Will You Marry Me?

392 115 373
                                    

Author POV

Dua tahun kemudian.

Tuk, tuk, tuk.

Terdengar suara langkah kaki seseorang di koridor Rumah Sakit Chiki Hospital. Langkah kaki itu milik seorang gadis bernama, Giselle Uchinaga Aeri atau yang kerap dipanggil Giselle.

Giselle kini sudah genap berusia dua puluh tiga tahun. Dan satu bulan yang lalu, ia baru saja menyelesaikan pendidikan strata duanya, ia mengambil spesialis medikal bedah. Jadi, kini nama lengkapnya adalah NS. Giselle Uchinaga Aeri, S.Kep.,M.Kep.,Sp.KMB.

Klek ...

Giselle membuka sebuah pintu ruang perawatan.

"Selamat pagi," sapanya kepada pasien perempuan berusia lanjut yang sedang duduk di atas hospital bed.

"Pagi," sahut si pasien sambil tersenyum kepada Giselle.

"Bagaimana hari ini apa ada sakit, Oma?" tanya Giselle kepada pasien itu sambil tersenyum manis.

Panggilan oma sendiri adalah permintaan pasien itu, yang meminta Giselle untuk memanggilnya oma.

"Tidak cantik. Oma baik-baik saja."

"Syukurlah. Kalau begitu, ayo mandi dulu Oma," ajak Giselle.

Si pasien menganggukan kepala untuk jawabannya.

Giselle menggendong pasiennya itu ala bridal style lalu mendudukkannya di kursi roda. Dan setelah itu mendorongnya secara perlahan menuju kamar mandi.

Pasiennya ini memiliki tubuh yang kurus, jadi hal yang sangat mudah bagi Giselle untuk menggendongnya.

Pasien Giselle yang kerap di sapanya oma ini mengidap stroke, sejak dua minggu yang lalu. Sehingga, membuatnya kesulitan berjalan dan melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

Setelah memadikannya, Giselle membantunya untuk mengenakan pakaian.

"Cantik. Bolehkah Oma sarapan di taman?" tanya si pasien.

"Tentu saja Oma. Kemauanmu adalah perintah bagiku," jawab Giselle.

******

Di taman.

Pasien itu memakan sarapannya dengan lahap. Ia makan dengan disuapi oleh Giselle. Sebab, kedua tangannya sulit untuk dikontrol.

"Cantik. Terima kasih banyak karena kamu, telah mengurus Oma selama dua minggu ini," ucap pasien itu sambil berusaha menggenggam tangan Giselle dengan susah payah.

"Sama-sama Oma. Ini memang tugasku," sahut Giselle sambil tersenyum dan menggenggam tangan pasien itu.

"Seharusnya, yang mengurus Oma adalah keluarga Oma sendiri. Tetapi, mereka semua malah sibuk dengan urusannya masing-masing," tutur pasien itu. Matanya terlihat berkaca-kaca.

"Positif thinking saja Oma. Mungkin jika mereka ada waktu luang akan mengunjungi Oma ke sini," sahut Giselle sambil tersenyum manis.

"Mustahil. Buktinya dua minggu sudah Oma di sini tak satupun dari mereka yang menampakkan batang hidungnya ke sini," ungkap si pasien.

Giselle hanya bisa menghela napas sambil mengelus-ngelus punggung tangan pasiennya itu. Karena memang itu adalah faktanya. Keluarga pasiennya ini tak pernah datang lagi, setelah menugaskan Giselle untuk merawatnya. Bahkan sekedar menelepon pun tak pernah.

"Tenang saja Oma. Ada aku di sini," ucap Giselle sambil memeluk pasiennya.

Tanpa mereka berdua sadari, ada seorang pria yang sedari tadi mengawasi interaksi mereka berdua. Pria itu adalah Choi Beomgyu.

Life | Giselle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang