07. Psikopat

523 20 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Pov Kamelia

"Dia psikopat," ucapku terkejut. Melihat pemandangan di depannya apalagi saat ia menatap wajah orang yang telah melakukan itu semua.

Hingga tanpa sadar aku menjatuhkan belanjaan ditanganku. Tak lama aku tersadar dari keterkejutanku. Dengan buru-buru ku ambil kantong belanja yang jatuh dan membereskannya.

Kemudian aku pun bangkit setelah membereskan kantong belanjanya. Namun orang tersebut sudah berdiri dihadapanku.

Aku dibuat gugup sekaligus takut. Melihat tatapan dia yang sangat tajam menatap diriku.

"Hai," sapanya tersenyum sinis.

Aku memundurkan langkahku saat dia berjalan mendekati diriku hingga membuatku terpojokkan.

Dia pun langsung mengbunci pergerakkan dengan kedua tangan yang berada disisiku.

Kemudian, menarik daguku hingga aku bisa melihat netra hitam miliknya tengah menatap tajam diriku.

Jujur saja, kini aku sedang berusaha tuk tidak terlihat takut.

Dengan cepat aku menepis tangannya, "Lepas!" Ku lihat dia tersenyum miring kepadaku.

Dengan berani kubalas tatapan tajamnya tak kalah tajam darinya. Seakan tidak takut tapi sebenarnya aku hanya menyembunyikannya.

"Sungguh tak ku sangka, kau melihatnya lagi?" ujarnya sinis.

"Mak--sud lo... yang dibelakang se--ko--lah itu...!" ucapku tak percaya.

"Tepat sekali," sahutnya. Lalu, ia semakin merapatkan dirinya padaku.

Aku was-was melihatnya. Kemudian, dia mendekati telingaku dan membisikkan sesuatu. Membuatku meremang mendengarnya.

Aku yang mulai merasakan semakin bahaya langsung menendang kakinya sekuat tenaga. Aku yang melihat lengah akibat serangan tadi.

Dengan cepat lari sekuat mungkin untuk kabur dari agar segera sampai apartemenku.

Tidak ada yang kupikirkan saat ini. Selain bisa terlepas dari psikopat itu. Sungguh tidak bisa dipercaya orang yang ia tabrak tadi siang adalah seorang psikopat.

Sang most wanted sekolah yang selalu dipuja ternyata seorang...psikopat.

Sungguh tidak bisa dipercaya! Pikirku.

Pov end




🍂🍂🍂



Ansel pov

Aku tersenyum senang menatap mangsa dihadapanku ini. Rasanya sangat memuaskan bisa menyiksa target itu dengan beringas.

Jleb!

Revenge the sweet [ Finish ]Where stories live. Discover now