Sudah Mengeluh Apa Hari ini?

254 113 398
                                    

Author POV

10 Hari Kemudian.

"Aku bilang gak mau ya gak mau kakak," sentak Ella kepada Giselle.

"Tapi nanti infeksi sayang," ucap Giselle lembut sambil menatap Ella.

"Lagian ngapain sih dilepas segala jahitannya kak, gak ada kerjaan banget deh, dulu dijahit sekarang mau dilepas, gimana sih," protes Ella.

"Dibilang biar gak infeksi Ya Allah," sahut Giselle sedikit emosi.

"Tapi aku gak mau," tolak Ella sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa gak mau?" tanya Giselle.

"Dulu aja sembilan jahitan sakit dan berdarah. Apalagi ini tujuh belas jahitan," ungkap Ella.

"Ya itu karena kamunya gak diem. Coba aja waktu itu kamu diem pasti gak akan berdarah dek," jelas Giselle.

"Apapun itu aku gak mau," ucap Ella sambil melipat kedua lengannya di dada.

Giselle membuang napasnya panjang.

"Gak sakit kok percaya sama kakak," ucap Giselle sambil tersenyum walaupun sepertinya sedikit terpaksa.

"Musrik," ketus Ella.

"Bukan percaya yang itu Markonah," sahut Giselle sambil membuang wajahnya malas.

"Udah lah bodo amat. Kamu mau gak mau kakak akan tetap lepasin jahitannya," imbuh Giselle sambil menarik secara paksa kaki Ella dan mulai melepas jahitan luka di kakinya.

"Aaaa gak mau," rengek Ella. Tetapi sama sekali tidak digubris oleh Giselle.

15 menit kemudian.

"Udah. Sakit gak?" tanya Giselle sesaat setelah melepas semua jahitan luka di kaki Ella.

Ella yang sedang berbaring membalikkan tubuhnya membelakangi Giselle.

"Nggak kan? Iyalah orang yang lepasin lulusan strata dua keperawatan," ucap Giselle dengan nada bercanda.

"Sombong amat," ketus Ella.

"Sesekali boleh lah," sahut Giselle sambil terkekeh.

"Eh, kakak mau service televisi. Kamu mau ikut gak? Nanti kakak beliin boba," tanya Giselle mengalihkan pembicaraan karena sepertinya Ella merajuk kepadanya.

"Ngapain televisi udah jelek gitu diservice, mending beli yang baru aja," sinis Ella.

Padahal yang merusaknya adalah dirinya sendiri yang kesal karena tim sepakbola kesukaannya kalah. Lalu tanpa sadar ia melempar remote ke arah televisi yang menyebabkan layar televisi itu retak.

"Ih kamu mah gak tahu aja dek. Ini televisi tuh dibeli pakai gaji pertama kakak di rumah sakit," jelas Giselle sambil membungkus televisi tersebut menggunakan buble wrap memasukannya ke dalam karton box.

"Oh," sahut Ella acuh tak acuh.

"Mau ikut gak? Kalau mau kakak tunggu di mobil," ucap Giselle sambil menenteng karton box itu keluar apartemen.

******

Setelah mengantarkan televisinya ke tempat service  Giselle memenuhi ucapannya kepada Ella yaitu membelikan Ella boba. Tetapi Ella malah merajuk kepada Giselle. Sebab, ia menginginkan tujuh belas cup boba tetapi Giselle hanya membelikannya lima cup  saja. Giselle beralasan kepada Ella bahwa uangnya tidak cukup. Padahal, ia hanya tak ingin adiknya itu terlalu banyak meminum boba. Karena itu tidak baik untuk kesehatan.

Life | Giselle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang