Bagian 16

8.6K 628 124
                                    

Monggo, Jagad di Multimed.

Warning : Typo bertebaran. Belum diedit.

Selamat membaca!

***

Hari itu bengkel tempat Jagad bekerja sangat ramai, banyak mobil yang datang untuk diperbaiki, ada yang dengan kerusakan berat, ringan, ada yang hanya datang untung mengganti beberapa part mobil yang ursak, ada yang sekedar untuk di modif ulang, atau ada juga yang menjadi kebiasaan baru akhir – akhir ini, banyaknya pelanggan wanita pengguna sepeda motor yang datang dengan berbagai alasan, padahal sebenarnya hanya untuk melihat ada pegawai mekanik baru yang tampannya sangat tidak wajar.

Jagad memang tak acuh dengan semua itu, berbeda dengan teman – temannya sesama mekanik yang seperti baru mengalami kejadian yang seperti itu. Bengkel dipenuhi gadis – gadis berbagai macam kalangan, dari kalangan yang alay anak SMA sampai tante – tante dan ibu – ibu genit yang mengaku mencarikan anak gadis mereka jodoh.

"Bagaimana, ada kendala?" Pak Anggi, ketua mekanik menghampiri Jagad yang kini sedang membaringkan badannya di balik mobil yang beberapa waktu lalu masuk dengan kerusakan transmisi akibat cairan transmisi yang bermasalah.

Alas papan itu terdorong keluar, muncullah tubuh Jagad yang berlumuran oli, sedikit mendongak mensejajarkan tatapannya pada lelaki yang tampak bijaksana di depannya " Sudah selesai sih bang, tidak ada kendala, hanya saja perlu pengecekan dari abang" Pak Anggi tersenyum simpul, menepuk pundak Jagad pelan.

"Udahlah, saya percaya kamu kok Gad, Udah ya langsung finishing nanti lapor ke mbak Lidya" Pak Anggi menunjuk ke arah kasir dan meninggalkan Jagad yang melanjutkan pekerjaannya sebelum berbalik dan menyeletukkan "Ngomong- ngomong fansmu banyak sekali Gad" yang tidak berefek apapun pada Jagad selain dengusan.

Menjelang sore Jagad berniat pulang, makan di rumah sebentar dan kembali ke Sanggar Bara, ada beberapa hal yang akan disampaikan pada anak – anak punk bimbingannya yang beberapa lalu sudah melakukan perkenalan dengannya. Namun sampai di jalan dia dihadang Ondro, wajahnya tampak kusut dan terlihat seperti terburu – buru.

"Mas, gawat B8.... Mas, gawat" Mendengar kode yang diberikan Ondro, Wajah Jagad bukannya ikutan panik malah masih datar.

"Tenang dulu Ndro...." Jagad memukul bahu Ondro keras, cukup membuat Ondro mengerang namun melanjutkan ceritanya.

"Barusan nyong weruh (saya lihat) mbak Anya dibawa sama B8 mas.... Barusan aja pakai mobil"

"Kamu sekarang balik ke sanggar, ijinin ke Bara ya" Tepat setelah penuturan Ondro, Jagad terburu – buru menjalankan vespanya, B8 adalah sebutan untuk bodyguard keluarga Jagad. Ondro memang mengetahui semua tentang Jagad termasuk bodyguardnya karena dulu pernah mereka harus kabur kesana kemari karena selalu diikuti oleh mereka,Ondro sendiri berniat ke Sanggar, memberitahukan anak – anak, terutama Bara atas apa yang terjadi pada Jagad.

***

Dan akhirnya di sinilah aku duduk di sebuah ruangan luas dengan design interior yang membuatku menelan ludah, kantor papa memang tidak seluas ini tetapi tidak kalah mengesankan juga, mungkin perbedaannya di selera.

"Jika saya tidak salah, sepuluh menit yang lalu saya bertanya dengan anda nona"suara berat ini membuatku sadar kembali.

Aku menelan ludah dengan susah payah "Dia suamiku" jawabku enggan. Bukan takut tetapi aku baru sadar tidak tahu apapun tentangnya. Apa aku harus bercerita kalau mas Jagad adalah suami yang kupaksa menikahiku, dia anak punk yang keren dan memiliki pacar bernama Nisya serta seseorang yang mengaku sebagai ibunya yang padahal menurutku lebih ke seseorang predator seksual.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TEKADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang