeobeo” kata Chanyeol terbata, karena tak percaya.
Jeno mencibir, tak percaya. Bola matanya memutar kearah Baekhyun.“akhirnya,..” katanya sambil memegang pipi bekas tamparan Baekhyun. Ia menghapus airmatanya dan beranjak pergi dari sana menuju kamarnya. Kaki Baekhyun yang sedari tadi bergetar akhirnya tidak kuat menahan berat badannya ia jatuh terduduk ke lantai. Chanyeol segera berlari kearah Baekhyun untuk menanyakan keadaannya.
“Jaemin-ah kembali ke kamarmu, semuanya akan baik-baik saja” pintah Chanyeol pada Jaemin. Karena Jaemin adalah anak yang dengar-dengaran ia segera menuju kekamarnya sesuai pintah sang Deddy.
“Yeobeo apa kau baik-baik saja?” Tanya Chanyeol pada Baekhyun.
“ani! Jeno yang tak baik-baik, saja Chanyeol-ah hiks hiks hiks” tangis Baekhyun lagi dalam pelukan Chanyeol.
Jeno terduduk di ranjangnya yang berhadapan dengan lemari kacanya, ia melihati dirinya. Kamarnya masih terang sehingga ia bisa melihat dengan jelas. Sudut bibirnya terluka mengeluarkan darah. Pipi kirinya lebab karena tadi di jotos adiknya dan juga ditampar Dadda alias Baekhyun.
Ia melihati dirinya, ia pantas mendapatkan itu karena beberapa tahun ini Dadda telah banyak mengeluarkan airmata untuknya. Butiran krystal yang keluar dari mata Jeno menandakan rasa bersalah dan kesalnya. Ia memegang Dadanya yang sesak ia terisak dari tangis meratapi kehidupan yang tak normal yang telah ia jalani.Bagi negara yang hidup dengan gaya yang legal yang ia rasakan, pasti tidak pernah merasa tersiksa tapi bagi lingkungannya yang hampir semuanya normal ia merasa tertekan.
Apa kata public, apalagi mereka adalah keluarga Kolongmerat yang terpandang. Orang belum ada yang tahu bahwa Dadda dan Deddynya adalah seorang Gay. Hanya pekerja rumah mereka yang tahu, karena mereka semua orang terpercaya.
==
Jaemin membuka jendela kamarnya dan menatap pada bulan, saat melihat bulat sabit itu, ia terbayang wajah Hyungnya Jeno yang tersenyum padanya, ia teringat saat masih kecil dulu Jeno sering melindunginya, Jeno sampai sekarang masih terlihat kuat di bandingkan dirinya. Rasa bersalah itu muncul saat Jaemin teringat bahwa ia telah memukul Hyung yang ia sayangi itu, ia terisak menangis merasa bersalah.
Flashback
“Yak!! Jeno-ya!!” Plak ia memukul Jeno dengan kuat sehingga Jeno terkapar di lantai. Saat itu bergerak memukul Jeno ia berbicara dalam hati
“Mengapa kau saja yang mengeluarkan keluh kesahmu, di saat aku sedang berusaha menahannya.
“kau tahu apa yang aku rasakan lebih sesak karena aku selalu menahannya, berpura-pura baik-baik saja dan menerima hal yang tak bisa kau terima itu sangat menyakitkan kau tahu! Maaf hyung aku memukulmu kau keterlaluan, mengapa kau selalu menyakiti Dadda yang selalu memberikan cinta pada kita. Kau kira aku menerima kenyataan ini?.
Tidak. Karena aku sangat Berterima kasih pada Dadda dan Deddy yang menjaga dan melindungi kita dengan cinta, aku jadi tidak tegah mengeluarkan keluh kesah yang aku tahan selama ini.
Tahanlah, tak yang patut kita ambil, janganlah kita seperti mereka. Maafkan aku Hyung! Aku hanya berusaha mengeluarkan rasa amarahku karena mengapa kau selalu bisa mengekspresikannya sementara mengapa aku selalu yang mengalah agar tidak melukai mereka”.==
Naeun duduk disebuah caffe, ia terlihat sedang menunggu seseorang.
Wajahnya begitu tak tenang, ia berkali-kali mengepal dan menggengam tanganya agar ia tidak terlihat gugup dan berani bertemu seseorang itu.
Ia menggigit bibir bawahnya sambil menutup matanya menghembuskan aliran nafasnya dengan baik, agar ia begitu tenang sampai orang yang ia tunggu itu datang.
Perasaan yang ia rasakan bukan karena gugup bertemu dengan orang yang ia sukai, namun ia harus kuat bertemu dengan orang yang menusuknya dari belakang.
Saat orang itu datang, semua terasa hening mereka saling memandang di kejauhan, seorang gadis itu mendekat dan duduk tepat di depan Naeun.
“Bagaimana dengan kabarmu?” Tanya gadis itu. Gadis itu terlihat mengenakan baju yang mahal dan semua yang di gunakannya terlihat mahal. Naeun yang melihat itu tersenyum evil.
“aku tidak terlihat menyedihkan seperti apa yang kau lihat sekarang, kau terlihat bahagia sekarang. Setelah mencuri posisiku” cibir Naeun menghadapi gadis yang seumuran dengannya.
Gadis itu menangapi dengan santai, ia tersenyum puas.
“aku kira kau berakhir menyedihkan. Tapi kau terlihat baik-baik saja Naeun-ah hebat. Aku datang kesini hanya ingin melihat keadaanmu dan mengucapkan kalimat maaf” Naeun berdiri tanganya terlihat bergetar tapi ia sembunyikan ia menatap tajam Gadis itu, namun tatapan tajamnya itu sedikit berkaca-kaca ia terlihat menahan agar airmatanya tidak jatuh pada gadis penghianat di depannya itu.
“..dan mengucapkan kalimat terima kas,” byurrr Naeun menguyurnya air dari gelasnya.
“dasar serigala! Jika kau sudah bahagia dengan apa yang kau ambil! Jangan pernah bertemu denganmu lagi, enyahlah! Aku tidak mau melihatmu dari hidupku lagi!!” Naeun meninggalkan gadis yang terlihat termenung itu.
Naeun mengeluarkan tangisannya yang tadinya ia tahan, sepanjang jalan. Ia mengingat saat-saat kebersamaan bahagianya bersama gadis itu, hingga saat dihianati.
To
Be
Countinue
KAMU SEDANG MEMBACA
My Our Parents Are Gay
FanfictionMy Our Parents Are Gay Cast : Jeno NCT | Baekhyun EXO | Chanyeol EXO | Jaemin NCT | Jisung NCT | Jaehyun NCT | Naeun| Genre : Gay, Romance School. Author : RAFXBACK Cover by Cici Zulfiana Prolog : Terlahir dari dua orang ayah tanpa ibu, apakah...