Part 11 Jaehyun

158 5 0
                                    

Part 11
( Jaehyun)

Saat itu, saat kejadian itu Jaehyun yang ku kira adalah Psikopat telah menolongku dari Psikopat sebenarnya. Ia mempertaruhkan nyawanya. Oh Tuhan selamatkan dia!
Naeun berjalan terbirit-birit mengikuti para perawat itu mendorong Bangsal yang di tempati Jaehyun, ia terlihat tak sadarkan diri penuh lumuran darah, pucat, dingin dan kaku.

Naeun tidak bisa mengekspresikan dirinya untuk yang lainnya karena ia sangat shock melihat Jaehyun seperti mayat hidup di depannya. Ia hanya bisa menangis berharap tuhan bisa mendengarkan isi hatinya yang merontah-rontah.

“Tuhan! Selamatkan Jaehyunku! Selamatkan sahabatku ini! Maafkan aku telah berpikir buruk tentangnya selamatkan dia, jangan kau ambil dia!”.

Tempat di bangku tunggu Naeun duduk lemas dan memantung, ia tidak bisa berkata apa-apa, matanya sudah kering. Airmata tidak ada gunanya, semua tubuhnya memantung otaknya selalu terbayang senyuman Jaehyun, semua hal baik tentang Jaehyun yang ia pikirkan ia tidak pernah memikirka hal buruk yang Jaehyun lakukan.

Hatinya tidak pernah berhenti mengutarakan doa untuk sahabatnya yang sedang di operasi,

“Tuhan Selamatkan Jaehyunku” hanya itu yang bisa ia ulangi-ulangi berjuta kali.
Jisung berlari seperti orang bingungan saat mendengar tentang Jaehyun. Ia melihat Naeun ia sedikit tenang ia berjalan pelan mendekati gadis itu yang tak bergerak sama sekali. Ia duduk di samping Naeun.
Jika mereka tidak ada dalam situasi itu pasti mereka akan bertengkar, namun ini bukan situasi harus begitu, mereka berdua adalah sahabat dekat Dari Jaehyun.

Jisung mulai terisak mengeluarkan suara tangisannya yang ia tahan, airmatanya jatuh. Segera tangannya menghapusya, walaupun begitu ia tidak mau pernah terlihat lemah didepan Naeun.

Naeun yang sedari tadi diam mulai menggerakkan bibirnya tersunging bibir pucat akan juga mengerluarkan suara tangisan tapi ia tahan ia melompat berdiri dan memandang tajam Jisung, ia bertingkah seperti biasa aja Jisung jangan membawanya pada pikiran negative tentang Jaehyun.

“Hey Jisung-ah!! Kenapa kau menangis! Jaehyun baik-baik saja” cercah Naeun penuh amarah.

“apa Jaehyun baik-baik saja?” Jisung berdiri dan menghapus airmatanya menjalan mendekat pada Naeun dan memberikan pelukan pada Gadis itu, ia jatuh saat ini Naeun lebih terpukul karena ia berada di tempat dimana Jaehyun terluka, ia melihat bercak darah Jaehyun melumuri baju gadis itu. Jisung memberikan pelukan hangat itu agar Naeun bisa sedikit tenang. Jika ia di posisi Naeun ia tak sanggup berpikir tentang bagaimana keadaan Jaehyun.

Dua orang dokter keluar terburu-buru seakan kejadian buruk telah terjadi, Jisung dan Naeun semakin khawatir dan berusaha mengejar dokter itu dan bertanya tapi mereka di abaikan.

Mereka menangis sambil berpelukan. Kejadian itu membuat dua orang yang bermusuhan menjadi akrab dan semakin dekat. Dua dokter itu kembali masuk dengan mendorong meja operasi yang tersedia alat-alat operasi lainnya.

Jisung dan Naeun membututi dokter namun tepat di pintu operasi mereka di larang masuk. Mereka kembali di kursi tunggu depan meja operasi itu. Terdiam dan sunyi.

“Jaehyun akan baik-baik saja~” ujar Naeun pura-pura kuat. Jisung tahu musuhnya itu sedang pura-pura kuat di depannya.

Naeun saja pura-pura kuat dan selalu berpikir positif, mengapa aku tidak?.

“Dia Pria tampan dan kuat yang pernah aku temui di dunia ini!” Balas Jisung.

“ dia akan segera sembuh” Ucap Jisung tersenyum ceria pada Naeun. Naeun hanya melihat senyuman itu dan tak membalasnya.

Jisung mengerti di saat ini, ia tahu Naeun orang pertama yang sangat terluka ia tidak perlu membalas senyumannya itu karena senyuman itu hanya senyum pura-pura kuat juga tidak real karena ia juga sangat takut kehilangan Jaehyun. Ia hanya ingin bersifat seperti Naeun yang berpikir positif.

5 jam berlalu~

Karena kelelahan menunggu hasil operasi Jaehyun Naeun dan Jisung saling bersandar kepala dan tertidur. Dokter keluar berharap mereka di sambut oleh dua anak yang tadi sangat menunggu hasil Operasi itu namun mereka tidak ada di depan pintu, ia membalikan kepala kearah kira melihat pada kursi tunggu ia melihat dua remaja itu tertidur pulas. Saat perawat hendak membangunkan mereka ia melarangnya.

“terima kasih untuk kerja kerasnya hari ini! Bawalah anak itu keruang ICU biar aku yang mengurus dua remaja ini!”.

“Beristihatlah dengan baik!” Team Operasi itu akhirnya bubar.

“Hey kalian berdua jangan pacaran di rumah sakit!” bentak Dokter Han.
Naeun dan Jisung terkaget bangun dan berdiri, mata mereka berdua sangat merah akibat baru terbangun dari tidur nyenyaknya.

“Dokter bagaimana hasilnya?!” – Naeun.

“Pulanglah dan istirahat semua baik-baik saja!”

“Dimana Jaehyun?!” kata Jisung dan Naeun bersamaannya.

“Pulanglah dan istirahat aku akan memberitahukannya besok pada kalian!”

“Dokter!!!” bentak Jisung dan Naeun bersamaan terlihat marah.

Dokter han terkekeh melihat reaksi dua pasangan remaja itu.

“Kalian terlihat sangat menyayangi dia”. Jisung dan Naeun sangat tidak menyukai Dokter han karena terlalu bertele-tele.

“DIMANA TEMAN KAMI!!!”

“teman kalian baik-baik saja, dia di ruang IC..” belum setelah mengatakannya Jisung dan Naeun mengatakan terima kasih dan berlari meninggalkan Dokter han yang tersenyum melihat mereka yang sangat peduli pada teman mereka.
Sesampainya di Kamar inap Jaehyun.

“Jae.mppp” mulut Naeun telah dibekam oleh Jisung.

“Jisung sedang istirahat di baru saja selesai di operasi jangan mengeluarkan suara bising!” Naeun langsung terdiam sementara Jisung membalikkan wajahnya tertawa tak berbunyi karena ia melihat ekspresi lucu Naeun yang baru pertama kali menjengguk orang di ruang ICU.

“Bebicaralah dengan pelan, kau tahukan Rumah sakit itu tidak boleh ribut-ribut” bisik Jisung. Naeun terlihat akan memarahi Jisung.

“pulanglah sepertinya kau terlihat kelelahan sekali biarkan aku yang menjaga Jaehyun” Naeun memandangnya kesal.

“aku juga ingin menjaganya!” ujar Naeun berbicara dengan suara yang kecil.

“Harusnya kau keluar! Lihat tubuhmu kotor begini! Banyak kuman dan bakteri, kau sudah tahu Jaehyun baru saja selesai dari ruang operasi harusnya kau tidak boleh memasuki ruang ini!” Naeun melihat Jaehyun penuh rasa bersalah ia tanpa berkata apa-apa ia berlari keluar yang penting telah melihat Jaehyun baik-baik saja sudah membuat Naeun merasa legah.
Jisung duduk di samping ranjang Jaehyun yang tidak sadarkan diri.

“Jaehyun-ah, ternyata Naeun adalah gadis yang imut dan perhatian. kau tahu, dia sangat khawatir dan selalu kuat di depan mataku, ia selalu berpikir positif tentang keadaanmu. Ia gadis yang kuat” Kata Jisung.

“Kau mendengarkanku kan, segeralah sembuh. Aku ingin sekali kau melihat aku dan anak itu bertengkar. Maaf datang terlambat Jaehyun-ah”.

Bersambung

Maaf gaes sibuk banget jadi baru bisa upload sekarang mohon dukungannya ya pencet bintang aja kok kalau ada kritik saran bisa langsung komentar aja yah nantikan part selanjutnya~

My Our Parents Are GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang