'[23]'
[He's the culprit]
[Dia pelakunya].
.Haii minna-sama~ ogenki desu kah?(つ≧▽≦)つ
.
.~𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠~
.
.Pagi buta, Karma bangun dengan tubuh kaku semua. Keletihan intens menyerang ganas, mengenggankan diri beranjak dari kasur empuknya. Selepas malam yang panjang, Karma tak punya niat untuk melakukan kegiatan apapun. Terlalu banyak pikiran. Hanya saja kemalasannya harus ditunda karena ingat bahwa hari ini adalah hari penting.
Mengabaikan segala pemikiran rumit untuk masalah malam tadi, Karma mengalihkannya pada kebiasaan paginya. Kemudian makan bersama keluarga, dan berangkat begitu awal untuk menuju ke Bandara.
Hari ini adalah hari dimana orang tuanya-Vivian dan Radit-berangkat keluar kota. Karma dan Ajeng, sebagai putra-putri mereka yang berbakti pun harus mengantarkan kepergian mereka. Sebelum lepas landas, keempatnya saling berpelukan haru, menyalurkan kasih sayang dan juga kesedihan karena harus berpisah selama beberapa waktu lagi. Vivian dan Ajeng saling berpelukan lama, menguatkan satu sama lain. Karma dan sang ayah juga melakukan hal yang sama, namun tak selama yang sang ibu dan adik lakukan.
Setelah panggilan nomer pesawat berbunyi, mereka pun berpisah dengan lambaian tangan. Karma menatap kepergian dua sosok dewasa yang telah menemaninya selama sepekan ini. Tak disangka, dadanya begitu sesak mendapati dirinya harus ditinggal kembali oleh sosok orang tua yang disayanginya. Biarpun keduanya bukan orang tua Karma, melainkan orang tua Arma, Karma tetap menyayangi mereka layaknya keluarga kandung. Sedih rasanya harus berpisah dengan orang-orang yang dia sayangi.
Tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, Karma segera mengajak-menyeret-Ajeng untuk segera berangkat kesekolah, mengingat matahari sudah mulai menunjukkan dirinya dari timur. Butuh usaha lebih untuk dirinya membawa Ajeng kedalam mobil, gadis cengeng itu ingin bertahan lebih lama di bandara. Setelah masuk mobil pun, dia masih mengusap kedua matanya yang berair dengan saputangan pemberian ibunya.
Dalam perjalan kesekolah, suasana mobil cukup hening. Fokus pada pikiran masing-masing, walau hanya bertahan selama beberapa menit saja karena adiknya yang cengeng sudah kembali ke sifat setannya. Ajeng sangat berisik! Mengoceh tak karuan didalam mobil seakan dia tak merasa kehilangan apapun. Gadis itu bercerita riang sambil berteriak-teriak, baik itu kepada Karma atau kepada pak supirnya.
Terakhir, Ajeng memilih berkaraoke didalam mobil. Menyetel lagu-lagu Jepang yang tak dia kenal atau beberapa lagu dari Anime, dan menyanyi dengan suara cemprengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE [BL] || Slow Update
FanfictionSelepas mati tertabrak mobil demi menyelamatkan rivalnya, Karma dihidupkan kembali didunia antah-berantah sebagai Arma Dwi Putra, si murid gila yang sok berkuasa. Demi mencapai hidup yang damai, maka Karma harus memperbaiki nama baiknya. Namun siapa...