Seorang gadis duduk di sebuah sofa dengan kaki kiri diangkat ke atas sofa tersebut. Tak lupa, tangannya bergerak mengambil cemilan lalu menyuapinya ke mulut. Sangat amat nikmat, pikirnya.
Namanya adalah Callista, Callista Jacqueline.
Jangan kalian berpikir, Callista adalah seorang gadis yang hidup tanpa beban. Salah, salah besar jika kalian beranggapan seperti itu kepada Callista. Nyatanya, di usianya yang mungkin masih sangat muda, dia harus menjadi ibu sekaligus ayah untuk kedua adiknya.
Ya ..... Callista rela banting tulang hanya untuk membiayai sekolah kedua adiknya itu, yang tak lain bernama Acha dan Adi.
Sudah berbagai tempat Callista datangi hanya untuk melamar pekerjaan, namun sayang, tak ada satupun yang menerima lamaran kerja Callista, sebab Callista masih bisa dibilang sangat remaja untuk bisa bekerja disana.
Sehingga Callista sudah mantap dengan pilihannya, yaitu mengikuti balapan liar. Hasil dari balapan itu, memang banyak. Tapi tidak memungkinkan dirinya akan baik-baik saja seperti sekarang.
Pasti kalian bertanya-tanya, dimana sih orang tuanya? Kok bisa, Callista yang harus bertanggungjawab atas kedua adiknya?
Orang tua dari ketiga bersaudara itu rela merantau, sehingga melupakan ketiga anaknya. Ya, bisa dibilang mereka rela meninggalkan anaknya demi harta. Bertahun-tahun lamanya Callista dan kedua adiknya menunggu mereka pulang, namun sepertinya mereka lupa dimana rumah mereka sehingga sampai detik ini pun tak ada tanda-tanda mereka kembali ke rumah itu. Ya karena mau tidak mau, Callista harus membiayai adiknya bersekolah, mencari uang untuk memberikan makan untuk mereka.
Pernah Callista rela tidak makan karena mementingkan perut kedua adiknya. Karena waktu itu uang Callista hanya cukup untuk membeli dua bungkus nasi saja.
Seseorang menepuk pundak Callista lembut, Callista masih fokus pada pandangan awalnya, yaitu menonton acara Televisi sembari menyemil cemilannya.
"Kak, untuk pertandingan nanti, apa kakak mau ikut?" Adi, dia adalah adik laki-laki Callista. Adi bertanya seraya ikut mencomot cemilan Callista lalu memasukkan juga cemilan itu kedalam mulutnya.
"Iya lah, yakali uang 200 juta gue angusin gitu aja." Callista menjawab dengan nada angkuh.
"Iya, iya, deh sipaling jago!” Adi tertawa membuat Callista juga ikut tertawa. ”Kakak harus semangat, ya, Kak, supaya nanti menang. Kesempatan enggak datang dua kali soalnya.”
"Iya, Di, kakak tau kok." Callista mengacak-acak rambut Adi. "Yaudah, Kakak mau siap-siap dulu. Nanti, kalau Adi lapar, bisa minta Acha buat pesenin online aja, ya."
"Okay, kak!" Mendengar jawaban itu, Callista berdiri lalu berlalu pergi meninggalkan Adi di ruang tamu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Baru Callista
Short Story[ End dan part masih lengkap ] Ini mengisahkan tentang seorang gadis cantik yang pemberani bernama Callista Jacqueline. Gadis yang terpaksa harus berhenti sekolah demi mencari nafkah untuk kedua adiknya. Entah karena alasan apa, kedua orangtua Calli...