Happy Reading!!!
Sorry kalo ada typo ya!
****
Deva mengikuti langkah Zera dari belakang, Zera memutar bola matanya jengah."Lo ngapain ikutin gue?" Tanya Zera.
"Gue mau gendong tuh bayi tapi dari tadi bayi itu gak Lo lepas dari gendongan Lo." Ucap Deva.
Zera melepaskan gendongannya dan menyerahkan bayi itu kepada Deva, "Nih, Lo bawa turun aja bentar lagi orang tua kita datang. Gue mau buat minuman buat mereka.
Deva mengangguk dan membawa bayi itu ke ruang tengah, "Kalian kapan datangnya?"
"Baru saja, maaf Mamah lupa pencet bell rumah." Ucap Rere, "Ini bayinya Dev? Lucu banget Ya ampun, cewek kan Dev?"
"Bukan Mah, Cowok dia." Ucap Deva.
"Tapi kenapa kain yang di pakainya warna pink Dev? Sama wajah bayinya kaya perempuan."
"Tanya aja sama mantu Mamah. Bunda, Ayah sama Papah duduk dulu bentar lagi Zera datang. Dia lagi buat minum." Ucap Deva dan duduk di sofa bersama orangtuanya dan mertuanya.
Tidak lama Zera datang dengan nampan berisi Minuman, Zera membagikan cangkir minuman kepada para orang tua.
"Dev kamu udah cocok jadi Seorang Ayah." puji Zayn.
Deva tersenyum senang dan melirik ke arah Zera yang hanya di balas wajah biasa saja oleh Zera.
"Nak, Maaf karena Daffin kamu menjadi terbebani dengan seorang bayi. Mamah sudah bilang bawa bayi itu ke panti asuhan tetapi Daffin malah membawanya ke sini." Ucap Lyla.
"Gapapa Bun, Zera senang karena Zera punya teman baru. Lagian bayi ini gak terlalu rewel kok Bun." Ucap Zera.
"Tapi seharusnya adik kamu itu mencari tahu tentang bayi itu bukannya langsung membawanya, Dan sekarang kalian yang repot. Terus sebentar lagi kalian sidang skripsi kan?"
"Tenang aja Bun, Kami gak terlalu terbebani dengan adanya bayi ini. Deva malah senang setidaknya karena kehadiran bayi ini membuat Deva dan Zera menjadi lebih pengamalan merawat seorang anak." Ucap Deva, "Sebelum kita punya anak kandung sendiri Bun." Lanjutnya.
So bijak banget sih! Cibir Zera dalam hati.
"Kalian gak usah khawatir kita pasti rawat bayi ini, Dan Bunda tindakan Daffin yang gak bawa bayi ini ke panti asuhan adalah tindakan paling benar. Bayi ini udah gak di inginkan oleh orangtuanya dan kita masih mau buang bayi ini ke panti asuhan?" Tanya Zera.
"Baik Bunda izinkan kamu merawat bayi ini, pesan bunda kalian jangan egois satu sama lain karena Sekarang di antara kalian ada seorang anak." Ucap Lyla.
Sebenarnya dalam lubuk hati Lyla, dia tidak menyetujui anaknya merawat bayi orang lain. Lyla takut suatu saat nanti ketika bayi itu tumbuh besar orang tua bayi itu mengambilnya kembali.
"Kalian sudah memberikan nama untuk bayi itu?" Tanya Edward.
"Belum pah." Ucap Zera.
Deva malah asik dengan bayi di gendongannya, bayi itu sudah bangun dengan mata bulatnya bayi itu menatap wajah Deva. Deva mengelus wajah lembut bayi itu.
"Dev kamu sudah ada nama untuk bayi itu?" Tanya Edward.
Zera mencubit pinggang Deva karena lelaki itu tidak menjawab pertanyaan Edward.
"Aduh! Sakit Ra!" Keluh Deva dan memegang pinggangnya. "Papah nanya Lo." Ucap Zera.
"Siniin bayinya biar gue gendong." Pinta Zera, Deva tidak menanggapi permintaan Zera.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD HUSBAND [Selesai]
ChickLit[⚠ DON'T COPY MY STORY!!] [⚠ BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA!!] __________________________________________________ Menikah muda bukan lah impian seorang gadis bernama Nafeesa Zeraiah, Zera gadis berlesung pipi itu selalu terkena amarah sang suami. Ra...