"Gue ke kelas, ya. Satu lagi, jangan lo pernah bersikap kayak tadi apalagi lo cuma sendirian, Kira," peringat Athalla sebelum pergi meninggalkan Kira di lapangan.
"Ya, kenapa kalau sendirian? Gue gatakut! Apa lo ragu kalau gue kalah, hm?"
Athalla menggeleng. "Gue cuma takut kalau temen-temen Nathan tau soal ini, dan takutnya mereka juga ngelakuin hal yang sama ke lo. Gue gamau, Ki, gue gamau lo sampai di apa-apain sama mereka."
"Lebay lo ck, tenang aja sih, tenang."
"Lo emang susah banget, ya, dibilangin? Tinggal nurut aja sih apa susahnya? Pokoknya jangan sampai lo kayak tadi lagi!"
"Ck, iya-iya! Ngerti gue ngerti. Udah deh, mending lo balik dulu sana ke kelas lo sendiri!" Usir Kira. "Lo kan kuman, virusnya takut pindah ke gue."
Athalla menyentil bibir Kira, reflek. "Sembarangan ngatain gue kuman. Ga kasian apa lo sama Stevan William?"
Kira menyerngit heran. "Hubungannya apa sama Stevan William, woy?"
"Ada, lah. Gue kan kembarannya dia. Jadi otomatis dia gaakan terima kalo gue lo mirip-miripin sama kuman."
Kira berdecih. "Jangankan Stevan William. Bapak-bapak jualan siomay aja kagak mau di miripin sama lo Tha!"
"Hey ngapain masih pacaran? Sini ikut baris!" ujar pak Iwan guru olahraga pada Kira.
Athalla tersenyum senang.
"Iya, pak, bentar lagi. Soalnya dia katanya kesel nih, bapak sih, gak dateng-dateng dari tadi," balas Athalla berteriak, karena posisi Pak Iwan sedikit jauh dengan posisinya sekarang.
"Atha," tegur Kira mendengar jawaban Athalla tadi.
"Sayang, aku pamit dulu, ya. Aku mau ke kelas dulu. Kalau nanti kelamaan disini, dan kamu kepanasan, kamu marahin aja mataharinya. Okay?"
Pak Iwan menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir. "Ada-ada saja anak muda."
"Tha! Pergi lo sekarang!" Usir Kira dengan tatapan mematikan menurut Athalla.
"Aduh, aduh, pacar saya ini kok galak banget, ya? Saya titip bentar cewek saya, ya, Pak!"
Teman sekelas Kira tertawa melihat tingkah Athalla yang menurut mereka lucu. Termasuk pak Iwan sendiri.
Kira berjalan ke arah teman-temannya berada dan mulai ikut berbaris. Dia memilih untuk bebaris di paling belakang karena tempatnya tidak terlalu panas. Awalnya Kira biasa saja, karena disamping tempat dia berdiri itu adalah Ferdi. Namun, ketika mendengar sedikit kegaduhan di sampingnya, Kira menoleh, ternyata disampingnya bukan lagi Ferdi, tetapi sudah berhenti dengan Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Baru Callista
Short Story[ End dan part masih lengkap ] Ini mengisahkan tentang seorang gadis cantik yang pemberani bernama Callista Jacqueline. Gadis yang terpaksa harus berhenti sekolah demi mencari nafkah untuk kedua adiknya. Entah karena alasan apa, kedua orangtua Calli...