Laki² tinggi itu memasuki rumah besarnya dengan santai, hanya saja pikirannya sedang bekerja keras sekarang
"Gus kok ga ucap salam si masuknya?"
"Loh umi, Sejak kapan di sini?" Sang anak kembali bertanya
"Iya umi mau main aj ke sini mumpung abi ga ada kerjaan" Jawab Sang umi
"Ooh assalamu'alaikum umi, maaf tdi Azzam ucap salam pelan doang" Jawaban Azzam hanya di balas oh ria oleh sang umi
"Ayok masuk abi udh nunggu tu di dalam"
***
"Jdi gmn zam?" Tanya abi Ridwan kepada sang anak
"Apanya bi?" Pemilik nama Azzam Pramana Al-ghifari itu malah balik nanya
"Ya rencana lamaran kamu lah, masa abi yg lamaran bisa² di amuk umi nanti" Kekeh sang abi sambil melirik istrinya
"O-oh itu, abi sma umi pergi aj ke rumahnya gapapa sekalian percepat aj tanggal ijabnya"
Iya tau emang ngebet bgt"Oke nanti umi sama abi ke sana deh ya, mumpung lagi ad di sini juga kan"
Siang sudah berganti malam, sesuai dgn rencana siang tadi Salwa dan Ridwan akan pergi ke rumah sang calon menantunya, ia rasa
Azzam? Dia ga ikut pergi, ada urusan mendadak katanya
Setelah sampai di rumah Raina orang tua Azzam itu pun di persilahkan masuk oleh vivian
"Raina nya mana vi?" Tanya umi salwa pada vivian
"Itu umi masi ada kerjaan di kaffe katanya, bentar lagi paling juga pulang" Jawab kakak Raina itu
"Kamu lagi buat apa vi?" Tanya umi salwa
"Oh ini umi kan mau makan mlm sama² jdi buat hidangan, dikit lagi juga selesai"
"Oh yaudah yok sekalian umi bantu" Dan kedua wanita beda usia itu kedapur meninggalkan suami serta satu anak kicik di luar untuk berbincang.
Setelah agak lama berbincang akhirnya yg di tunggu2 pun datang juga, iya Raina akhirnya pulang dengan tampang b ajanya itu.
"Assalamu'alaikum Raka onti pul-" Raina baru sadar kalau ada orang lain di rumahnya, bukan cuma kakak dan ponakannya
"Ehehe Assalamu'alaikum" Salamnya lagi sekarang lebih sopan
"Waalaikumsalam" Jawab orang² yg di ruang tamu itu "dari mana aj Rai, lama amat pulangnya" Tanya Adit sang kakak ipar
"Itu mas tdi ada kendala sedikit di kaffe" Jawab Raina "yaudah Rai ke dalam dulu ya kak,mas buk,pak" Saat ingin ke kamarnya Raina di panggil
"Raina sini dulu ngapa"
"Rai mau mandi dlu kak, udh bau ini"
"Raina sini nak" Panggil umi salwa dan ekspresi Raina cuma cengo gitu aj, baru dia konek trus akhirnya duduk di sebelah umi
"Kamu lupa sama ummi?" Tanya ibu Azzam itu lembut
"Eung.. Hehe" Canggung men
"Ini umi salwa loh Rai sama abi Ridwan" Kata umi lagi berusaha mengembalikan ingatan pendek Raina
"O-oh umii, maaf umi Rai ga konek" Umi salwa hanya terkekeh karna tingkah Raina
"Jadi umi sma abi ke sini untuk memperjelas hubungan kamu sama Gus Azzam Rai" Kata Adit langsung to the poin
"Hah?"
"Iya Raina, cincin yg kamu pakai sekarang itu tanda bahwa Azzam sudah meng khitbah kamu 5 tahun yg lalu" Penjelasan Dari Ridwan hanya membuat kepala Raina makin pusing karna gagal paham dan shock
"T-tapi ini" Rai melihat ke arah sang kakak bergantian dgn melihat cincin yg ada di tangannya
"Kami memang sepakat tdk memberi tau kamu masalah ini agar kamu fokus dengan studi kamu di Korea, sekarang kamu udh pulang jadi kita ga perlu menunda acara baik kaya gini" Raina makin shock sma penjelasan Adit
Semua orang di ruangan itu diam, mereka menunggu dan melihat bagaimana respon sang tokoh utama pembahasan sekarang
Iya Raina sedang bingung, karna dia sudah ga pernah ketemu dgn anak dari Kyai dan bu nyai nya semasa Mondok itu selama 5 tahun. Dia lupa
Umi Salwa masih setia menggenggam tangan Raina, meyakinkan gadis itu bahwa ini adalah jalan yg benar
"Rai..dari pertama umi liat Raina di Pondok umi sudah suka sama Raina, umi ingin Raina jadi anak umi. Tapi ini juga pilihan Raina" Senyuman terluas di wajah wanita paruh baya itu"Jadi Raina Hiperion, maukah kamu menerima anak kami Azzam sebagai calon suami kamu?" Tegas Abi Ridwan
"Umi, kak, semuanya kalau masalah jodoh Raina serahin ke keluarga dan pada Allah, toh kak vivi sma mas Adit ga mungkin milihin calon suami yang ga bener buat Rai" Dengan satu helaan nafas Raina menyambung kata2nya "Bismillah iya Raina Terima lamaran dan perjodohan ini" Semua yg ada di ruangan itu tersenyum lega dan mengucapkan hamdalah
Sekarang gadis pendek berpipi bulat itu merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya
"Bisa²nya gue di jodohin, mana udh 5 tahun lagi huaa" Raina tiba² mendudukkan diri dari tidurnya
"Azzam, ASTAGHFIRULLAH gue lupa Gus Azzam itu yg mana ish"Setelah Raina guling² ga karuan karna memikirkan nasib dia kedepanya, terdengar ada notif dari ponselnya
+0822...
Assalamualaikum
Ini saya
Jangan lupa besok kamu mulai kerjaOke mood Raina dari ga karuan sekarang jadi benar2 tidak mood
Raina
Waalaikumsalam
Iya Pak
Ga bakal lupa sayaOrang penting.
Saya cuma mengingatkan
Sudah jgn ganggu sayaHeii siapa yg mengganggu siapa sekarang? Ingin rasanya Raina mencaci maki orang yg sekarang sedang mengirim pesan ke dia ini
Raina
Oh iya Pak
Saya meminta maaf yg sebesar-besarnya🙂Orang di sebrang sana menyunggingkan senyum manisnya, melihat pesan terakhir yg di kirim oleh gadis kecilnya
Dia sudah tau dari Orang tuanya bahwa Raina menerima lamaran sekaligus perjodohan itu, dan perlu kalian tau ekspresi wajah Azzam hanya biasa aja, tpi di hatinya sudah ingin pecah karna bahagia.
"Apa ku chat dgn bilang klw aku Azzam ya?" Monolognya "engga ah, aku harus kasih dia sedikit pelajaran karna melupakanku" Senyuman kembali terukir di bibir tebal Azzam,
Mengingat tingkah gadisnya itu selalu saja membuatnya salah fokusTbc...
Hello everyone hehe, ini udh aku up part 15 nii
Gimana? Makin seru atau makin aneh?
Ada usulan buat aku ga?
Oiya aku jg pgn ucapin minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin iyya. Kan dua hari lagi lebaran
Jgn lupa vote and komen biar aku semangat buat lanjutin Kapal Raina dan gus azzam oke😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Dari Allah
RomanceNote: Beberapa part awal masih belum di revisi dan part² selanjutnya akan lebih banyak kata-!!! "Mencintaimu hanya butuh waktu satu hari dan melupakanmu butuh waktu seumur hidup" -Raina Hiperion "Bersama atau tidaknya kita sekarang, saya hanya akan...