23 : Kejadian Mengerikan

24 6 0
                                    

Happy reading ❣️


Jam istirahat. Fira meminta Shila untuk menemaninya mengembalikan buku milik Farhan. Tapi sebelum itu, Fira sudah mengirim pesan untuk bertemu di perpustakaan. Tentu saja dia tak berani ke kelas cowok itu, karena Farhan kan sekelas dengan geng Agatha.

Mereka memasuki perpustakaan, mencari sosok Farhan. Mereka melihat Farhan tengah membaca sebuah buku di meja paling sudut. Mereka pun menghampiri.

"Kak" Sapa Fira pantas ia langsung duduk berhadapan dengan Farhan dan Shila di sebelahnya.

"Ini bukunya" Fira menyodorkan buku bersampul coklat itu pada pemiliknya. "Makasih ya kak" Farhan hanya mengangguk dan berdeham sebagai jawaban.

Rasanya sangat canggung. Mereka hanya hening tak ada yang berbicara. Ya, walaupun memang di perpus itu tidak boleh berisik. Tapi kan mereka berdua jadi serba salah. Sedangkan Farhan hanya diam, fokus dengan buku yang di bacanya.

Shila menyenggol lengan Fira lalu Fira menoleh Shila memberi kode ingin cepat-cepat pergi dia tak nyaman dengan suasana canggung bersama Farhan. Belum lagi mengingat seberapa tak sukanya Farel pada Farhan.

"Yaudah kita pergi ya kak" Farhan mendongak menatap dua gadis itu.

"Katanya mau gue tunjukkin buku kimia yang mudah dipahami" kata Farhan menatap Fira.

Ah iya Fira lupa. Semalam Farhan mengatakan di perpus sekolah mereka ada buku kimia kelas X yang lebih mudah untuk dipahami. Dan dia minta Farhan untuk menunjukkannya.

"Oh iya. Yang mana kak bukunya?" Farhan menepuk buku di atas meja, menunjukkan bahwa itu bukunya.

Shila menjatuhkan bahunya. Dia harus apa? Dia lapar ingin makan.

"Gue pergi aja ya" kata Shila.

"Beneran?" Tanya Fira. Shila mengangguk. Lalu ia pergi meninggalkan Fira dan Farhan yang sedang mengajari gadis itu.

Shila berjalan seorang diri menuju kantin dengan kepala menunduk tapi tetap memperhatikan jalan. Ciri khas seorang Shila adalah jalan menunduk. Bukan mencari uang yang jatuh, tapi dia tak percaya diri untuk mengangkat wajahnya.

Sampainya di kantin. Matanya menangkap sosok Farel, dan cowok itu menggerakkan tangannya meminta Shila ke sana. Ia pun menurut berjalan mendekati Farel yang duduk seorang diri. Lalu ia duduk berhadapan dengan cowok itu.

Farel menunjuk sepiring siomay dan es jeruk dengan matanya. "Udah gue pesenin. Di makan"

Hal sederhana yang Farel lakukan membuat Shila tersenyum senang. Ia pun mengucapkan terima kasih karena sudah dipesankan lalu melahap siomay itu tanpa banyak protes.

Sebenarnya Shila masih merasa risih dan takut akan tatapan orang-orang. Tapi Farel menyuruhnya untuk bersikap tuli, jangan biarkan orang lain merusak kebahagiannya.

Entah terjadi apa, tiba-tiba para siswa dan siswi yang tadinya meramaikan kantin kini berbondong-bondong keluar.

Shila mengernyit heran melihat semua orang berhamburan keluar. "Kenapa sih?" Tanyanya pada Farel.

Farel hanya mengedikkan bahunya karena dia juga tidak tau. Tapi, sebenarnya dia juga heran, dan bertanya-tanya apa yang terjadi.

Tiba-tiba Kevin dan Zeo berlari datang menghampiri mereka.

"Astaga masih disini" Zeo menepuk jidatnya.

"Ada apa sih? Kebakaran?" Tanya Shila.

Kevin menggeleng sambil mengatur nafasnya. "Ada kejadian heboh. Ayo kita liat"

𝐑𝐄𝐕𝐄𝐍𝐆𝐄𝐅𝐔𝐋𝐋 𝐋𝐎𝐕𝐄 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang