Raina, Jean, dan kyung masih setia di meja mereka. Banyak yg mereka bicarakan tapi yg lebih cerewet dari tadi itu Jean, dia banyak bicara dengan Kyung entah itu tanya kerjaan atau cepu masalah kesehatan Raina
"Rai, Jean aku harus pergi sekarang, masih ada pasien yg harus aku tangani"
"Oke oppa" Balas Raina
"Lain kali mampir lagi ya kyung-sii" Timpal Jean yg membuat Raina geleng² kepala, kyung yg mendengar itu pun hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya
Kedua gadis itu ingin mengantarkan kyung ke pintu keluar Cafe namun tiba² ada keributan di salah satu meja pengunjung
"Maaf pak maaf saya ga sengaja" Ucap pelayan itu dengan raut wajah yg takut
"Je lo anter kyungso oppa dulu, biar gue liat itu ada apa" Jean yg mendengar intruksi Raina lantas mengangguk, dan Raina pun berjalan menuju meja tsb
"Ck kamu bisa jalan ga" Kata laki² itu tajam, tampak jas hitam laki² itu sudah terkena kopi yang tdk sengaja di jatuhkan oleh pelayan
"Maafkan saya Pak" Sesal pelayan itu
"Maaf ini ada apa ya" Tanya Raina yg tiba² terkejut karna laki² yg ketumpahan kopi itu adalah Azzam, iya Azzam "pak Fahri?"
"Kamu boleh ke belakang lagi, ini biar saya yg urus" Kata Raina ke stafnya itu
"Maaf ya pak atas kelalaian staf saya, mungkin dia kurang fokus. Sebagai gantinya kami akan memberikan bapak pelayanan gratis gimana?" Jelas Raina panjang lebar
Azzam yg dari tadi diam, malah melepaskan jas nya dan melemparkan jas itu ke Raina
"Cuci...pakai tangan" Orang yg mendengar perkataan tajam Azzam merinding di buatnya, laki² itu seakan wilayah teritori nya sudah di ganggu dan dia akan menjadi ganas.Raina yg tersadar dari lamunannya setelah Azzam pergi keluar dari kafe, dan perlu kalian tau bahkan CEO Pramana Group itu meninggalkan 3 lembar uang kertas merah
"Dasar galak, muka tembok, taunya nyuruh aja" Dumel Raina "Hah apa²an ini duitnya kebanyakan tau mentang² orang kaya" Lanjutnya lagi
"Rai kenapa?" Tanya Jean yg melihat sepupunya itu ngedumel ga jelas
"Tau tuh si pak Fahri, gue di suruh nyuci jas nya"
"Yaudah gue aja yg nyuci, lo ke atas gih ntar gue anterin makanan"
"Ga usah deh biar gue aja yg nyuci ini nanti"
***
Setelah keluar dari cafe Raina Azzam sedikit menyesal, entahlah rasanya dia terlalu keras dengan gadis itu mengingat Raina tadi abis jatuh dan mimisan
"Apa aku minta maaf aja, engga lah buat apa lagipula itu salahnya" Monolognya
Azzam berencana akan langsung pulang ke rumah dia akan menyambut Raina di rumahnya ya walaupun dia secara tidak langsung aja nyambutnya, ga harus nungguin Raina di gerbang atau apalah itu.
Namun niat itu harus di urungkan nya karna Reno bilang sudah menemukan koruptor kecil yg berada di salah satu cabang Pramana Group, dan dia harus ke kantor saat itu juga.
Sesampainya di kantor Azzam langsung menemui orang yg menunggunya dari tadi
"Selamat siang pak" Sapa pria paruh baya itu kepada Azzam, yg di sapa hanya biasa saja tanpa menjawab.
Suasana tampak mencekam, Reno tau Azzam sangat mempertimbangkan keputusannya, mengingat pria itu sudah tidak muda lagi, akan susah mencari pekerjaan baru. Tapi peraturan tetaplah peraturan, walau bagaimanapun korupsi sangat di benci oleh laki² itu. Semua karyawan boleh meminjam uang ke perusahaan sebanyak yg dia mau, kenapa masih harus korupsi? Kurang baik apa lagi Azzam jadi bos.
Azzam mengeluarkan dokumen² yg mencakup data tentang korupsi pria yg sedang di depannya itu
"Baca...dan coba anda pikir alasan apa yg akan anda gunakan sekarang""m-maafkan saya pak, s-saya terpaksa pak" Tampak pria paruh baya itu tampak pucat setelah membaca dokumen
"Terpaksa? Anda pikir korupsi gaji karyawan untuk membeli mobil mewah itu terpaksa-!!" Azzam melempar HP yg berisikan video mobil terbakar dan yaa itu mobil si pria paruh baya "anda di pecat dan silahkan pergi dari kantor saya...sekarang" Final Azzam dan membalikan kursi kekuasaan nya menghadap ke arah jalan
"Pak pak pak Fahri saya mohon pak, kasih saya kesempatan pak" Kata pria itu hendak menggapai atensi Azzam namun di halangi Reno
"Lo ga di tuntut aja udah sukur pak, masih mau nyari mati lo" Kata Reno sambil menyetet pria paruh baya itu ke luar
***
Hari ini Raina lebih cepat pergi ke rumah Azzam dia punya janji temu dengan dokter jadi dia akan cepat² selesaikan pekerjaan dadakannya itu dan langsung pergi
"Assalamualaikum pagi Pak satpam"
"Waalaikumsalam neng Raina mau ke rumah pak Fahri ya? Sok neng" Raina yg ingin mengeluarkan KTP pun seketika bingung mendengar kata pak satpam
"Loh ga di periksa lagi pak?" Tanya gadis imut itu
"Engga neng, nama neng Raina sudah di masukan list orang terdekat sama pak Fahri" Raina sedikit kaget karna namanya masuk list orang terdekat Azzam tapi yaudah lah ya biarin aja pikirnya
Sesampainya di rumah Azzam Raina di sambut oleh bi siti
"Assalamu'alaikum bii" Salam Raina"Waalaikumsalam neng udah sampe aja, si aden masih belum pulang"
"Gapapa bi Rai kan ke sini buat masak bukan nyari pak Fahri" Bi siti mengangguk-angguk kepalanya tanda setuju
Setelah beberapa saat akhirnya Raina selesai memasak dan juga siap menghidangkan makanan di meja, setelah itu dia pamit dengan bi siti. Karna buru² Raina melupakan buku catatan kecilnya ternyata jatuh di dapur.
"Assalamualaikum" Suara laki² yg sudah di kenal bi siti pun langsung membuka pintu untuk tuan mudanya
"Waalaikumsalam den"
"Raina udah dateng bi?" Tanya Azzam
"Sudah den, malah udah pergi juga"
"Kenapa ga bibi cegah?" Tanya Azzam yg mulai serius
"Soalnya neng Raina keliatan nya buru² den, dan bibi cuma liat ini jatuh dari tas si eneng" Jelas bi siti sambil memeberikan buku catatan kecil yg di temukannya di dapur tadi
"Yaudah nanti saya makan" Kata Azzam yg di iyakan oleh bi siti
Azzam sedang duduk di kamarnya dan melihat buku catatan kecil Raina itu
"Buat apa dia mencatat alamat seperti ini, bahkan juga ada beberapa biodata orang?" Monolog Azzam yg bingung kenapa isi buku itu adalah alamat suatu tempat dan salah satunya alamat rumahnya***
"Gimana oppa" Tanya Raina kepada Kyung yg baru saja memeriksa keadaan nya. Mereka sedang ada di rumah sakit tepatnya di ruangan dokter kyungso
"Oppa, Apakah makin parah?" Tanya Raina lagi saat melihat raut wajah Kyung tidak menunjukan sesuatu yg baik
"Gapapa oppa, bukanya kamu dulu pernah bilang efek hanya melakukan kemoterapi itu ada baik dan buruknya" Raina berusaha tersenyum walaupun di hatinya sedikit ragu, apa dia akan bertahan lama setelah ini atau tidak
"Raina aku yakin kamu pasti akan sembuh, kita akan menjalankan kemoterapi mu dengan lebih baik lagi oke"
"Iya oppa" Raina dengan senyumannya memang bisa membuat orang merasa baik, namun senyum itu hanya menutupi beribu² luka yg ada di dirinya
Setelah beberapa saat Raina di rumah sakit dia akan pulang dan beristirahat, Kyung menyuruhnya untuk full di rumah dan tidak melakukan hal berat apapun karna bisa saja sakit kepalanya akan muncul kapan saja dan membuat Raina makin drop
Tbc....
kira² Raina sakit apa ya? Ada yg tau?
Oiya btw Aku double up loh hahaKe typoan adalah salah satu kesalahan yg ga bisa di hindari jadi mon maap ya sahabat :')
Karna aku buat ini udah ga baca dua kali.Jangan lupa vote and komen yorobuun wuff u😎
18 juli 2021
-Janova
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Dari Allah
RomanceNote: Beberapa part awal masih belum di revisi dan part² selanjutnya akan lebih banyak kata-!!! "Mencintaimu hanya butuh waktu satu hari dan melupakanmu butuh waktu seumur hidup" -Raina Hiperion "Bersama atau tidaknya kita sekarang, saya hanya akan...