Keibuan

417 23 0
                                    

Part 2 Keibuan

Setelah beberapa pekan Baekhyun dan Chanyeol keluar kota, mereka tidak memberitahukan pada Jeno dan Jaemin bahwa mereka akan pulang.

Saat itu Jeno sedang bermain gamenya sendiri sementara Jaemin tengah membaca sambil berkeliling di rumah dengan salah satu tangannya memegang gelas jus jeruk. Ia terlihat serius membaca.

Chanyeol menarik Lengan Jaemin di sudut ruangan dan memberi isyarat pada Jaemin bahwa jangan memberitahukan pada Jeno bahwa ia dan Baekhyun telah pulang.

“Deddy” kata Jaemin terbelak dan segera di bukam mulutnya agar jangan keras-keras nanti Jeno megetahui mereka telah datang.

“kapan Deddy pulang, dimana Dadda?” Jaemin berbicara dengan pelan.

“Deddy merindukanmu Naui Adeul” Chanyeol mencium sekilas bibir Jaemin, seperti seorang ayah pada lazimnya.

Ia juga memeluk hangat putra kesayangannya itu karena ia sangat merindukan Mereka beberapa pekan ini.

“apa Jeno menjagamu dengan baik?” Jaemin mengangguk.

“Dimana Dadda?” Jaemin terlihat lebih merindukan Baekhyun.

“Kau sangat merindukan Daddamu ini di banding deddy ya Jaemin Naui adeul, saranghae” terlihat Chanyeol terlihat asam karena Jaemin  lebih merindukan Baekhyun. Baekhyun mencium bibir Jaemin dengan lembut.

“eheum!” deham Chanyeol menandakan ia tidak terhiraukan.

“Jadi kau hanya merindukan Dadda, Jaemin? Ahh Deddy terluka” keluh Chanyeol memasang wajah kesal, namun hanya bercanda.

“aku juga sangat merindukanmu Deddy heheh”.

“…oh ya Dadda dan Deddy kenapa mengendap-endap saat pulang kalian mau member surprise pada Hyung” Maksud Hyung disini Jeno.

“apakah dia masih kesal” Raut wajah Baekhyun pilu.

“..dia tidak pernah menelpon kami” lanjut Baekhyun semakin pilu.
Jaemin terlihat merasa bersalah pada Baekhyun. Terlintas sebuah ide agar bisa menghibur Baekhyun.

“Dia sedang di ruang tengah dan memainkan gamenya. Dadda dan Deddy pergilah temui Hyung” ujar Jaemin mengalihkan topik agar Raut wajah Baekhyun tidak sedih.

Baekhyun segera kesana, Chanyeol sangat bangga dengan Jaemin yang selalu bisa menerima mereka. Ia tersenyum dan memeluk putranya itu dengan hangat lagi.

“Gomawo Jaemin-ah, Terima kasih telah selalu menerima Dadda dan Deddy, Deddy sangat menyayangimu” Pada Saat itu airmata Jaemin menetes. Ia sebenarnya juga tidak ingin memiliki kedua orang tuanya yang seperti itu, namun karena kasih sayang Chanyeol dan Baekhyun ia bisa merasakan kasih sayang orang tua, walau dengan cara yang tak normal.

Bohong jika Jaemin tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, di saat Daddanya memberikan kasih sayang itu padanya. Sebenarnya walaupun begitu ia juga ingin benar-benar merasakan kasih sayang seorang wanita(ibu) yang sebenarnya hanya saja hatinya masih bisa bersyukur dan menerima keadaan Baekhyun dan Chanyeol.

“Jeno-ya! Dadda dan Deddy pulang!” seru Baekhyun dengan gembira namun, jeno sama sekali tidak berkutik dan tak menghiraukan suara Baekhyun.

Hati Baekhyun seakan tertusuk tombak atas sifat Jeno yang tak pernah berubah selama 9 tahun ini. Ia duduk disamping Jeno dan mengambil stick.

“Dadda ingin bergabung” kata Baekhyun.

“Dadda Istirahatlah! Dadda dan Deddy pasti capekkan. Aku ingin bermain sendiri” Jeno mengatakannya dengan dingin tanpa melihat bagaimana keadaan Baekhyun.

My Our Parents Are GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang