[9]

3.5K 219 0
                                    

sore itu pemuda berbadan mungil dengan paras cantik tengah duduk di salah satu kursi cafe tengah menunggu seseorang

setelah menyaksikan kejadian calon tunangan nya berpelukan dengan wanita lain haechan pulang dengan diantar sungchan dengan menjelaskan apa yang terjadi tentu nya

kini ia membulatkan niat nya sebulat badan nya untuk mengajak sang tunangan bertemu

namun 2 jam sudah haechan menunggu tetapi mark belum juga kunjung datang, hati nya gundah memikirkan yang tidak tidak

"apa dia baik baik saja? apa terjadi masalah dengan nya? bagaimana kalau terjadi sesuatu pada nya? ah harusnya aku tidak mengajak nya bertemu tadi" tepat setelah haechan menggerutu sendiri datanglah pria yang ia tunggu tunggu

"maaf aku terlambat, tadi ada sedikit masalah dengan pekerjaanku"

haechan menggeleng pelan dengan senyum manis nya "tidak apa, duduklah"

mark menarik kursi dihadapan haechan dan duduk dikursi tersebut "ada apa kau mengajak ku bertemu?"

"e-eh? emm a-anu sebenarnya itu a-aku ingin mengatakan sesuatu padamu" gugup haechan

"Hm, katakan"

"tidak nanti saja aku tau kau belum makan apa apa bukan?setidaknya kau bisa pesan makanan pengganjal perutmu aku tidak ingin kau sakit" tutur haechan yang tepat sekali karena mark juga merasa lapar

"Baiklah.."

setelah itu mereka memesan minum dan makan ya meski makanannya tidak seperti di restoran tapi setidaknya mark sudah makan

"Kau tidak pesan makanan?" tanya mark pada haechan

haechan menggeleng pelan dengan senyum manis terpatri diwajahnya "tidak, aku sudah makan tadi sambil menunggumu" mark mengangguk menanggapi ucapan haechan

Yah setidaknya ia bisa mengumpulkan untuk berbicara dengan mark keberanian sembari mark menghabiskan makanan nya

mark mengusap mulutnya dengan tissue setelah memakan burger pesanannya

"M-mark" cicit haechan dengan sedikit gugup

"Hm?"

"emm anu apa kau memiliki kekasih" takut itulah yang dirasakan haechan saat ini, ia terlalu gugup hingga menutup mata nya rapat rapat setelah menyucapkan pertanyaan tadi

"Ya aku memiliki kekasih, kang mina nama nya dan aku sangat mencintainya"

mendengar itu hati haechan tercelos, sangat sakit rasanya bagaikan ada yang menggores nya dengan belati tajam

bungkam, haechan tidak mengeluarkan sepatah kata pun, ia ingin menangis saja tapi itu malah akan membuatnya semakin lemah, ia tetap memejamkan matanya sambil menahan tangis nya yang akan pecah kapan saja

melihat itu mark menyusap surai lembut haechan "tapi aku sudah memutuskan untuk meninggalkannya demi mommy, tidak ada yang lebih berarti dari mommy dan aku akan melakukan apa saja demi kebahagiaanya meski harus meninggalkan seseorang yang sangat ku cintai" ucapan mark berhasil membuat hati haechan semakin sakit dan ia sudah tidak kuat menahan air matanya, menangis ya haechan menangis didepan mark yang bahkan bukan siapa siapanya

"Maafkan aku, jangan menangis" mark mengusap air mata haechan dengan lembut ia tahu perasaan pemuda kecil didepannya tapi mark juga tidak ingin ada kebohongan yang mana akan kebih menyakiti pemuda kecil didepannya

Haechan menggeleng menggenggam tangan mark "tidak, kau tidak bersalah hyung.. kau baik sangat baik dan aku beruntung sekali bertemu dengan orang berhati malaikat sepertimu" haechan menggantung kata katanya, air mata haechan turun lagi

"Ah begini saja, setelah kita menikah bagaimana kalau kau ceraikan aku dan melamar kekasihmu itu, aku tidak apa kau harus kau ceraikan asal aku dapat melihat kebahagiaan dalam dirimu" haechan mengusap kasar air matanya lalu tersenyum manis mencoba meyakinkan pria dihadapannya kalau dirinya baik baik saja

"chan aku-"

"Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku hyung, jangan pikirkan aku dan terimakasih sudah mau menemui ku" haechan membungkuk sopan lalu hendak pergi meninggalkan mark namun..

  

Grep..

 

 
Mark menarik haechan kedalam pelukannya "maafkan aku.."

dada haechan semakin sesak dibuatnya ia ingin sekali menangis sekencang kencangnya saat ini "tidak mark hyung, kau tidak bersalah jangan meminta maaf"

"tidak chan, aku salah seharusnya aku tidak mengatakan hal itu padamu, maafkan aku.." mark semakin merengkuh tubuh mungil haechan yang entah mengapa sangat nyaman sekali untuk dipeluknya

Haechan menggeleng pelan lalu mendongak melihat wajah tampan calon tunangannya "tidak hyung, sudah ku katakan hyung tidak salah" jeda haechan sebentar

"kau hanya mengatakan apa yang ada di hatimu bukan, kau tidak salah hanya saja aku tidak tau diri malah menangis didepan mu yang bukan siapa siapa haha bodoh sekali aku" lanjut haechan yang hendak melepas pelukan mark namun dicegah mark

"chan.."

"boleh aku.. mencium mu?" mata haechan membulat tak percaya dengan apa yang dikatakan mark barusan

"kalau kau tidak mau-"

"hyung bisa menciumku!" potong haechan dengan pipi merona yang mana membuat mark terkekeh gemas

mark menahan tengkuk leher si mungil lalu dengan perlahan mendekatkan wajahnya, haechan sendiri sangat malu menutup matanya hingga benda kenyal menempel dibibirnya

Haechan tidak tahu harus berbuat apa, ini pertama kali buatnya ia tidak tahu rasanya berciuman hingga mark yang mulai melumat lembut bibirnya

merasakan itu haechan seperti merasakan ribuan kupu kupu diperutnya, dengan kaku ia membalas lumatan mark perlahan

mark membawa tangan haechan yang berada didadanya untuk dikalungkan dilehernya

saking menikmati ciumannya mereka berdua tidak menyadari sepasang mata gadis yang memandang kedua anak adam itu dengan amarah

 
  

  

"seo haechan tunggu pembalasanku.."

  
  

  
Dahla makin gaje aja ni ff
janlup votment ya besti..

betewe ff baruku udah ku publish loh jangan lupa mampir nee
See u . .

MY BEAR || Markhyuck✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang