Guru BK nganggur

234 90 129
                                    

Giselle POV

Aku menidurkan Ella di kasur. Badannya bau keringat bercampur dengan bau amis darah.

"Dek?" panggilku sambil sedikit menepuk-nepuk pipi Ella.

"Hmm," sahut Ella bergumam.

"Mandi dulu," titahku.

Ella membuka matanya lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

"Gak bisa kakak," rengeknya dengan sangat manja.

"Apanya yang gak bisa?" tanyaku heran.

"Jalan sama mandinya," jawab Ella sambil mengerucutkan bibirnya.

Aku membuang napas frustrasi, lalu menggulungkan lengan bajuku.

"Yaudah ayo kakak mandiin. Tapi, besok kamu harus cari cara ya biar kamu bisa mandi sendiri, " jelasku sambil hendak menggendong Ella.

Tetapi Ella sedikit menahan tubuhku.

"Tapi, tapi nanti aku gak mau kena air ya," pintanya yang membuatku bingung.

"Nah loh? Namanya juga mandi dek ya pasti kena air. Kecuali kalo kamu ayam baru mandinya gak pake air," jelasku sambil menggendong Ella.

"Tapi nanti perih," rengeknya sambil mencebikkan bibirnya.

"Bodo. Siapa suruh nakal," pungkasku yang berhasil membuat Ella diam.

Setelah memandikan Ella aku membantunya mengenakan pakaian.

"Mas Beomgyu lamar kakak ya?" tanya Ella tiba-tiba.

"Tahu dari mana kamu?" aku balik bertanya kepada Ella.

"Tadi aku denger di mobil Mas Beomgyu tanya ke kakak will you marry me. Itu artinya maukah kamu menikah denganku kak," ungkap Ella.

"Sotoy kamu dek. Itu tuh artinya maukah kamu makan seblak denganku," ucapku sambil terkekeh.

"Bego-bego gini aku bisa bahasa inggris tau kak," protes Ella tak setuju dengan perkataanku.

"Heh! Gak boleh ngomong kasar kaya gitu," tegurku.

"Nggak lah. Mas Beomgyu kan sekarang suka bikin konten youtube dek. Mungkin tadi itu bagian dari kontennya Mas Beomgyu," jelasku sambil menyisir rambut Ella.

"Kalo bukan konten gimana kak?" tanyanya lagi.

"Ya ... paling bercanda dek," jawabku yakin tak yakin.

"Kak?" panggil Ella sambil membalikkan tubuhnya menghadapku.

"Iya," sahutku.

"Kalo suatu saat kakak nikah, aku tinggal sama siapa? Tidur sama siapa? Makan sama siapa kak? Aku kan gak punya siapa-siapa lagi selain kakak." Ella menundukkan kepalanya sesaat lalu menatapku dengan mata berkaca-kaca.

Aku menarik napas dan membuangnya perlahan.

"Ya sama kakak sayang," ucapku sambil tersenyum kepadanya.

"Tapi kayaknya aku mau tinggal sama mama papa aja deh," lirihnya.

"Lho? Orang tua kita kan udah gak ada dek," tanyaku heran.

"Jadi gak bisa ya kak?" tanyanya dengan sangat polos.

Aku tak paham mengapa Ella masih bisa berpikiran seperti itu padahal ia sudah besar.

"Nggak dek," jawabku sambil beranjak berdiri hendak membuat susu hangat untuk Ella.

"Berarti sampai kapanpun aku gak bisa ngerjain tugas itu," lirihnya lagi.

Life | Giselle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang