Dijadikan tameng perisai dan dibohongi perasaannya itu sangatlah menyakitkan. Itulah yang dirasakan Shilla Queen Nanta. Gadis cupu yang menjadi target Farel Emiliano Kenzo.
Terlebih lagi penderitaan yang dialami Shila saat menjadi pacar Farel. Ia m...
"Belajar yang bener ya" Shila menyalim tangan sang ayah serta satu tangan Ari mengusap kepala Shila.
"Iya pa"
Setelahnya Shila berjalan santai menuju kelasnya. Senyumnya mengembang melirik Tote bag mini yang dibawanya. Namun saat murid lain menatapnya, buru-buru dia menghapus senyumnya dan menundukkan kepalanya.
Di belokan tangga, langkahnya refleks berhenti saat berpapasan dengan Renata, begitu juga dengan Renata.
Keduanya saling beradu tatap, Shila menelan ludah, jantungnya sampai berdetak kencang.
Padahal masih pagi, tapi pagi ini penampilan Renata sangat jauh berbeda dari biasanya. Kali ini gadis itu tampak kacau. Mata yang menghitam seperti tidak tidur semalaman, rambut terurai yang agak berantakan, seragam yang tidak rapi juga ada lebam di ujung bibir serta ujung matanya yang tampak masih baru.
"Kenapa Lo ngeliatin gue kayak gitu?" Renata membuka suara setelah lama keduanya terdiam.
Shila langsung menunduk, "E-enggak kak, maaf"
Setelahnya Renata pergi begitu saja menuruni tangga. Disusul Shila yang menaiki tangga untuk ke kelas.
"Wih bawa apa itu?" Tanya Fira saat melihat Shila datang dan membawa Tote bag.
Shila menyimpan Tote bag nya di laci meja. "Kue buatan gue"
"Buat siapa? Buat gue ada gak?"
"Ada kok tenang aja, gue bawa dua, satu buat kita makan bareng satu lagi buat.. kak Farel"
"Acieee... Makin sweet aja nih. Gue kapan..." Fira memasang wajah memelas di akhir kalimat.
"Kak Farhan gimana? Bukannya Lo bilang sempet deket sama kak Farhan kan?" Shila menopang dagu dengan tangan yang ditumpahkan di meja.
Wajah Fira semakin cemberut, gadis itu menyandarkan punggungnya ke kursi. "Semenjak scandal nya bersih, kita jadi jauhan. Gue udah minta maaf kok waktu itu abis jauhin kak Farhan, tapi abis itu dia jadi super sibuk, kan dia mau gabung lagi di OSIS sama tim basket"
Entah kenapa Shila ikut senang mendengarnya, mungkin karena Farhan adalah lelaki baik, jadi saat cowok itu senang dia juga ikut senang.
"Bagus dong kalo gitu"
"Iya bagus tapi..." Fira ikut bertopang dagu, "Apa gue ikut OSIS aja ya kelas sebelas nanti, gimana menurut Lo?"
Shila mengerutkan kening mencari jawaban. "Jangan ih, kalo mau ikut OSIS itu harus benar-benar. Jangan karena cowok"
"Iya sih, ah udah lah"
—o0o—
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
