MEB 6. Percobaan

2.1K 93 0
                                    


Happy reading sweetie jangan lupa VOTE yaa 😍😍

-
-
-
-

SETELAH diceramahi habis-habisan oleh ketiga sahabatnya, akhirnya kini Nara mulai menunjukan batang hidungnya disekolah. Nara berjalan beriringan dengan Safa di koridor kelas.

Beberapa kali Nara membalas sapaan dari beberapa orang yang berpapasan baik kakak kelas, adik kelas maupun satu angkatan dengannya. Omong-omong Nara cukup famous loh di SMA Pelita. Apalagi setelah Nara resmi menyandang status jomblo. Nara saja beberapa hari ini tidak masuk, cowok-cowok pada spam chat, baik dari Instagram, Fb, Line, Wa, bahkan ada yang sampai menelpon Nara jam 2 malam.

Untuk itu Nara memilih menonaktifkan semua akun media sosialnya, dan karena itu pula ia tidak bisa dihubungi atau menghubungi ketiga sahabatnya. Niatnya sih baik, tapi caranya yang salah.

"Oh ya, Saf." ujar Nara memecah keheningan.

"Hmm.." dari cara menjawabnya, sepertinya Safa masih marah. Nara menghembuskan nafas panjang.

"Gak jadi lah,"

"Lo tau gak kemaren tetangga gua ngomongnya gak tuntas, terus besoknya langsung mati!" ketus Safa seraya melirik horor.

"Abis itu jadi arwah genta--

"Safa amit-amit!" potong Nara gemas seraya mengetuk-ngetuk kepalanya dengan tangan lalu ke tembok.

Sementara Safa hanya terkekeh kecil, lalu kembali memasang wajah masam. Safa memang seperti ini, kalau sudah marah susah akan reda, sifatnya sedikit keras dari yang lain.

"Makanya kalo ngomong itu ga usah ngadat-ngadat! Kalo gak, gak usah ngomong sekalian. Bikin orang penasaran itu dosa!" seloroh Safa panjang kali lebar.

"Bara nanyain gue, gak?"

"........."

"Ya, Saf?"

"........."

"Safa!" Sentak Nara kesal seraya menghentakkan kaki.

"Sayangnya kagak!"

Nara yang awalnya antusias seketika langsung merosot kan bahu.

"Dia beneran udah move-on dari gue, ya?"

"Maybe."

Nara berdecak kemudian mensejajarkan langkahnya dengan Safa "Btw, Saf. Lo kemaren ada kirim sesuatu gak kerumah gue?"

Safa menggeleng "Kagak."

Nara mengernyit heran.

"Kalo bukan Safa, siapa yang kirim buah sama bunga kemaren?" Gumam Nara yang masih penasaran. Sebab kemarin sore tiba-tiba ada yang mengirimkan parsel buah juga bunga lili kesukaannya. Tidak ada nama pengirim, yang ada hanya ucapan 'semoga lekas sembuh'.

----- o0o -----

Suara hening yang sedari tadi menyelimuti seantero kelas, kini berganti dengan sorakan kebahagian dari semua penghuni kelas.

"Sampai jumpa minggu depan, jangan lupa kalau kita ada ulangan harian mengenai bab satu dan dua," Bu Lisa mengakhiri kegiatan belajar mengajar nya seraya merapihkan bukunya di atas meja.

"Iyaaa, bu." jawab seluruh penghuni kelas.

Bu Lisa mengangguk kemudian melenggang pergi meninggalkan kelas, diikuti oleh beberapa siswa yang terlihat tidak sabaran untuk keluar, entah itu ke kantin atau hanya untuk sekedar menghirup udara sejuk sisa rintik hujan tadi pagi.

My Ex-boyfriends (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang