Kira sengaja berangkat pagi hari ini, dia tidak berminat sekali untuk bertemu dengan keluarga buruk hantu Kira itu, apalagi sarapan bersama.
Sebelum ke sekolah, Kira mampir sebentar ke toko buku yang cukup dekat dengan rumahnya. Stok novel yang ia baca sudah habis, padahal dia baru membelinya kemarin di gr*media.
Dirasa sudah cukup lama didalam toko buku itu, Kira melirik jam tangan yang ada di pergelangan tangannya, sudah menunjukkan waktu pukul enam lewat empat puluh lima.
Sesampainya di sekolah, lagi dan lagi Kira di perlihatkan tatapan kagum dari semua penghuni sekolah CAKRAWALA. Walaupun sedikit malas sih, sebenarnya, tapi Kira tetap membalas kekaguman mereka terhadapnya dengan senyuman manis. Bagaimanapun, jiwa Callista harus membuat nama Kira menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ya, itu harus!
"Kira!" Sebuah teriakan membahana dari seorang Ara membuat Kira hilang fokus saja. Ia menoleh pada gadis itu.
Kira juga tidak mengerti dengan gadis yang ada di hadapannya sekarang ini, sifatnya berubah-ubah, membuat Kira semakin tidak mengerti, mengapa hantu Kira bisa mempunyai teman yang seperti ini? Hadeh.
"Kira!" Lagi-lagi, Ara berteriak ketika Kira nampak acuh tak acuh sedari tadi.
"Kenapa?" Kira terpaksa meletakkan ponselnya kedalam saku. Dia baru saja mendapatkan pesan singkat dari adiknya, Fais.
"Bentar, kok lo makin cantik dah?" tanya Ara, ketika melihat penampilan Kira hari ini. "Iya anjir, lo makin cantik! Kagum banget gue." Ara memutar badan Kira untuk melihat lebih jelas penampilan Kira hari ini.
"Apasih? Gunanya lo muter-muterin badan gue tuh, apaan? Mau bikin pala gue puyeng?" tanya Kira malas.
"Hehe, maap. Soalnya gue gemesh, banget!” Ara mengunyel-ngunyel pipi Kira yang kembung itu.
“Ajsvdueklsis7dheuue.”
Ara tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan yang tidak jelas keluar dari mulut Kira saat dirinya mengunyel-ngunyel pipi sang empu.
“Ah, iya, Ki, hampir gue lupa! Gue mau ngabarin, kalau Alvaro udah balik! Seneng kan lo?" Ara mengguncang tubuh Kira berharap Kira kegirangan seperti biasanya.
Alvaro? Pikir Kira. Namanya tidak asing sekali. Eh, tapi kan nama Alvaro pasaran! Tidak mungkin nama Alvaro itu, hanya laki-laki itu, kan?
"Terus, kalau si Alvaro itu balik, emang kenapa? Urusan sama gue apaan?" tanya Kira pada akhirnya setelah diam cukup lama.
Ara menutup mulutnya tak percaya. "What?! Lo biasa aja Ki? Lo gak lagi sakit, kan? Lo baik-baik aja kan?" Ara reflek memegangi kening Kira, takut-takut temannya itu sakit, atau .... Apalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Baru Callista
Short Story[ End dan part masih lengkap ] Ini mengisahkan tentang seorang gadis cantik yang pemberani bernama Callista Jacqueline. Gadis yang terpaksa harus berhenti sekolah demi mencari nafkah untuk kedua adiknya. Entah karena alasan apa, kedua orangtua Calli...