[34] - 𝐔𝐧𝐞𝐱𝐩𝐞𝐜𝐭𝐞𝐝

209 22 80
                                    

'[33]'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'[33]'

[Unexpected]
[Tak Terduga]

.
.

Mohon dibaca ulang ya hehe. ada bagian yang ajeng tambahin di Bab ini:V 

kalo ada typo mohon dimaklumi karna ajeng nulisnya terburu-buru. thanks!

.
.

~𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠~

.
.

Pagi hari datang dengan cepat. Dan seperti yang dikatakan Karma malam sebelumnya, dia membicarakan masalah Arui kepada Vivian dan juga Ajeng. Meski awalnya ragu bercerita, namun Karma berhasil meyakinkan gadis itu hingga mau membuka suara.

Vivian maupun Ajeng shock mendengar cerita menyedihkan Arui. Ajeng dengan tanpa ragu langsung mengumpat dan menyumpahi Brian karena begitu geram, sementara Vivian menyetujui permintaan Karma mengenai bantuan terhadap perusahaan keluarga Arui. Wanita itu segera menghubungi Radit, menjelaskan secara singkat dan jelas situasi mendesak tersebut. Beruntungnya sang kepala keluarga berjanji akan pulang besok untuk membahasnya lebih lanjut.

Pagi yang cukup tegang itu kembali diramaikan olek kedatangan orang tua Arui—yang telah Vivian hubungi malam kemarin. Namun Vivian tak mempersilahkan kedua orang tersebut membawa Arui pulang, wanita itu segera memarahi dan mencela betapa buruknya mereka sebagai orang tua yang tidak bisa bertanggungjawab sehingga membuat anak mereka menderita bertahun-tahun.

Vivian yang notabenenya penyayang tentu saja menjadi geram setelah mendengar kisah pilu Arui akibat kelalaian kedua orang tuanya.

Ketika remaja lain yang berada ditempat yang sana menonton drama tersebut dengan shock. Karma, dibantu Ajeng bergegas menenangkan sang ibu agar tidak makin menjadi marahnya. Setelahnya, ketiga orang dewasa tersebut mulai terlibat percakapan serius—disaksikan oleh putra-putri mereka.

Segala macam petuah bijak dilontarkan oleh Vivian, tentang bagaimana menjadi orang tua yang baik, tanggungjawab memberi kasih sayang kepada anak sendiri, dan segala macam nasehat lainnya. Wanita itu tak membiarkan dua orang dewasa dihadapannya menyela sedikitpun sebelum dirinya selesai.

Dari tempatnya duduk, Karma hanya bisa menghela napas lelah, tidak habis pikir tentang bagaimana sang ibu dapat berbicara sebanyak dan panjang itu tanpa terlihat lelah. Namun dia bersyukur, setidaknya melalui beliau, kedua orang tua Arui dapat disadarkan atas segala kesalahan mereka, dan Arui mendapatkan kasih sayang yang dulu sangat didambakannya.

Syukurlah pembicaraan antar orang dewasa tersebut berakhir baik. Kedua orang tua Arui berhasil disadarkan dan menyesal dengan sikap mereka yang terlalu abai. Sang ibu menarik anak gadisnya kedalam pelukan—menghaturkan segala permintaan maaf karena selalu acuh—sementara sang ayah mengusap puncak kepala Arui penuh perhatian, sama-sama menyesal telah mengabaikan darah dagingnya sendiri.

REVENGE [BL] || Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang