KBC - 12 - Gay?

15.3K 1.9K 84
                                    

“Halo, Ki? Udah pulang?” tanya sebuah suara di seberang telepon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Halo, Ki? Udah pulang?” tanya sebuah suara di seberang telepon.

“Iya, udah pulang. Bisa jemput sekarang?”

“Oke, gue jemput. 10 menitan gue bakal sampai. Tunggu, ya.”

“Oke gue tunggu.”

Kira kembali memasukkan handphonenya ke dalam saku. Okay, tidak masalah jika Kira menunggu kedatangan Egar sepuluh menit lagi, atau bahkan lebih dari sepuluh menit. Karena Kira paham, jam segini memang Jakarta lagi macet-macetnya.

Entah angin apa, tiba-tiba Nathan dan teman-temannya datang menghampiri Kira. Kira menatap mereka satu persatu.

"Ada apa?" tanya Kira sambil menaikkan dagunya ke atas, angkuh.

"Ikut gue." Tanpa minta izin terlebih dahulu pada sang pemilik tangan, Nathan langsung menariknya, membawanya jauh dari koridor kelas.

"Narik narik tangan orang itu enggak sopan anjing!" umpat Kira sembari memberontak minta di lepaskan.

Setelah cekalan itu terlepas, Kira mundur dua langkah dari hadapan Nathan. Sedangkan Nathan semakin memperdekat jaraknya dengan Kira.

Teman-teman Nathan datang dan menghampirinya Kira dan Nathan yang saling beradu tatapan tajam.

"Ki. Cukup satu pertanyaan. Apa alasan lo berhenti nge bully?" tanya Nathan mencoba memelankan suaranya.

Kira tersenyum miring mendengar pertanyaan itu. Pertanyaan yang sangat tidak penting. "Ada apa, ya? Urusan gue dong mau berhenti atau lanjut nge bully. Pertanyaan lo itu bener-bener ga penting tau enggak!"

"Tinggal jawab apa susahnya sih, Ki?" sahut Varo yang mulai ikut penasaran dengan perubahan Kira akhir-akhir ini.

"Udah gue jawab tadi, kan, kalau itu urusan gue. Mau gue berubah atau enggak, itu urusan gue, bukan urusan kalian. Ngerti?"

"Jawabannya enggak masuk akal. Jawab yang bener." Riko mulai angkat bicara.

"Butuh penjelasan, ya? Oke deh, karena kebetulan tenggorokan gue kering, beliin gue minum dulu," ucap Kira sengaja ingin membuat mereka emosi.

"Beliin minum!" titah Nathan kepada Arkan.

Arkan mengangguk dan melenggang pergi dari hadapan mereka. Setelah kepergian Arkan, Kira menatap mereka satu persatu yang ternyata menatapnya juga. Kira beralih menatap Alvaro yang ada disamping Nathan, menatapnya begitu lekat berbeda dengan tatapan Kira kepada anggota inti Revandes yang lain. 

Kehidupan Baru Callista Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang