Part 1 (Di saat kamu jatuh Cinta)
Namaku Jeno, aku terlahir tanpa ibu. Bisakah kau mempercayaiku, aku hanyalah seorang monsters aku benci hidupku – Jeno
Namaku Jaemin, tidak special dariku karena aku sama seperti Jeno, apakah kalian percaya aku dan jeno adalah Kembar? Akupun tidak,. Tapi aku masih bisa tersenyum pada yang terjadi, aku tahu Jeno tidak bisa maka dari itu aku tidak boleh seperti api, aku harus jadi air karena Dadda (Baekhyun) bilang “karena jeno adalah api, maka Jaemin harus menjadi air karena kalian anak kembar deddy dan dadda” terdengar anehkan? Aku rasa aku dan Jeno memang anak kembar yang bukan identik tapi kami berdua bukan anak dari Dadda dan Deddy. Jeno bilang “aku benci terlahir dari dadda dan deddy, aku seperti monster”. Tapi aku masih bisa tersenyum, selama orang-orang tidak tahu kami adalah Monster aku akan baik-baik saja. Walaupun jujur aku membenci Dadda dan Deddy, aku tetap menyayangi mereka. Aku yakin Jeno juga – Jaemin.
Jeno dan Jaemin adalah anak kembar yang terlahir dari sepasangan gay yakni Baekhyun dan Chanyeol, dimana Jeno adalah sperma dari Baekhyun dan Jaemin adalah sperma dari Chanyeol yang di titipkan pada satu wanita sewa rahim yang memiliki masa period menghasilkan dua sel telur.
Jeno seorang cowo pendiam, ia kasar, tapi sangat perhatian, Jaemin adalah seorang cowo yang mudah tersenyum dan sangat ramah. Jeno dan Jaemin selalu bersama. Tidak. Mereka tidak berdua saja ada kedua kadang mereka berkumpul dengan kedua temannya yakni Jaehyun dan Jisung.
Walaupun Kehidupan Jeno dan Jaemin sangat tertutup dan penuh privasi, mereka masih memiliki dua orang yang dekat dengan mereka. Jaehyun dan Jisung dekat dengan mereka, mereka tidak tahu Privasi keduanya, alamat rumah, nama orang tua dan privasi lainnya mereka tidak tahu. Bahkan guru mereka tidak pernah bertemu orang tua mereka.
Tring! Tring!
Terterah nama si pemanggil pada ponsel jeno
“Dadda”. Jeno mendecik geli memutar matanya kearah lain seakan tidak mau melihat notifikasi yang masuk itu.
Jaemin yang melihat itu langsung mengambil ponsel Jeno dan menjawab panggil dari Baekhyun itu.
“Jeno! Dadda dan Deddy akan pergi keluar Negeri karena urusan bisnis, Jaga Jaemin. Dadda sudah memesan pada Imo untuk selalu menjaga makan kalian, Dadda dan Deddy sangat mencintai kamu, Saranghae” Panggilan terputus.
“Dadda menelpon,…” Jeno memalingkan wajah benci sambil mengepalkan tangan.
“…dia bilang, dia akan pergi ke luar negeri bersama deddy juga ia berpesan agar Hyung jagain aku” Jeno mencibir bibir mendengar kebasian itu.
“apa kau yakin kita anak kandung mereka? Apakah kita saudara kandung? Aku pikir kita adalah anak panti asuhan yang mereka adopsi, aku bosan hidup begini aku jijik dengan perhatian mereka!” Jeno berdiri dan meninggalkan Jaemin.
Jaemin menundukkan kepala dan terlihat bawah ia cemberut.
“Apa Hyung akan meninggalkan Jaemin?” mata Jaemin berkaca-kaca.
“jika Hyung mau pergi kenapa tidak mengajak Jaemin” airmata Jaemin menetes.
Naeun yang di luar kelas dan mendengar sedikit percakapan mereka dan melihat Jaemin menangis karena Jeno.
Wah! Mereka kek habis berantem – Naeun.
“Tunggu!” Cegat Naeun pada Jeno yang melangkah keluar dari pintu.
“Kau memukulnya?!” mata Naeun sedikit tajam kearah Jeno yang lebih tinggi darinya.
“menyingkirlah!” ia mendorong Naeun menyingkir dari jalannya. Wajah Naeun hanya bisa bengong karena Jeno kasar padanya. Naeun masuk ke kekelas dan menanyakan keadaan Jaemin.
“Kwaenchana?” tanyanya pada Jaemin. Sambil menghapus airmatanya ia mengangguk.
Naeun tersenyum pada Jaemin dan mengulurkan sapu tangan pada Jaemin, Naeun seakan berubah menjadi malaikat dengan sayap di matanya Jaemin, seakan melepaskan panah cinta kearah hati Jaemin sehingga membuat detak jantungnya berdetak kencang.
Sementara jeno hendak makan ia terbayang dengan wajah Naeun yang terus menggangunya, ia menjadi tidak nafsu makan dan berjalan menuju ke perpustakaan untuk menghilangkan bayangan Naeun. Namun saja bayangan wajah cantik Naeun selalu menghantuinya.
“aisstt!!!” desisnya membuang wajah jengkelnya. Saat itu ia melihat Naeun sedang kesusahan mengambil buku di lemari yang lebih tinggi darinya.
Jeno juga melihat rok pendek Naeun yang sedikit terangkat.
“aisttt! Apa yang aku pikirkan!” ia memukul kepalanya untuk menghilangkan pikiran mesumnya dan berjalan mendekati Naeun tapi gadis itu berjalan pergi.
Jeno terheran kemana Naeun pergi, ia mengendap-endap melihat kesana kemarin tak ada orang, ia terus memperhatikan gerakkan menggemaskan Naeun.
Saat ia rasa tak ada orang ia mengambil kursi pada salah satu meja membaca dan membawanya ke tempat bukunya berada.
“nah! Aku pintarkan hehehe” cetus Naeun sendiri sementara di sebelah rak buku ada Jeno yang senantiasa memperhatikannya dan terkekeh mendengar umpatan juga celotehan Naeun.
Ia menaiki kursi itu sambil dan hendak turun dari kursi ia melihat Jeno sedang memasang wajah tersenyum pada sebelah lemari buku itu. Ia melihat kebawa roknya, mata Naeun membesar dan melompat turun dari sana.
“dasar mesum!!!” jerit Naeun, ia berjalan ketempat Jeno berada dengan tatapan yang tajam.
“sudah berapa lama kau di sana! Apa yang kau inginkan!!” cercah Naeun terengah-engah.
“aku hanya ingin membantu tadi, tapi kau dengan akalmu jadi aku hanya bisa melihatmu” ujar Jeno tersenyum puas. Mendengar itu Naeun langsung melemparkan buku yang tadi ia ambil kearah Jeno tapi dengan gesit Jeno menghidar sehingga lemparan itu tak mengenainya. Ia tersenyum menang karena buku itu tidak mengenainya sehingga membuat Naeun terbakar amarah.
“aku akan melaporimu keruang BK!” ancam Naeun.
Jeno tersenyum evil berjalan mendekati Naeun dengan 1000 maksud,
“ aku rasa hari ini perpustakaan ini sepi ya, tapi kau berteriak saja tak ada yang meresponmu, Ruang BK dari sini lumayan jauh apa yang akan terjadi padamu sebelum kau pergi kesana?”.
“yak!! Kita satu kelaskan! Jangan membuatku berpikir yang aneh-aneh. Kau tahu orang tuaku orang yang tajir ia bisa membuatmu busuk di penjara!” ancam Naeun.
“apa aku terlihat seperti orang miskin yang tak punya kuasa?” ujar Jeno santai.
“kau sudah menggangu ketenangan pikiranku tadi jadi kau harus membayarnya” umpat Jeno yang terdengar jelas oleh Naeun yang ketakutan.
Karena tak bisa melakukan apa-apa Naeunpun langsung menangis. Karena berisik mendengar Naeun menangis Jeno menghela nafas untuk menyudahi tangisan Naeun.
“huftt! Kenapa kau tidak menggunakan kepalamu lagi?! Larilah bodok!!” mendengar itu Naeun langsung berlari kencang menjauh dari Jeno.
Jeno terkekeh atas tingkah Naeun .
“ah dia imut sekali” ujarnya sambil tersenyum.
Jaemin yang juga berada di sana hanya bisa melihat dari sela-sela rak lemari buku perpus sana,
“semoga saja Jeno tidak menyukai Naeun karena ia telah jatuh cinta pada Naeun” Jaemin melihat kearah sapu tangan yang diberi Naeun tadi.
To be Countinue
Fanfiction baru guys semoga kalian suka btw aku suka Ama chanbaek jadi spesial part chanbaek ya
Jangan lupa vote y
Yang blm follow Kuy follow banyak fanfiction seru lainnya bagi yang belum bacaNanti kan keselanjutannya ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Our Parents Are Gay
FanfictionMy Our Parents Are Gay Cast : Jeno NCT | Baekhyun EXO | Chanyeol EXO | Jaemin NCT | Jisung NCT | Jaehyun NCT | Naeun| Genre : Gay, Romance School. Author : RAFXBACK Cover by Cici Zulfiana Prolog : Terlahir dari dua orang ayah tanpa ibu, apakah...