[6] Diary si Langit, Pengagum sang Bintang

765 133 5
                                    

Story by:

FlowerParasite

Kim Seungmin as Bhumi Langit Arjaksara

Bangchan as Cahaya Bintang Dirgantara

21 September 20XX

Gue gak habis pikir... dan gue gak percaya apa yang gue alami hari ini. Mungkin diary, ekhem, maksud gue note ini gak bakal gue isi lagi, karena kisah gue mengejar Bintang udah selesai. Kenapa udah selesai? Ya gini deh...

❀❀❀

"Lang!!! Woi! Gua tanyain daritadi, tugas geografi lu udah apa belum?"

Yang ditanya menatap temannya lalu sedetik kemudian tersenyum lebar sambil menggelengkan kepalanya. Sedangkan temannya menghela nafas dan menahan dirinya untuk tidak menarik rambut orang didepannya itu.

"Ampun ampun, gua ngerjain tapi baru 6 nomer doang. Lu mau bantu kaga—"

"YA GUA TANYA TUH BIAR LU BANTU GUA GITU!!!" Teriakan menggema di kelas yang masih lumayan sepi itu, yang diteriaki hanya cengengesan.

"Yaudah, gini aja Han, kita ngerjain bareng, gimana? seneng kan lu?"

"Haah... Langit langit, nama lu doang bagus, tapi kelakuan lu kek setan. Yaudah, karena gue baik, lu boleh nyontek gue, gue juga nyontek elu." Langit mengerjap lalu menatap temannya.

"Lah kita kan belum sele—"

"WOI HANIS, DIPANGGIL PAK DODI!!"

Teman Langit–Si pelaku yang berteriak pada Langit tadi– langsung berlari tergesa-gesa. Sedangkan Langit hanya menatap kepergian temannya. Tetapi berbeda dengan tangannya, yang tadinya hanya diam sekarang mulai bergerak dan membuka buku temannya. Selagi temannya pergi, ini adalah kesempatannya untuk mencontek jawaban temannya.

"Woi Lang— oh, lagi nyalin."

Langit mendongak dan menemukan tetangga sekaligus teman masa kecil nya, Samuel, si cowok yang berbibir tebal dan yang suka mengomel itu. Langit yakin, Samuel niatnya ingin mengomeli dia karena Langit lupa membalas pesan si Samuel tadi malam.

"Duh, sebentar ya Sammy sayang, gua lagi sibuk nih."

Pletak!

"ADUH! Anjing lu, Sam, sakit!!" Yang dipanggil Sam hanya merotasikan bola matanya.

"Lu dateng pagi kan?" Langit yang bingung dengan pertanyaan Samuel hanya mengangguk.

"Nah, lu lihat ada HP hitam merk buah disini, gak?"

"Kagak, itu handphone baru lu? Pasti nih, baru beli langsung hilang, udah gak kaget gue."

Samuel hanya mendengus, lalu matanya menelusuri lantai bawah sambil memicingkan matanya.

"Ck bukan gue yang punya handphone, itu tuh si Bintang tuh ketua kelas kita, tumben amat dia clumsy sampe ila—"

GRETEK!

"GUE CARIIN!!!"

Langit langsung berdiri, melupakan bukunya yang masih terisi setengah dari jawaban soal-soal nya, lalu berjalan mengelilingi kelas sambil menunduk. Dia bahkan hampir terjatuh karena terlalu semangat mencari handphone Bintang.

[8] Across the Universe✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang