28. drakor

530 35 15
                                    

"Hanya untaian kata, tak mengandung makna, namun tersirat sebuah rasa"
.
.
.
.

"Menikah?"

"Iya nona, mereka menggelar pesta pernikahan dua hari yang lalu" Jawab salah satu laki² dengan badan besar itu

Wanita yang mendengar penuturan dari anak buahnya membuat ia geram. Azzam hanya miliknya, tak ada yang boleh memiliki Azzam kecuali dirinya seorang

"Siapa perempuan sialan itu?" Tanya sang wanita dengan nada menghina,
Lantas sang anak buah memberikan file berisikan data diri istri dari Azzam

"Sialan" Desis wanita itu


***

"Gimana Rai malam pertama nya, lancar?" Goda Jean ke Raina, mereka ada di Caffe setelah banyak melayani pelanggan sekarang kedua gadis cantik itu duduk di ruangan Raina

"Mulutnya, bukanya tanyain keadaan gue pas tau kalau yg jadi suami gue itu pak Fahri" Ucap Raina terjeda "gue kaget je kek mau pingsan gitu" Lanjutnya dengan mendramatisir keadaan

Raina mendapatkan sentilan di kepalanya dari Jean "bukannya seneng lo, tapi pak Fahri ga bilang alasan dia main rahasia² gitu apa?" Tanya Jean

"Belum, kayaknya nanti gue tanyain"

   Hari sudah berganti sore, Raina sedang menunggu sang suami untuk menjempunya, karna Azzam sudah bilang kalau mulai kemaren ia akan mengantar jemput Raina layaknya seorang bapak grab

Terlihat mobil yang selalu Azzam pakai jika ke kantor, dan Raina sudah tau persis mobil itu. Saat Azzam berhenti di depannya gadis itu langsung masuk ke kursi penumpang di samping Azzam

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam" Jawab Azzam dengan menyodorkan tangannya untuk di salimi Raina, gadis itu menerimanya dengan senang hati setelahnya Azzam mengecup dahi sang istri

"Mau mampir dulu?" Tanya Azzam saat mobil itu berjalan menyusuri jalan Raya

"Engga usah, kita makan di rumah aja nanti aku yang masak" Jawab Raina dan di angguki Azzam

"bang"

"Hm"

"Abang masih punya hutang sama aku loh" Ujar Raina namun tak melihat Azzam

"Hm, hutang apa?" Tanya Azzam bingung dan melihat sekilas ke arah Raina

"Hutang penjelasan tentang pernikahan ini" Jelas Raina membuat Azzam mengangguk²kan kepala

"Nanti di rumah aja cerita"

Setelah sampai di rumah, pasangan pasutri itu bersiap² untuk sholat maghrib berjama'ah. Setelah selesai sholat Raina mencium tangan Azzam dan Azzam kembali mencium kening sang istri dengan lembut, tampaknya itu akan menjadi kebiasaan bagi mereka kedepannya

"Dek" Panggil Azzam ke Raina

"Iya"

"Ini" Azzam memberikan Raina kotak musik yang terlihat masih bagus namun antik, ada ukiran nama Raina di sana. Raina mengingatnya. Iya itu kotak musik dari kiki, sahabat Raina yang sudah tiada

Jodoh Dari AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang