Anya sedang gondok, sesekali matanya melongo ke arah
ruang tamu, matanya menyipit, mulutnya sudah maju
beberapa senti saking kesalnya, suaminya sedang berkumpul dengan teman - temannya sekitar lima orang di ruang tamu, bukan itu yang membuat hatinya panas, tapi wanita yang dia bingung gayanya punk apa emo, muka sudah dicorat coret dengan tinta hitam, rambut ombre pink yang tak ada mowhak-mowhaknya, menurut anya anak punk itu rambutnya harus mowhak, kalau tidak mowhak bukan anak punk.
Ditekannya kuat sesak dan kesal di dada saat melihat tingkah wanita disamping suaminya yang berceloteh dan gelanyutan manja, dasar monyet batin anya menggurutu!
"Mas jambul pink, bantuin anya dong!!" Teriak anya dari
dapur membuat sekumpulan orang yang sedang ngobrol
seru mendadak diam, ondro yang sadar hanya dirinya
yang rambutnya di cat pink seketika bangkit, di panggil
anya rasanya seperti sebuah mukjizat. Sementara Jagad
hanya menatap sekilas dan beralih lagi ke temannya
yang lain.
"Mas jambul pink, anya mau minta tolong boleh?"
Katanya dengan nada sopan, tak ayal membuat ondro
semakin tak berdaya.
"Iya mbak bidadari, apapun mbak e mau inyong bantu"
Ondro kehabisan akal, hanya bisa menatap dengan
takjub, o walah bidadari kok nyasar di tempatnya mas
jagad, begitu pikirnya.
Anya menyeret ondro tanpa ampun ke dapur dan
mencondongkan tubuhnya ke ondro.
"Mas sini anya bisikin"
"Iya mbak, opo?"
"Mas jambul pink harus temenan sama anya, harus,
kalau gak mau anya paksa" Anya yang menggebu-gebu
tak memperhatikan ondro yang gembira ditawari
'pertemanan' oleh anya.
"Iya mbak bidadari inyong mau" Katanya mengangguk
antusias.
"Mas jambul pink, itu cewek siapa sih, gelanyutan gak
penting kayak monyet" Anya menyambar dengan penuh
emosi, ondro melongok mengikuti tatapan anya ke ruang
tamu.
"Oh itu namanya Lani mbak, wis lama nge-fans sama
mas jagad"
"Tapi mas jambul, anya kan isterinya, gak rela mas jagad
di dempet - dempeti gitu, mas jambul pink mau kalau
besok punya istri, istrinya disosor temannya" anya
mengompori,membuat ondro jadi geram sendiri, tertular
emosinya anya.
"Iyo yo mbak bidadari, pie enak e yo, apa mbak ndak
labrak sekalian wae?"
"Mati anya mas, anya kan gak berani sama mas jagad"
Anya gigit jari, ntah kenapa tingkahnya membuat ondro
