Profesi

360 154 263
                                    


"Ayo semangat Giselle hari ini hari terakhir kerja untuk minggu ini." Aku bermonolog menyemangati diri sendiri.

Karena seperti biasanya aku merasa malas untuk menjalani hari jumat. Tetapi, tiba-tiba aku ingat akan 'film' yang aku lihat minggu kemarin.

"Astagfirullah maafkan hamba-Mu yang kurang bersyukur ini," ucapku dalam hati. Ya bukannya mau sombong tapi jika di bandingkan dengan penyapu jalanan itu pekerjaanku ini lebih nyaman, pekerjaan ku juga tak beresiko rugi seperti pedagang tahu yang kecelakaan itu dan yang terakhir aku cukup beruntung jika di bandingkan dengan mas-mas lulusan strata dua manajemen itu karena di usiaku yang sekarang ini sudah memiliki pekerjaan tetap. Jadi, nikmat mana yang kau dustakan?

Entah mengapa dari dulu aku sangat ingin menjadi seorang perawat. Dan lucunya lagi aku sangat bahagia ketika menangani pasien kecelakaan. Tetapi tenang saja, aku bukan seorang psikopat.

10.15

Aku, Winter, Ningning, Karina, Beomgyu, Kai, dan juga Soobin sudah berada di dalam mobil ambulans. Hari ini kami bertujuh di tugaskan untuk memberikan imunisasi campak rubella kepada siswa-siswi di Abhinaya Global School tempat Ella bersekolah.

Aku duduk berhadapan dengan Beomgyu. Kadal Arab itu dari tadi memandangku sambil senyum-senyum tak jelas. Aku akui wajahnya sangat tampan ketika tersenyum, dan senyum itu sering kali membuatku salah tingkah.

"Mimi lagi ngapain sih? Serius banget sampai-sampai Pipi di kacangin," ucapnya entah bertanya kepada siapa.

"Mimi." Beomgyu menggoyang-goyangkan kaki ku. Aku refleks menepis tangan Beomgyu.

"Ih apaan sih kaya Ella aja tau,  pake goyang-goyangin kaki gue segala lagi, " ucapku kepada Beomgyu karena memang selama ini hanya Ella yang selalu menggoyang-goyangkan kaki ku ketika aku tak menanggapi perkataan nya.

"Ih jelas lah gue kan abang iparnya Sell," ucap Beomgyu sembarangan orang kami pacaran juga nggak

"Ih gak akan ya. Adek gue gak bakal gue kasih abang ipar kaya lo modelannya. Lagian ngapain sih lo panggil gue mimi nama gue tuh Giselle Uchinaga Aeri," protesku sambil memperlihatkan kartu namaku.

"Ya kan biar romance gitu Sell."

"Dihh. Udah deh daripada lo ngegombal mulu mendingan lo siapin tenaga buat tugas nanti."

"Iya loh Gyu nanti kita kan bakal imunisasi tujuh ratus lima puluh  murid," timpal Karina.

"Iya bener tuh ih banyak banget deh pasti sampe sore." Winter menambahkan.

"Ya bagus dong kalo sampe lama itu artinya gue bisa lama-lama bareng Mimi," ucap Beomgyu sambil menatapku dan tersenyum.

"Ish."

*****

Ella POV

Aku duduk santai di sofa panjang yang ada di ruang BK di sampingku ada Putri temanku dan di sampingnya lagi ada Gillbert, Joshua, dan Adam. Aku bingung kenapa mereka begitu tegang padahal kami sekarang ini sedang di sidang oleh Pembina Osis bukan oleh Jaksa.

"Kalian tadi di Warung lagi ngapain ?" tanya Pembina Osis dengan wajah yang serius.

Karena teman-temanku tak ada yang menjawab, bahkan mereka malah menunduk akhirnya aku yang menjawab pertanyaan mudah itu.

"Ya jajanlah pak," jawabku dengan santai karena memang pertanyaan nya sangat mudah bahkan anak TK pun akan mampu menjawabnya.

"Kalian tahu tadi itu masih jam pelajaran bukan jam istirahat?"

"Tahu pak," jawab teman-temanku dengan sangat pelan.

"Ella tahu?" tanya Pembina Osis kepadaku karena aku tak ikut menjawab

Life | Giselle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang