MEB 20 - Mimpi

463 32 8
                                    

Nara terdiam dikelasnya. Ia terdiam tanpa menunjukkan ekspresi apapun. Ia bukan tergolong cewek jutek, namun kalau ia sedang dalam mode 'senggol bacok' maka raut wajahnya akan menjadi sangat dingin. Nara mencoba untuk membuka bukunya, sesekali ia berdecak sebal karena lagu yang kini mengisi indra pendengarannya tidak sesuai dengan isi hatinya.

Saat ini ia sedang galau, harusnya yang muncul di playlist nya adalah lagu Rosa, kenapa ini malah dangdut. Ah, ini semua karena Nathan yang suka meminjam ponselnya untuk mendengarkan musik. Nara baru saja ingin menggumam mengikuti lagu kesukaannya yang baru diputarnya. Sejurus kemudian ia langsung dikejutkan oleh gebrakan kuat dimeja nya. Nara mendongak kesal, sementara Gia--teman satu angkatannya-hanya malah menyengir tanpa dosa.

"RA! Lo beneran udah putus sama Bara?" Tanyanya, Nara melepas earphone nya kemudian mengangguk pelan. Sepertinya, Gia salah satu fans fanatik Bara.

"Hmm," jawab Nara seadanya, karena jujur ia malas selalu mendapat pertanyaan semacam ini. Terlalu banyak orang yang ikut campur dalam urusannya. Dan itu membuat Nara semakin risih.

"Ih! Demi?"

"Iya, Giana!" jawab Nara yang mulai kesal.

Gia nampak menggangguk. Kemudian kembali menatap Nara dengan raut aneh "Lo udah tau belum kalo Bara tadi berangkat sekolah sama anak baru? dan dia cewek!" tanya Gia yang membuat Nara terdiam.

"Oh, gitu." jawab Nara singkat.

"Lo gak cemburu?"

"Cemburu?" Nara tertawa. Ya iya lah!  "B aja tu!" lihat hati dan bibirnya tak sejalan. Siapa anak baru sialan yang berani mendekati mantannya!

"Kalo gitu boleh bagi Wa nya, dong?"

"Dih najis! minta aja sendiri!" ketus Nara yang membuat Gia seketika terdiam kaku.

"Katanya gak cemburu, kok malah marah?"

"Lancang banget lo minta sama gue! Kalo emang suka ya kejar pake jalur ekonomi. Enak banget mau tiba-tiba pake jalur VIP! Sultan lo?!" Nara sudah tak tahan. Masih pagi ada saja yang membuatnya naik darah. Kalau saja ia memiliki kekuatan sihir, maka sudah dipastikan bahwa saat ini Gia sudah berubah jadi batu!

Gadis didepan Nara terdiam dengan wajah takut. Kemudian mundur dan berlari keluar kelas sebelum Nara benar-benar menelannya hidup-hidup. Ia menyesal karena telah membangunkan macan tidur.

Nara melempar buku ditangannya dengan kesal. Bisa-bisanya ada yang berani bersaing dengan dirinya. Sebetulnya ia bukan kategori cewek galak, namun bila sudah menyangkut apapun yang menjadi miliknya, jangankan para fans Bara. Bahkan Nathan pun akan ia lawan.

Nara bangkit dari duduknya dan keluar kelas dengan tergesa. Ia ingin tahu siapa anak baru yang dimaksud oleh Giana tadi.

Kaki Nara terus saja berjalan, entah kemana arahnya, yang pasti ia harus benar-benar memastikan siapa anak baru yang sialnya adalah perempuan itu.

"NARA!"

Nara menghentikan langkahnya, dan menoleh kearah belakang.

"Mau kemana?" tanya Fifah yang heran melihat gerak-gerik mencurigakan Nara.

"Mau cari anak setan," jawab Nara asal.

Fifah menatap horor "Buat apa anjir?"

"Pesugihan!"

"Lah kocak! Bapak lu udah kaya, ngapain lu ikut pesugihan lagi?" Ingin sekali Nara menjedotkan kepala temannya yang satu ini.

Nara berdecak "Gue lagi cari seseorang."

My Ex-boyfriends (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang