16. Dare

1.7K 345 121
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"ANAK itu!" Shion terlihat kesal.

Ia baru akan mengumpat lagi, namun hal mengejutkan menghentikannya.

Ada sebuah spotlight yang bergerak mencari dan orang di sekitar Sakura —yang ia pikir tidak menyadari keberadaannya— segera menunjuk ke arahnya. Spotlight itu berhenti di tubuhnya, tubuh seorang gadis yang pikirannya tercecer di udara.

Sesaat, Sakura menyipitkan mata menahan silau, kemudian ada seorang pria yang ia terka sebagai pendamping sang MC, menghampirinya dan memberikan sebuah mikrofon.

"Truth or Dare?" tanyanya pada Sakura.

"Truth, kau harus menjawab pertanyaan dari Karin dengan jujur. Jika merasa tidak sanggup menjawab, kau harus meminum tiga gelas sake yang tersedia di atas panggung."

Ia menunjukkan tiga gelas sake itu pada Sakura.

"Dare, kau akan memilih tantangan yang nanti akan Karin ambil dari kotak di sana."

Pria itu kembali menunjuk ke atas panggung, menunjuk sebuah kotak berwarna merah yang di dalamnya berisi kertas yang bertuliskan tantangan yang harus dilakukan.

Sakura mengigit bibirnya kuat-kuat. Ia tidak bisa kabur, semua pandangan memerangkapnya saat ini. Sama seperti dulu, ia akan dipermalukan, ia tahu itu. Tapi apa yang harus ia lakukan sekarang?

"Truth or Dare?" tanya MC pada Sakura untuk kedua kalinya.

Sakura menarik napas.

"Dare," desisnya, suaranya parau dan terintimidasi.

Menyadari Karin masih merasa tidak suka dengan kejadian dulu, Sakura akan memilih cara aman dengan menghindari pertanyaan menjebak.

Terlebih, ia tidak akan membiarkan ada satu tetes pun air yang mengandung alkohol masuk ke tubuhnya saat ia yakin bahwa ia tidak akan mampu berkata jujur atas pertanyaan yang Karin berikan nanti.

Suara riuh itu kembali terdengar, disertai tepuk tangan yang meriah. Perhatian semua orang kembali terpusat pada Karin yang kini sibuk mengaduk isi kotak merah tanpa boleh melihat.

Setelahnya, ia menyerahkan selembar kertas yang ia dapatkan pada MC wanita di sampingnya. Sang MC membuka kertas yang Karin berikan, lalu membacanya.

"Melakukan Pepero Kiss sampai menghasilkan potongan 0,5 senti!"

Ya, benar. Sakura akan dibuat malu malam ini.

Lututnya mulai lemas saat suara gemuruh tawa di sekelilingnya terdengar. Sendi-sendi di tubuhnya terasa melonggar dan ia merasa tidak sanggup untuk berdiri lebih lama. Ia ingin mencopot alas kakinya, menjinjingnya, lalu pergi dari tempat itu.

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang