[5] - 𝐀 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥

570 111 112
                                    

'[5]'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'[5]'

[A School]
[Sekolah]

.
.
Ohayou minna-san~
.
.

~𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠~

.
.
.

Tepat jam lima sore, orang tua Karma dan Ajeng berkunjung. Seperti yang telah diduga, keduanya begitu terkejut sekaligus bahagia melihat Karma sadar dari komanya. Sang ibu bahkan sampai menangis bahagia, memeluk Karma begitu erat seolah dia masih tak percaya anaknya telah sadar.

Karma merasa dadanya menghangat. Sudah lama dirinya tak merasakan kepedulian dari kedua orang tuanya. Walau mereka bukanlah orang tua Karma yang asli, namun kehangatan keluarga itu begitu terasa hingga membuat kedua matanya memanas.

Saat itu entah kenapa Karma terus mengucapkan kata maaf, yang sama sekali tak ada kaitan apapun dengan dirinya. Sedikit membingungkan memang. Mungkin itu karena emosinya yang menyatu dengan 'Arma', membuatnya dengan spontan mengatakan 'maaf' seolah dia telah menyesali perbuatannya.

Kunjungan kedua orang tuanya berakhir menyenangkan. Mereka menghabiskan waktu dengan berbincang banyak hal dengan bahagia. Pada awalnya keduanya terkejut dengan perubahan sikap anak mereka. Namun setelah mendapat penjelasan dari Ajeng, mereka tak dapat menahan diri untuk memeluk Karma bahagia.

Kebersamaan mereka berakhir saat waktu menunjukkan pukul 7 malam. Kedua orang tuanya harus kembali ke rumah untuk beristirahat dan bersiap keluar kota setelahnya. Bagaimana pun kedua orang tua Karma itu sangat sibuk karena memiliki beberapa perusahaan besar. Mereka saja berusaha menyempatkan diri mengunjungi Karma ke rumah sakit ditengah kesibukan pekerjaan.

Diam-diam Karma merasa iri. Orang tua aslinya bahkan tak berkorban seperti ini untuk dirinya. Mereka hanya peduli pada pekerjaan mereka dan berkeliling dunia melakukan bisnis. Jumlah pertemuannya dengan kedua orang tuanya pun bisa dihitung jari.

Arma begitu beruntung, memiliki keluarga yang menyayanginya. Sangat disayangkan sikap Arma begitu buruk dan memperlakukan keluarganya dengan kebencian. Karma mengutuk perbuatan tercela Arma.

Karena kini dialah yang menguasai tubuh Arma, otomatis dirinya sekarang adalah Arma. Dan dia tak akan memperlakukan keluarga barunya seperti Arma biasanya, dia akan memperlakukan mereka dengan baik dan menyayangi mereka. Karma tak akan melepas kehangatan ini darinya, tekadnya sudah bulat.

Setelah mengucapkan salam perpisahan, ayah dan ibu Karma pun pergi. Dia kemudian melirik Ajeng yang kini tengah membuka bingkisan yang sempat dibawa kedua orang tuanya tadi dengan semangat. Mengeluarkan isinya yang berupa makanan ringan dan buah, serta sekotak nasi. Tanpa basa-basi gadis itu membuka nasi kotaknya dan memakannya dengan lahap. Lihatlah wajah bahagia gadis itu, nampak menggemaskan dengan ekspresi seakan memakan makanan terlezat sedunia, membuat Karma ingin sekali menarik pipi gadis itu.

REVENGE [BL] || Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang