Ini part sisi lain kehidupan Hally Anastasya yang paling gak keliatan dikisah ini ❤️
-
-
-Drrt! Drtt!
Getaran ponsel lagi-lagi membuat gadis dengan rambut panjang itu mendesah kesal. Nama yang sama kembali tertera disana.
Axelo Maverick is calling...
"Kenapa ni orang gak bosen-bosen neror gue mulu," Gumamnya malas. "Gak ada kerjaan banget,"
Ting!
Axelo Maverick
Kenapa gak diangkat?
Masih mau menghindar dari gue?Hally tidak menghiraukan. Toh tidak ada gunanya menanggapi lelaki gila itu. Matanya terus fokus menatap layar laptop. Sesekali ia berdecak kesal sebab tugas kelompok yang sedang ia kerjakan. Yang lebih membuatnya kesal adalah judul tugas ini kenapa harus 'tugas kelompok' bila yang mengerjakan hanya dirinya seorang?
Ting!
Axelo Maverick
Jangan salahin gue, kalo tiba-tiba gue samperin lo sekarang juga, Kitten.
"Berani kesini, gue patahin idung lo." Hally kembali bergumam sendiri. Ya, mana mungkin lelaki gila itu mau susah payah datang ke apartemen nya tengah malam begini. Kalau memang ia, sampai matipun tidak akan pernah ia buka kan pintu. Dan apa-apaan panggilan itu kitten ? Maksudnya ia adalah seekor anak kucing? Sangat tidak sopan! Berani-beraninya menyamakan dirinya dengan hewan.
Ting!
Axelo Maverick
Ternyata lo nantang gue.
Hally Anastasya
Y
Hally menjawab asal. Ia tidak perduli kalau orang diseberang sana akan mencak-mencak karena mendapatkan jawaban sesingkat itu.
"Males banget sama orang yang punya otak tapi gak digunain." Kesalnya kemudian menutup layar laptopnya. Sejujurnya ia belum rampung dengan tugasnya, namun moodnya sudah rusak karena tingkah Axel yang menyebalkan.
Seandainya dulu ia tidak ikut lomba Sains akhir tahun, sudah dipastikan ia tidak akan pernah berurusan dengan laki-laki tersebut. Sebelum keluar ia memutuskan untuk mengikat rambutnya sehingga memamerkan lehernya yang putih mulus.
Ia melangkahkan kakinya menuju dapur. Tenggorokannya terasa sangat kering karena sedari tadi ia hanya terdiam didepan layar laptop.
Kini tujuan utamanya adalah lemari pendingin, sebuah senyuman tercetak dibibir ranumnya ketika melihat air mineral yang nampak sangat menggoda.
"Aah!" Sangking nikmatnya ia sampai memejamkan mata.
"Mancing gue hmm?"
"AAA!!" Hally terlonjak kaget ketika tiba-tiba sebuah suara menyapu tengkuk lehernya.
"Lo-lo! Kok bisa masuk?!" Tanyanya geram. Bagaimana bisa Axel berada didalam apartemen miliknya.
Axel tersenyum tipis "Jangan lupa kalau gue ini punya kemampuan menyadap apapun. Termasuk sandi apartemen lo yang mudah banget buat ditembus."
Hally melotot tajam "Gak sopan! Lo manusia yang gak punya tata krama!"
Axel hanya mengangkat bahu acuh lalu melenggang pergi menuju ruang tamu. Hally yang sudah naik pitam segera menyusul laki-laki tidak tahu malu itu dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex-boyfriends (On Going)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA ☺️ MARI SALING MENGHARGAI SEBUAH KARYA 🤗 - - Siapa yang tidak sakit hati bila kita diputuskan secara sepihak? Hal itu dirasakan oleh Nara. Kekasihnya yang sudah satu tahun bersama dengan tiba-tiba mengakhiri hubungan mereka...