21. Misteri box

335 13 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Bel istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Nampak di koridor terlihat  sepi. Kamelia pun bergegas menuju ke kelasnya berada.

Sambil memikirkan kejadian di atas rooftop bersama Ansel tadi. Membuat dirinya kesal sendiri dicampur dengan rasa malu mengingat Ansel menciumnya.

"Dasar psikopat genit! Beraninya dia ngambil first Kiss gue," batinnya kesal.

"Lo adalah milik gue!"

"Apaan itu coba? Nggak mungkin kan dia suka sama gue?" gumamnya. Lalu menghela nafasnya lelah.

Saat dia hendak melewati ruang kepala sekolah, langkahnya pun terhenti. Ketika melihat kepala sekolah keluar bersama Claretta dan gadis kemarin yang dibully. Serta pria paruh baya yang adalah ayahnya claretta.

"Maaf telah mengganggu waktu anda tuan," ujar kepala sekolah.

"Tidak apa-apa. Saya tidak ingin nama anak saya Claretta tercemar gara-gara anak seperti dia. Dan saya harap, kamu memberikan hukuman yang pantas untuk siswi tidak tahu balas budi seperti dia," kata ayahnya Claretta.

"Baiklah saya mengerti,"

Claretta yang mendengar itu pun tersenyum pada ayahnya, "makasih ayah."

Ayahnya membalas senyuman anak kesayangannya itu dan mengusap atas rambutnya dengan lembut. Setelah itu, melangkah pergi dan begitupun  kepala sekolah yang kembali masuk ke ruangannya.

Tinggalah Claretta dan gadis tersebut. Gadis itu hanya menunduk sedari tadi menahan tangisnya. Dia sangat tidak terima dengan keputusan pihak sekolah.

Awalnya dia percaya pihak sekolah akan membantunya mendapatkan keadilan setelah tidak ada satu pun dari siswa di sini yang membantunya.

Tapi kenyataannya tidak semanis apa yang diharapkannya. Pihak sekolah malah memberikan sanksi kepadanya kalau dia tidak akan mendapatkan beasiswa lagi dan akan dikeluarkan dari sekolah ini.

Karena Claretta membuat alibi palsu. Dia bilang di depan pihak sekolah kalau gadis itu telah mencuri barang miliknya. Dan dia bilang dia tidak sengaja memukulnya karna saat itu tersulut emosi.

Claretta berjalan mendekati siswi tersebut. Sambil tersenyum miring menatap gadis dihadapannya." Makanya jangan main-main sama gue, ngerti Lo!" tekannya pada gadis itu.

Claretta menyenggol bahu gadis tersebut. Sampai gadis itu sedikit terhuyung ke belakang. Claretta tersenyum sinis. Lalu, melangkah pergi menuju ke kelasnya.

Kamelia hanya memperhatikan apa yang terjadi didepan sana. Sambil menyenderkan tubuhnya ke dinding. Di matanya pemandangan itu sangat begitu familiar di ingatannya.

Siswi itu terduduk di lantai, air matanya mulai menetes membasahi pipinya. Dia menangis tersedu-sedu di sana.

"Ini tidak adil...hiks.. kenapa...kenapa dunia ini begitu tidak adil," lirihnya.

Kamelia yang tak tahan melihatnya pun mulai melangkahkan kakinya ingin menghampiri siswi tersebut. Namun, langkahnya terhenti saat siswi itu tiba-tiba langsung berdiri dan berlari pergi.

"Mau kemana dia?" Tanya Kamelia bingung.

Kamelia ingin mengejar siswi tersebut. Tapi, dia mengurungkan niatnya karena siswi itu sudah pergi  terlalu jauh.

Kamelia pun menghela nafasnya lelah, lalu menatap kepergian siswi tersebut. "Gue harap dia nggak lakuin hak bodoh."

🍂🍂🍂

Davina baru saja pulang dari sekolah. Ketika ia ingin masuk ke dalam rumah. Ia menemukan sebuah kotak tergeletak di depan pintu rumahnya.

"Paket dari siapa ya? Gue nggak inget kalo gue pesen barang, " pikirnya.

Kemudian, dia mengambil kotak tersebut melihat siapa yang mengirimnya namun tidak tertera nama orang yang mengirim kotak tersebut.

"Kok nggak ada nama pengirimnya? Apa jangan-jangan nyasar ya?" tanyanya bingung.

Dia pun meneliti kotak itu dengan cermat. Dengan rasa penasaran ia membuka kotaknya. Alangkah terkejutnya saat melihat apa yang ada di dalam kotak itu sehingga ia menjatuhkannya.

BRAAKK!!!!...

"A-A-apa-apaan  ini?!!!" tanyanya kaget.

Dia melihat foto-fotonya yang disobek yang dilumuri darah. Kemudian, ia menangkap satu foto yang masih utuh. Lalu ia meraihnya foto itu dan terdapat tulisan 'mati' diatasnya.

"Apa maksud semua ini? Apakah ini teror? Atau  ancaman buat gue? Tapi.. siapa?" Tanyanya dalam hati.

Tangannya sedikit gemetar saat memegang fotonya yang terdapat tulisan mati di atasnya. 
Dia dibuat penasaran dengan maksud dari kotak tersebut.

Saat ia tengah asik dengan pikirannya. Tak lama terdengar suara pesan dari ponsel dari saku miliknya. Dia menerima pesan dari nomor yang tidak dikenal.

08363××××× (nomor tidak dikenal)

Hai
Gimana hadiah yang gue kirim?
Gue harap Lo suka hadiahnya😊
Oh iya, permainan baru dimulai
Tunggu kelanjutannya ya:)

                                       siapa Lo hah?!

Dia menatap lekat pesan itu dan tidak ada jawaban sama sekali. Kemudian, dia pun menelpon nomor tersebut. Namun, nomor yang dituju tidak aktif lagi.

Davina benar-benar kesal  dibuatnya. Dia pun mengeratkan genggamannya pada ponselnya. "Sial!" umpatnya.

🍂🍂🍂


Sebuah jembatan itu terdapat seorang gadis menatap kosong ke depan. Di malam yang sunyi itu seakan menggambar dirinya yang sekarang terasa hampa. Dia lelah dengan hidupnya. Dia lelah dengan semua yang terjadi.

Dengan perasaan yang tak karuan dan sesak didadanya. Dia berteriak sekeras mungkin melampiaskan semuanya. Dia keluarkan isi hatinya.

"AAAAARRGHH!!!...KENAPA DUNIA INI BEGITU KEJAM!! KENAPA?! KENAPA MEREKA YANG HIDUPNYA ENAK MALAH BAHAGIA?!!!"

"KENAPA NGGAK MEREKA AJA YANG MERASAKAN PENDERITAAN INI!! MEREKA BERSIKAP SEENAKNYA  TANPA MEMIKIRKAN PERASAAN ORANG LAIN!! SEHARUSNYA MEREKA DI HUKUM ATAS SEMUA PERBUATAN MEREKA!!!" Teriaknya.

"Hiks... aku lelah dengan semua ini... Aku hanya ingin hidup bahagia Tuhan... Hiks...hanya hal sederhana itu. Kenapa? Kenapa tidak bisa?Sekarang...boleh kah aku istirahat?" tanyanya lirih dan di akhiri dengan senyuman.

Setelah itu, dengan yakin dia melangka makin dekat dengan perbatasan pagar dan berdiri diatasnya. Ia menatap air yang mengalir dibawahnya. Lalu, ia melepaskan genggaman dan lompat kebawah.

🍂🍂🍂


Gimana next, nggak?
Menurut kalian ceritanya gimana?

Seru nggak? Penasaran nggak?
Vote and comment ya, guys!
Thank you for all

💙Love us💙
PUSRI

Revenge the sweet [ Finish ]Where stories live. Discover now