Bagian 4

3.1K 278 14
                                    

Sudah Tiga Bulan usia pernikahan mereka, Jagad tak menduga

samasekali kalau pernikahannya berjalan secepat itu tanpa ada

pertikaian dan pertumpahan darah yang sudah di bayangkannya

sebelumnya. Entahlah, dia merasa sudah terbiasa mendapati Anya

menunggunya pulang di sofa, berbagi tempat tidur tanpa ada

perkelahian, hei bukan tidur seranjang tapi berbagi tempat seperti

ketika dia melihat Anya tertidur di Ranjang dia tanpa komentar akan tidur di sofa begitu juga sebaliknya. Jagad sudah terbiasa mendapati Anya yang dengan sengaja kadang menggunakan pakaian seksi di depannya, meskipun yah kadang membuat naluri kelaki – lakiannya sering terpancing. Jelas Jagad sangat ahli dalam mengendalikan dirinya. Sedang Anya sebaliknya shobinya sekarang pun baru yaitu menelan ludah, melihat jagad yang hanya tidur bertelanjang dada, pemandangan otot liat dan tato yang seringkali merubahnya seperti cacing kepanasan.

Mungkin Jagad merasa nyaman karena tak direcoki Anya lebih jauh, selama Tiga Bulan tak ada percakapan berarti yang mereka lakukan. Tak pernah dia menanggapi omelan dan ocehan Anya yang menurutnya kelewat cerewet untuk sekedar mengomentari beberapa pakaiannya. Pelajaran – demi pelajaran yang di berikan oleh Jagad pun tak pernah berhasil membuat Anya mmikirkan ulang pernikahan mereka. Mulai dengan sengaja tidak pernah pulang seminggu, menghabiskan uang Anya untuk berjudi, mabuk di rumah, mengacaukan setiap pekerjaann rumah Anya dan akhirnya semua usahanya menghentikan pernikahan ini terasa sia - sia dengan tanggapan Anya yang hanya tersenyum dan memaklumi.

Jagad tahu semua yang terjadi pada kehidupannya adalah sesuatu yang memiliki alasan, bisa di terima akal kecuali Anya. Anya pun merasakan hal yang sama, meski tidak pernah merasakan perhatian Jagad, dia merasa cukup karena satu-satunya yang ditakutkan pada tak terjadi sama sekali, Jagad tak pernah sekalipun berlaku kasar seperti memukul atau perlakuan kejam lainnya seperti yang ditakutkannya selama ini. Bahkan sebaliknya Anya yang pernah melakuan tindak KDRT ke suaminya.

Suatu dini hari saat dia bangun karena kehausan dan karena begitu kaget melihat seseorang yang duduk di depan televisi yang menyala, tentu saja Anya tak sempat berfikir dan dengan cepat mengambil panci dan mengayunkannya ke kepala seseorang yang dia kira maling padahal  itu adalah Jagad. Untunglah jagad walaupun sangat marah hanya bisa mencaci maki Anya, Alhasil dengan perasaan bersalah sisa malam itu Anya dengan muka terkantuk - kantuk menemani Jagad menonton bola tanpa diminta.

***

Anya sedang berganti baju, sekian lama berganti tak satupun dia

rasa pas untuk acarAnya sekarang,Hari ini Anya berniat mengantar makanan buat Jagad ke markas tempat suaminya biasa nongkrong, Karena sudah lama dia memilih kaos putih dengan celana pendek di atas lutut. cukup pendek.

Sesampainya di sana, Anya mengetuk pintu dan tersenyum manis

saat sosok lelaki muncul, wajahnya tidak pernah Anya lihat, belum

ada diantara teman - teman Jagad yang main ke rumahnya kemarin. Lelaki di depannya bersiul membuat Anya mendadak dilanda ketakutan.

"Ehmm... Mau cari siapa nona manis?" Lelaki yang Anya kira lebih tua dari jagad itu menatapnya dengan liar, dari atas sampai bawah yang membuatnya sekita risih. Jelas lelaki di hadapannya terbelalak dengan mata yang buas, belum pernah melihat kulit putih bening yang mulus dari seorang wanita yang menurutnya sangat cantik.

"Siapa Jay..." Suara dari dalam dan tanpa menunggu lama

menyembullah kepala dari seorang lelaki yang di rindukan Anya

TEKADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang