20. First kiss

398 12 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Divya yang sekarang sangat berbeda dengan dirinya yang dulu. Jika dulu ia adalah gadis cupu dengan kacamata tebalnya. Sekarang penampilannya berbeda dengan rambut lurus yang dibiarkan tergerai tanpa kacamata.

Dia benar-benar emosi melihat tingkah Claretta yang selalu semena-mena. Bila dulu ia tidak berani untuk melawan gadis itu tapi tidak sekarang. Ia pastikan akan melawan

Akhirnya dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Claretta. Dan—

BYUUURR!.....

Divya menumpahkan kuah bakso ke baju Claretta. sontak membuat semua orang terkejut melihatnya. Claretta benar-benar tidak percaya dengan apa yang telah dilakukan Divya padanya.

Kamelia tertegun melihat keberanian Divya. Lalu dia pun tersenyum melihatnya. 

"Brengs*k!! Apa yang Lo lakuin cewek cupu! Lo mau cari mati hah?!!" hardik Claretta.

Seragamnya kotor akibat kuah bakso yang ditumpakan Divya padanya. Dia menatap Divya dengan tatapan membunuhnya.

"Lo udah gila ya?!!" tanya Davina.

"Gue gila? Lo kali yang gila!" balas Divya.

"Berani-beraninya lo ngelawan gue!" Claretta menarik rambut Divya.

"Akh! Lo---" Divya pun membalas jambakan Claretta padanya sehingga terjadi aksi jambak-menjambak antara mereka berdua.

Sebagian orang yang melihat mereka bertengkar bersorak riang seakan melihat pertandingan tinju. Begitu juga trio kampret yang nampak begitu semangat. Mereka menyoraki Divya untuk memberi semangat.

"Divya semangat! Lo pasti menang!" teriak Bima.

"Go Vya, go Vya, go!" Sorak Bima dan Dika. Sedangkan, Ray hanya menatap malas kedua orang disebelahnya.

"Lo harus terima balasan gue!" teriak Divya.

"Akh! Lo mau cari mati hah! Lepas nggak tangan lo dari rambut gue!" Perintah Claretta.

"Nggak, gue nggak akan lepasin! Lo harus ngerasain apa yang dulu gue rasain!"

Divya menjambak rambut Claretta tak kalah erat darinya. Begitu pula Claretta yang menarik rambut Divya. Tidak ada yang mau mengalah sehingga membuat tampilan mereka acak-acakan.

Kamelia yang sedari tadi diam saja. Mulai beranjak dari tempatnya. Ia mendekati Divya dan Claretta yang tengah bertengkar. Langkahnya yang pelan dan tatapan dingin membuatnya nampak sulit ditebak. Orang-orang memperhatikan apa yang akan ia lakukan.

Setelah itu, ia dengan kasar menarik tangan mereka sehingga genggam mereka masing-masing terlepas.

"Lo apa-apaan hah!" Bentak Claretta pada Kamelia.

Kamelia menatap datar cewek itu sambil berkata," lo nggak tahu apa-apa tentang gue. Lebih baik lo diam nggak usah bacot!"

Claretta yang mendengar ucapan Kamelia emosi dibuatnya. "Terserah gue mau ngomong apa itu bukan urusan lo!" Jari telunjuknya mengarah pada Kamelia.

"Itu urusan gue karena lo---udah ngusik hidup gue," balasnya, jari telunjuk Claretta yang berada didepan matanya ia genggam erat lalu dihempaskan dengan kasar membuat Claretta sedikit terhuyung.

Claretta yang tidak terima diperlakukan dengan kasar hendak membalas Kamelia dengam cara menamparnya. Namun, tindakan itu terhenti ketika seseorang berhasil mencegahnya.

"Lo nga---"

"Ansel," katanya yang cukup terkejut melihat Ansel ada dihadapannya.

"Jangan pernah lo sentuh cewek gue!" Peringat Ansel. Dan dengan kasar dia melepaskan tangan Claretta.

Orang-orang di kantin mulai berbisik-bisik saat mendengar ucapan Ansel. Pasalnya, mereka tidak tahu kalau pangeran sekolah mereka sudah punya pacar.

Sedangkan di ujung sana, Ray menatap kesal Ansel yang bertingkah sok pahlawan.

Benar-benar nih cowok! Batin Kamelia kesal

Divya hanya bisa menatap kaget Ansel yang bilang kalau Kamelia adalah ceweknya. Karena sebelumnya Kamelia tidak menceritakan apa-apa. Walau sebenarnya sudah curiga dengan kedekatan mereka berdua.

Ansel berjalan mendekati Kamelia dan membawanya pergi dari kantin. Tanpa peduli dengan orang-orang yang sedang membicarakan mereka berdua.

🍂🍂🍂

Ansel membawa kamelia ke atas rooftop sekolah. Sedangkan kamelia yang sedari tadi  berusaha melepaskan tangan dari cekalan ansel malah semakin dieratkannya.

"Ansel! Lepasin!" Ujar Kamelia.

"Nggak," balasnya.

"Ck, lepasin nggak? Lagian lo mau bawa gue kemana sih!"

"Itu tadi apa-apaan hah! Gue udah bilang ya kita nggak pacaran! Jadi lo jangan ngomong!"

Akan tetapi, Ansel tidak menghiraukan dirinya. Kamelia yang melihatnya sangat kesal dibuatnya.

"Lo dengar nggak sih!"

"Ansel!"

"Diam dan ikuti gue!"

Setelah itu, mereka menaiki tangga satu per satu. Kamelia yang tadi tidak tahu kemana Ansel akan membawanya. Sekarang ia tahu bahwa cowok itu membawa dirinya ke rooftop sekolah.

"Lo ngapain bawa gue kesini, hah!"

"Ansel kalo gue ngomong itu jawab, bisa nggak sih!"

"Ansel!" Emosinya. Ansel menghentikan langkahnya sehingga membuat Kamelia menabrak punggung lebarnya.

"Aduh!" Ucap Kamelia ketika kepala menubruk belakang tubuh Ansel.

"Ck, lo tuh bisa nggak kalo mau berhenti ngomong dulu!" Omel Kamelia. Entah mengapa setiap ia bersama Ansel ia menjadi pribadi yang cerewet padahal biasanya dirinya hanya diam dan tidak banyak bicara.

Apakah karena Ansel selalu berhasil membuatnya emosi? Ataukah karena hal lain?

"Ansel l! Lo deng---"

Tiba-tiba Ansel berbalik badan dan membungkam mulut Kamelia dengan bibirnya. Kamelia mebelalakan matanya ketika ia merasakan bibir Ansel yang menempel dibibirnya.

Setelah satu menit, Ansel menjauhkan dirinya. Menatap lekat Kamelia,"diam!" Perintah Ansel.

Sedangkan, Kamelia hanya bisa diam tidak tahu harus bersikap seperti apa. Karena hal ini baru pertama kali ia rasakan. Dan sekarang pipinya memanas mengingat kejadian barusan.

"Mulai sekarang lo milik gue," klaim Ansel.

"Meskipun lo nolak, gue tetap akan bilang kalo kita pacaran."

Setelah itu, ia melangkah pergi meninggalkan Kamelia sendiri disana. Sedangkan, Kamelia masih berusaha mencerna kejadian barusan.

"Maksud dia apa? Bilang kalo gue milik dia?" Monolognya.

Nggak mungkinkan dia suka sama gue? Batin Kamelia

"Nggak mungkin, mana ada psikopat punya perasaan," katanya menolak pikiran tersebut.

"Lagian tuh orang aneh banget!"

"Tiba-tiba bilang kita pacaran tapi nyatanya nggak! Dasar psikopat aneh!"

Kemudian, ia pun pergi dan melangkah menuju kelasnya berada.


🍂🍂🍂


Gimana next, nggak?
Menurut kalian ceritanya gimana?

Seru nggak? Penasaran nggak?
Vote and comment ya, guys!
Thank you for all

💙Love us💙
PUSRI

Revenge the sweet [ Finish ]Where stories live. Discover now