'[8]'
[The real leader]
[Ketua yang sesungguhnya].
.Masih ada yg nunggu g ya?
Maap kalo up nya lamaOvO;.
.~𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠~
.
.Karma bertahan dibangku kebanggaan nya dengan senyum manis. Menopang kepala pada tangan kanan, matanya menatap satu persatu siswa yang ada didalam ruangan.
Keheningan tercipta setelah pidato keduanya, para anggota OSIS dan siswa-siswi lain yang tidak berkepentingan bungkam seribu bahasa. Seakan telah lupa cara menggunakan mulut untuk berbicara.
Wajar bagi mereka untuk terkejut. Secara orang yang selama ini mereka benci muncul tiba-tiba ditengah-tengah mereka. Itupun disaat penting seperti hari ini.
Disatu sisi, Alga ikut melirik teman-temannya yang terbungkam. Dia pun sejenak tak menyangka bahwa ketuanya akan tutun tangan sendiri. Secara tadi tatapan Karma mengatakan bahwa dia harus menyelesaikannya sendiri.
Merasa suasana mulai tegang, Alga pun berniat maju dan menghampiri Karma. Tapi itu tidak jadi, karena orang lain sudah mendahuluinya.
"Arma!" Dua orang, tidak, beberapa orang tiba-tiba berseru. Dan mereka tentunya berasal dari pihak Brian dan Arui.
Karma tersenyum dingin ditempat. Dia memandang Brian dkk dengan sekelumit pikiran buruk, sejak awal dia memang sudah merencanakan untuk menjatuhkan virus itu.
"Arma! Se-sejak kapan kau datang?! Kami benar-benar terkejut dengan kehadiranmu yang tiba-tiba! Tapi syukurlah kau datang. Dengan begini, urusan akan jauh lebih mudah!" Brian mendekati Karma dengan wajah yang berganti-ganti. Pertama terkejut, kemudian pucat, dan terakhir bahagia.
Karma menyeringai tipis. Dia tak menduga Brian akan berkata seperti itu. Secara tidak langsung, Brian kembali memanfaatkannya sebagai pelarian atas masalah yang dibuatnya. Kurang ajar sekali. "Apa peduli kalian dengan kapan aku datang? Yang penting, dengan kedatanganku, kalian bisa berhenti berdebat." Karma melempar senyum pada anggota OSIS lain yang menegang.
"Arma~ tolong aku~" kali ini Arui yang datang. Gadis itu membuat wajah semelas-melasnya pada Karma. Tanpa persetujuan dia meraih tangan Karma dan memegangnya erat. Karma yang mendapat perlakuan itu menegang, rasanya begitu jijik dan enggan saat memandang gadis bermake-up tebal itu.
"Arma~ gadis miskin itu mengataiku jalang. Aku bukan jalang dan pelacur! Arma~ tolong bantu aku ... Dia harus diberi pelajaran!" Gadis itu menunjuk Mita dengan tatapan nyalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE [BL] || Slow Update
FanficSelepas mati tertabrak mobil demi menyelamatkan rivalnya, Karma dihidupkan kembali didunia antah-berantah sebagai Arma Dwi Putra, si murid gila yang sok berkuasa. Demi mencapai hidup yang damai, maka Karma harus memperbaiki nama baiknya. Namun siapa...