ASSALAMUALAIKUM HAYY, GIMANA PADA NUNGGUIN YAH😅
.
.
TERIMA KASIH ATAS SUPORT NYA, TANPA KALIAN CERITA AUTHOR MUNGKIN BAKAL SEPI 😅
.
.
MAAF KALO BANYAK TYPO NYA OKEY, WAJIB VOTENYA💯
.
.
HAPPY READING💓
Kini zaira, Luna beserta Ayah zaira sedang menunggu di ruang tunggu rumah sakit, bunda rena masuk UGD sudah 2 jam yang lalu, namun sampai saat ini keadaan beliau tak kunjung sadar.
CEKLEKK!!
Pintu terbuka menampakkan dokter Ririn yang menghampiri ketiganya.
"Dok, gimana keadaan bunda saya? Apakah Baik-baik aja kan dok" Kini zaira yang bertanya kepada dokter Ririn tentang keadaan sang bunda
"Dokter, gimana keadaan istri saya? Jawab dok jangan diam aja" Tambah ayah semakin geram dengan dokter Ririn.
"Begini, keadaan ibu rena saat ini sedang koma, jadi saya harap kalian jangan ganggu pasien untuk saat ini" Ucap dokter tersebut dengan senyum nya.
"Pasien sekarang sedang dalam kondisi koma, kalian cukup berdoa saja semoga ibu rena cepat sadar" Tambah bu dokter seraya menepuk bahu zaira.
"Zaira,Luna dan ayah sontak terkejut mendengar perkataan dokter Ririn yang baru saja mereka dengar, zaira menutup mulutnya dengan kedua tangan nya, ia tak kuasa menahan tangisan nya, seketika badannya lemas hingga merosot ke tempat duduk. Dengan sigap Luna menangkap zaira, ia mencoba menenangkan zaira yang kini sedang menangis.
Ayah zaira mengusap wajahnya kasar dan memukul tembok dengan keras, ia merasa tak becus menjaga bunda rena. Raut wajahnya memerah.
"ARGHH...knp sih harus kaya gini hah? Bodoh kmu man bodoh" Umpat Herman ayah zaira, ia memukul tembok dengan keras sehingga tak sadar bahwa tangan nya berdarah.
"Ayah... Jangan salahin diri ayah,udah ayah jangan kaya gini,yang paling penting sekarang itu bunda ayah" Tambah zaira dengan suara seraknya.
"Ayah bodoh ra, seharusnya ayah jagain bunda kamu, bukan membiarkan bunda kamu sakit kaya gini, ayah gak pantas jaga bunda kamu ra" Jawab ayah zaira dengan nada sedikit marah, suaranya serak akibat nangis.
Luna yang melihat zaira dengan ayah zaira, ia merasa terharu melihat zaira begitu sayang nya kepada kedua orang tuanya, baginya zaira adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki.
TESS
Bersamaan dengan itu, air matanya turun membasahi pipi nya, ia tak tau mengapa ia menangis
"Ra, lo yang kuat yah,gw tau bunda pasti Baik-baik aja kok,kita sama-sama berdoa untuk kesembuhan bunda" Ucap Luna dengan senyumnya. Ia harus menyemangati zaira agar tidak merasa sedih lagi.
"Aamiin ya Allah, mksih ya lun, pasti aku akan do'ain yang terbaik buat bunda" Jawab zaira dengan suara seraknya.
"Udah yuk kita ke masjid udah azan"
Ucap luna menepuk bahu zaira."Ehh astaghfirullah, iya lun, aku gak sadar kalo sudah azan, ak panik tadi bunda sekarang koma lun" Ucapnya lirih, ia merasa gagal untuk menjaga sang bunda.
"Heyy, jangan nangis lagi ra, lo jangan merasa bersalah karena gak becus jagain bunda kamu, udah yuk ke masjid nanti telat lagi" Tambah Luna sembari menghapus jejak air mata zaira yang masih di pipinya.
"Makasih ya lun, km selalu ada untuk aku, maupun aku sedang dalam kesusahan kamu masih tetap ada untuk aku dan juga keluarga aku, makasih banyak lun kamu sahabat terbaik yg pernah aku temuin" Ucap Zaira panjang lebar, ia merasa paling beruntung karena mendapatkan sahabat seperti Luna.
"Ra, gak usah makasih segala, lo udah gw anggap kaya kakak aku sendiri ra, lo jangan nangis lagi yah, nanti ustadz muda nya ilang di ambil loh" Ledeknya sembari menyenggol lengan zaira, zaira tersipu malu ucapan Luna. Luna sedang membahas tentang zaira dan raka yang waktu itu pernah bertemu di toko buku.
"Ishh, nyebelin banget sih kamu lun, mulai deh" Jawab zaira sembari mencubit lengan luna. Jangan di tanyakan lagi, saat ini hati zaira berbunga-bunga karena mengingat kejadian waktu itu.
"Aww...sakit ra, hehe ya udah maaf" Ringis Luna sembari mengelus lengan nya yg di cubit oleh zaira.
"Lagian kamu sih, nyebelin tau" Jawab zaira, bibirnya melengkung ke bawah, ia menahan rasa malunya.
"Iya-iya maaf,,tapi liat deh? Tuh pipi kamu merah... Hayoo lo pasti suka kan sama tuh ustadz? Ngaku deh ra" Tambah Luna, luna senang sekali mengejek zaira, ia sekarang berusaha untuk menghibur zaira. Akhirnya zaira kembali ceria tak sedih lagi.
"Apaan sih lun, udah deh jangan bahas dia lagi, ak malu" Cicit zaira ia malu-malu untuk mengungkapkan kejadian waktu itu.
"Tuh kan hahaha" Tambah Luna, ia tertawa sampai perutnya sakit akibat terlalu banyak tertawa.
"Ishh, udah ah aku mau sholat, km mau sholat gak? Kalo gak ak tinggal nih" Jawab zaira, ia berjalan terlebih dahulu meninggalkan Luna yang tengah asik tertawa cekikikan.
"Ehhh,, ra tungguin gw, woy ra buset tu anak ninggalin gw lagi" Teriak Luna sehingga suaranya menggema di sekitar ruangan.
********
Di satu sisi tak kalah dengan raka, ntah sudah berapa kali ia mengingat zaira, hatinya merasa senang ketika mengingat tentang kejadian waktu itu.Ia sedang santai duduk di balkon kamarnya menikmati pemandangan indah di sore hari.
"Kenapa aku selalu mikirin dia yah? Apakah ini yang di namakan jatuh cinta?Arghhh...sadar ka, dia bukan muhrim kamu... Dan ingat sekarang kamu sudah di jodohkan sama umi abi" Gumam raka seraya mengusap wajahnya kasar. Hati nya tidak bisa berhenti memikirkan zaira.
" Kenapa sih ya Allah, hamba ingin sekali zaira menjadi jodoh hamba, ya Allah jika dia memang jodoh hamba, maka berilah petunjuk ya Allah,Aamiin ya Allah " Ia selalu berdoa agar Allah menggerakan hati kedua orang tuanya untuk tidak melanjutkan perjodohan ini.
Tanpa raka sadari dibalik pintu kamar nya, umi nya mendengar ucapan raka yang membuat umi halima tercengang mendengar raka tak ingin di jodohkan,umi halima tak kuasa menahan air matanya,beliau turun dari kamar raka, langsung masuk ke dalam kamar dan menangis sesenggukan, ibu mana yang menangis ketika sang anak tidak mau di jodohkan, bahkan umi dan juga abi nya sudah memilih perempuan yang sholehah, baik dan juga menghormati keluarga.
"Kenapa nak? Kenapa kamu gak ngomong sama umi dan juga abi,,jikalau kmu menyukai seseorang, katakan saja pada umi sama abi, in sya Allah umi sama abi ngerestuin nak, hikss,,, umi merasa bersalah sama kmu hikss,,," Sesak, itu yang di rasakan umi halima, ia merasa bersalah karena telah memaksa raka untuk menerima perjodohan ini, beliau tidak tau bahwa Putra nya itu sudah menyukai perempuan lain tanpa sepengetahuan beliau.
Tisu, mana tisu😭💔
.
.
Gimana sma part ini lumayan gak?
.
.
Jangan lupa follow instagram aku,oh ya aku buat instagram lgi dan punya dua akun.
.
.
Yg pertama @fataljannah1 dan yg ke dua @liaaputrii12 jangan lupa follow okey😊🙏
.
.
Jangan lupa follow wattpad author dan wajib vote Oke💯😌
.
.
Makasih, assalamu'alaikum 😊🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT GUS
Fanfiction[[DIUTAMAKAN FOLLOW DULU BARU BACA😊⚠️!!! ]] [⚠️TERDAPAT BEBERAPA PART YANG BAPER, JADI DIMOHON UNTUK PARA READERS JANGAN BAPER YAH, INGETT MEREKA CUMA FIKSII OKEYY!!! ] PLAGIAT DILARANG MENDEKAT⚠️ BUKAN COPAS INGET⚠️ HARGAI KARYA ORANG LAINN😌 Kisa...