08 : Teror

57 21 0
                                    

Happy Reading ❣️

Farel menarik tangan Shila membawanya ke area Parkiran sekolah ingin membawa gadis itu pergi, tidak mungkin kan gadis itu tetap di sekolah dengan seragam yang basah dan bau.

"Kak k-kita mau kemana?" Tanya shila, ia bingung mau kemana Farel membawanya.

"Udah ikut aja" Farel membukakan pintu mobil untuk Shila.

"T-tapi kak berarti aku bolos?"

"Heh baju Lo bau, ya kali Lo duduk di kelas, belajar dalam kondisi bau, pikir dong" Shila terdiam meresapi perkataan Farel barusan. "Masuk" kata Farel lagi

Shila perlahan memasuki mobil Farel diikuti Farel, mobil melaju meninggalkan area sekolah padahal masih jam sekolah.

Farel mengemudikan mobilnya dengan tatapan dingin itu membuat Shila yang duduk di sebelahnya semakin merasa takut.

Farel membawanya pulang ke rumah. Untung saja dirumahnya tidak ada siapa-siapa. Shila berjalan masuk diikuti Farel dibelakangnya. Jujur ia takut dirumahnya tidak ada siapa-siapa dan dia bersama seorang lelaki dirumahnya.

"Aku ke kamar dulu kak" ujar Shila dan dibalas anggukan kepala dari Farel, Cepat-cepat Shila pergi ke kamarnya, menutup pintu dan tak lupa menguncinya. Shila bersandar di balik pintu memegangi dadanya, jantungnya berdegup kencang namun seketika perasaan cemas muncul, huftt masalah akan datang.

Farel mendudukkan dirinya di sofa ia melihat sekeliling terlihat sunyi, sepi. Kalau biasa di ruang tamu ada figura foto namun di rumah gadis ini tidak, tidak ada sama sekali hanya ada beberapa vas bunga cantik tertata rapi di atas meja.

Farel berfikir sejenak ia telah membawa gadis polos itu ke dalam kehidupannya dengan sengaja, ingat dengan sengaja!. Bukan tanpa alasan ia membawa gadis itu kedalam kehidupannya. Ia bisa saja bersikap cuek kepada gadis-gadis seperti biasanya namun kali ini beda. "Jahat banget kayaknya gue" gumamnya pelan.

Suara langkah kaki terdengar membuat Farel menolehkan kepalanya melihat seorang gadis dengan paras lugu yang cantik dengan memakai baju santai menghampirinya  kemudian duduk berseberangan dengan Farel.

"Lo jangan duduk disitu, sini" Farel menepuk sofa disebelahnya, mengisyaratkan untuk Shila duduk di disebelahnya. Meski ragu Shila tetap berjalan duduk di sebelah cowok itu. Sebenarnya ia ingin menanyakan perihal kejadian tadi tapi ia ragu.

Setelah duduk Farel menghadapkan wajahnya ke arah Shila yang sedari tadi hanya menunduk dan memainkan kukunya "Haha jangan kaku dong kan udah pacaran" goda Farel sembari menaik-turunkan alisnya

Shila mendongak, itulah yang sejak tadi berada di pikirannya. "Kakak becanda kan?" Ia menggigit bibir bawahnya gugup.

Farel mengernyit tidak mengerti "Apanya?"

Shila malu mau mengatakannya "Ya.. ya itu soal yang tadi, itu cuma pura-pura doang kan gak beneran?" Shila tak dapat berfikir apa yang akan terjadi padanya jika itu benar terjadi.

"Ya beneran lah" Farel menyandarkan punggungnya "Gak perlu takut sama Agatha dia cuma pengganggu, lagian kan sekarang ada gue yang bisa jagain Lo"

"Tapi kakak gak bisa gitu dong kak" Sergah Shila.

"Kenapa gak bisa, gue suka sama Lo"

Pipi Shila bersemu merah mendengar kata suka yang keluar dari mulut cowok itu. Enggak-enggak itu gak mungkin.

Namunamun tiba-tiba ia teringat sesuatu tasnya, ya tasnya dan handphone nya yang ia tinggalkan di laci kelas "Eh kak itu-"

"ASSALAMUALAIKUM EXCUSE ME PAKETTTT" Suara dari luar rumah mengejutkan keduanya.

𝐑𝐄𝐕𝐄𝐍𝐆𝐄𝐅𝐔𝐋𝐋 𝐋𝐎𝐕𝐄 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang