13. Bear in Mind

1.7K 333 16
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

SATU hal yang Sakura benci saat ini, pukul 7 pagi. Waktu yang merupakan awal untuk melangkahkan kaki ke rumah itu, rumah besar itu.

Sungguh, Sakura sangat tidak keberatan untuk bekerja menjaga Hana. Hanya saja, bisakah Tuhan menjauhkan makhluk bernama Uchiha Sasuke selama ia berada di rumah itu?

Pria itu benar-benar membuat Sakura seperti menjalani hari-harinya di tengah hutan rimba yang menyembunyikan serigala di balik semak-semak, menyembunyikan binatang buas yang bisa menerkamnya kapan pun, tanpa ia tahu.

"Kaa-san." Sakura hanya memandangi sarapannya.

Saat ibunya duduk di sampingnya, ia mulai berbicara lagi

"Aku —"

"Bagaimana pekerjaan barumu? Kau senang bekerja di sana?"

Tidak dimungkiri, saat pertanyaan itu terdengar, wajah ibunya seolah-olah mengharapkan jawaban baik-baik saja.

Tekad Sakura yang sudah menggantung di pangkal lidah, kini tertahan. Saat melihat wajah ibunya yang berseri-seri, Sakura memutuskan untuk mengangguk. Menelan ludah beserta niatnya untuk menceritakan persiapan lamaran baru ke tempat kerja lain.

"Aku ingin tahu tentang gadis kecil bernama Uchiha Hana itu. Apa dia cantik?"

Meogi, yang sudah mengenakan seragamnya, kini tengah menuangkan susu kotak ke dalam gelas, lalu menatap Sakura.

Lagi-lagi Sakura mengangguk. "Cantik, lucu, manis dan juga —"

"Ayahnya seorang single parent, 'kan?"

Meogi menyela saat Sakura tengah menerawang untuk mendeskripsikan sosok Uchiha Hana.

"Apakah dia tampan?" Tanyanya lagi.

Sakura berdeham. Tangan kanannya menggapai-gapai ke samping, mengambil sendoknya, dan mulai menyuapkan makanan ke dalam mulut.

"Dia masih muda? Wah, kau beruntung sekali kalau dia masih muda. Ada niat untuk menggodanya?"

Mengapa hari ini mulut Meogi seperti kembang api saat tahun baru, meledak tanpa henti?

Sakura, yang kini sedang mengunyah makanannya, memasang wajah pura-pura tidak mendengar. Ia meraih ponselnya dan mendapati layarnya menunjukkan ada satu pesan singkat yang masuk dari teman semasa SMA- nya dulu. Cara yang baik untuk menghindari Haruno Meogi.

"Reuni besar 3 angkatan, 112-114 Konoha High School. Akan dilaksanakan....."

Sebelum melanjutkan membaca keterangan acara, Sakura segera menerawang, mencoba mengingat tentang nomor urut angkatannya. Mulutnya komat-kamit, matanya terpejam dengan jemari seolah-olah tengah menghitung. Tidak lama, ia segera memasang wajah terkejut dan membungkam mulutnya.

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang