10. Clamorous

1.8K 335 21
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

SEMUA masih terlihat sama.

Wajah yang menawan. Rambut yang masih terlihat berantakan. Tatapan yang tajam dan dingin. Wajahnya masih memiliki kesan maskulin yang kuat, namun saat ini garis-garis wajah itu terlihat lebih tegas. Mungkin yang berbeda hanya tinggi tubuhnya yang kini terlihat semakin tegap dan lebih menjulang dari sebelumnya.

Setelah sama-sama terpaku dan saling menatap, setelah ia merasa pria itu menatapnya terlalu lekat, ia mulai menyadari bahwa tatapan pria di hadapannya lama-kelamaan memberi arti yang berbeda.

Terkesan... mengintimidasi.

Sakura bisa merasakan tubuhnya seakan terpojok ke sudut ruangan gelap, sendirian, dan selanjutnya pria itu akan segera menerkamnya, terlebih saat pria itu menurunkan tatapan. Ada rasa risih yang menyadarkan Sakura untuk bergerak dan berdeham pelan. Kedua lengannya bergerak menutupi bagian depan tubuhnya.

Yang seharusnya Sakura lakukan selanjutnya adalah pergi. Sakura seharusnya segera kabur dari tempat itu ketika menyadari ia menahan napas selama memandangi pria itu, merasa jantungnya bekerja ekstra untuk berdenyut menghasilkan aliran darah yang berlarian tak keruan di dalam tubuhnya.

Bahkan walaupun menyadari kamar itu berada di lantai dua, seharusnya ia segera memutuskan melompat dari jendela. Tapi percayalah, tatapan pria itu seperti pasung yang membuat tubuhnya berhenti bergerak.

Sesaat, Sakura merasakan tempat tidur yang ia duduki bergoyang. Setelahnya, gadis kecil yang tadi berbaring dengan tenang itu berlari kemudian berteriak,

"Daddy!"

Dan... Sakura merasakan jantung di dalam rongga dadanya akan segera meledak karena rasa kaget yang berlebihan. Wajah Sakura mendadak pucat sesaat setelah ia tahu bahwa pria itu ternyata adalah seorang ayah.

"Izumi, ibunya Hana, meninggal saat melahirkan. Ayah Hana sangat sibuk dengan pekerjaannya, itu yang membuat Hana tinggal bersama kami di sini."

Penjelasan yang Mikoto ungkapkan tadi mendadak terdengar kembali.

Jadi... Uchiha Sasuke sudah menemukan wanita lain di saat Sakura masih berjuang untuk melupakannya dengan berlumur rasa bersalah?

Tentu saja ia harus tahu jawabannya, mengingat kekecewaan yang ia berikan, dan setelahnya ia tidak pernah menemukan Sasuke sebagai penyelamatnya lagi saat teman-teman di sekelilingnya mulai melakukan kejahilan mengerikan padanya.

Sasuke... pasti membencinya.

Penjelasan yang Sakura simpan selama sembilan tahun ini, penjelasan yang seharusnya Sasuke dengar tentang alasan penolakannya, perasaan Sakura yang sebenarnya saat itu, semuanya... sepertinya harus segera ia kubur dan enyahkan.

"Daddy, apa yang kau lakukan dengan bajumu? Kau kotor sekali!"

Pertanyaan Hana membuat Sakura terperanjat, menyadarkannya tentang keadaan Sasuke saat ini. Sebagian rambutnya terlihat lembab dan bagian depan kemejanya basah, kotor oleh air berwarna hitam.

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang