MEB 5. Tamu tak di undang

2.1K 90 1
                                    

"Nara!" jeritan Mama Nara untuk yang kesekian kalinya.

"Hmm..." gumam Nara seraya menyeka rambut yang 75% menutupi wajahnya. Tangannya mengucek-ucek mata, menguap lebar lalu kembali membanting kan kepala diatas bantal.

"Kamu udah bangun, 'kan?"

"Iya, Ma. Udah mandi malahan." bohong Nara agar Mama nya tak banyak berceramah di pagi buta.

"Bagus, Mama sama Papa mau pergi kerumah tante Raina, sarapannya udah dimeja. Kamu jangan sampe gak sarapan." sahut Mama lagi.

Sepagi ini? Batin Nara seraya melirik jam diatas nakas 07:00.

"Dia baru pulang dari rumah sakit, jadi mau jenguk. Bang Nathan juga pergi, ada kegiatan kampus. Kamu makan sendiri gak papa ya ,Dek?" lanjut Mama seolah tahu apa yang ada dipikiran anak bungsunya tersebut.

"Eh, iya, Ma." Sahut Nara seraya menaikan alisnya, kenapa bisa tepat sekali?

"Kalo giginya kambuh, jangan lupa obat nya."

"Iya, Muamaah.." sahut Nara seraya menguap panjang. Bangun pagi saat weekend adalah hal tersulit untuk seorang pelajar seperti dirinya.

"Yaudah, hati-hati dirumah, sayang."

"Hmm..." Nara menjawab sekenanya.

Setelah itu hening dan tak lama terdengar deru mesin mobil yang meninggalkan pelataran rumah, Nara menguap lalu beringsut menuju kamar mandi.

Tak butuh waktu lama untuk Nara melakukan ritual mandinya. Cukup 30 menit saja kini Nara sudah bertranformasi menjadi gadis rumahan yang non make-up, Nara memang salah satu gadis yang tidak suka dengan make-up, apalagi hanya didalam rumah seperti saat ini.

Pagi ini Nara menggunakan celana biru berbahan dasar wolfis setengah paha yang dipadu-padankan dengan kaos pink polos agak kebesaran. Nara semakin terlihat sangat manis.

Bungsu Pradipta tersebut, kini tengah berjalan menuju ruang makan yang terletak dilantai bawah, ditangannya kini sudah bertengger manis dua buah lollipop berukuran sedang dengan bentuk hati.

"Pagi, Non." sapa bi Yanti seraya tersenyum manis.

"Pagi juga, Bi." sahut Nara dengan ramah.

"Masak apa pagi ini?" gumam Nara sembari mengibas-kibaskan tangan sambil mengendus harum makanan kemudian menarik kursi untuk duduk.

"Udang asam manis sama balado telur puyuh, Non."

"Sama ibu juga tadi masak bubur ayam buat, Non. Kata ibu,Non, harus makan yang lembut-lembut, dan gak boleh makan permen." Imbuh Bi Yanti seraya meletakkan semangkuk bubur ayam tepat dihadapan sang nona muda.

Nara melirik sekilas kearah tangannya kemudian menyembunyikan lollipop yang sedari tadi ia genggam dibawah meja.

Nara tersenyum cerah "Hihi..atuh enggak makan permen dong, Bi." Nara menjeda "dikit doang... paling,"

Bi Yanti terkekeh mendengar ucapan Nara. Nona mudanya ini no memang sedikit bandel.

"Kalo gitu, bibi kebelakang dulu ya, Non. Mau bersihkan kolam ikan."

Nara memberikan sign oke seraya mengangguk.

Setelah dilihat si Bibi sudah melesat pergi, Nara mengangkat Lollipop miliknya tinggi-tinggi.

"Benda manisku, diam disini, ya? Mama mau makan ini dulu, nanti kalau sudah, gantian kamu yang buna sikat," Nara terkekeh kemudian meletakan Lollipop nya disamping mangkuk bubur.

My Ex-boyfriends (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang