[ End dan part masih lengkap ]
Ini mengisahkan tentang seorang gadis cantik yang pemberani bernama Callista Jacqueline. Gadis yang terpaksa harus berhenti sekolah demi mencari nafkah untuk kedua adiknya. Entah karena alasan apa, kedua orangtua Calli...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tok!
Tok!
Tok!
"Masuk," seru Kira saat mendengar ketukan pintu dari luar.
"Hai Kak. Fais ganggu enggak?" tanya Fais yang masih berada di ambang pintu.
"Eh, Fais. Enggak kok, ayo sini masuk."
"Waha, ini novel punya Kakak semua? Banyak banget!" Pekik Fais kegirangan melihat novel Kira dimana-mana.
"Hehe, iya, dong, punya Kakak semua. Fais mau baca enggak?"
"Pengen, Kak."
"Yaudah, ambil aja. Lagian banyak tuh. Fais tinggal pilih mau yang mana aja."
"T-tapi, kata Mama, Fais enggak boleh baca cerita yang cinta-cintaan gitu."
Mendengar itu Kira langsung menoleh ke arah Fais.
"Kakak enggak nyuruh kamu baca novel yang ada cinta-cintaannya, ya, Is. Kamu pilih deh novel bagian sana.” Kira menunjuk novel yang berserakan di atas sofa. “Nah, kalau novel yang itu ada cerita persahabatan, ada juga kok yang horor-horor gitu. Coba cari."
"Oke, Kak!" Fais dengan semangat langsung berlari untuk mencari novel yang genre-nya bagus untuk dia baca.
Tok!
Kira dan Fais sama-sama menoleh ke arah pintu, lalu setelahnya Kira menghela napas.
"Hm. Taruh di nakas," titah Kira tanpa minat melihat Riko membawa nasi goreng itu. Matanya juga sibuk tertuju pada novel yang tengah ia baca sekarang.
"Lha? Fais disini?" tanya Devan saat menyadari adiknya juga berada di kamar Kira.
Fais tersenyum.
"Hehe, Fais lagi cari novel buat Fais baca, Kak."
"Ki? Lo sembarangan banget, sih. Anak sekecil Fais mana boleh baca cerita yang kayak gitu!" sentak Devan tidak terima.
Kira melirik Devan dengan sinis. “Kenapa? Gue nyuruh dia pilih Cerita tentang persahabatan. Lo pikir gue ngajarin yang enggak bener sama dia, hah?!"
"Lo beli ini semua di mana Ki?" tanya Riko mengalihkan perhatian. Semoga saja Kira berhenti marah-marah. Lihat saja, nanti Riko akan memarahi Devan habis-habisan. Baru saja tadi dia sudah bilang, jangan cari masalah lagi! Eh? Kenyataannya?
"Di kebun binatang," jawab Kira asal-asalan.
"Hahahaha." Fais tertawa mendengar jawaban Kira.
"Gue nanya serius Ki!"
Kira mendelik.
"Lo anak TK apa, sampai gatau dimana gue beli novel?"
Riko nampak gugup dan mengangguk-anggukan kepalanya.