16.pindahan

427 35 46
                                    

Assalamu'alaikum kembali lagi bersama umi😊 ada yg kangen gak sama keuwwuan raka sama zaira?

Pasti ada dong yakan😌

Yaudah gamau lama-lama lgi yuk kepoin cerita nya

Happy reading💖

Hari ini gus raka dan zaira pindah ke rumah baru mereka yang terletak tidak jauh dari pesantren. Zaira dan gus raka berpamitan pada bunda rena dan ayah Herman. Bunda rena tak kuasa menahan air matanya melepaskan putri satu satunya itu. Herman sangat mengerti perasaan bunda rena. Namun keduanya harus pergi. Zaira memeluk bunda rena dengan erat dan menangis sesenggukan dipelukan sang empu.

Raka pun juga sama seperti ayah Herman. Setelah selesai berpelukan mereka sama-sama melepaskan pelukan mereka. Bunda rena mengusap kepala zaira dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Sayang... Ingat pesan bunda yah, Sekarang kamu sudah menjadi istri nak Raka, jadi kamu harus patuh apa kata suami kamu ya sayang"  Ujar bunda rena lalu dianggukin oleh zaira.

"Makasih ya bunda, bunda juga sudah mengajarkan zaira tentang tanggung jawab seorang istri kepada suaminya... Zaira sayang bunda" Ujar nya lagi lalu mencium punggung tangan bunda rena.

"Sama-sama sayang, bunda bakal kangen sama kalian deh" Ucap bunda rena disertai kekehan ketiganya.

"Bunda ayah Raka sama zaira mau pamit dulu yah, InsyaAllah kalau Raka ada waktu senggang, Raka sama zaira main kesini lagi kok" Kini raka yang berbuka suaranya. Bunda rena dan ayah Herman mengangguk pelan melontarkan senyuman kepada pengantin baru tersebut.

"Yaudah kalian hati hati yah, jangan lupa baca doa sebelum pergi" Ujar ayah Herman disamping bunda rena lalu dianggukin keduanya.

"Iya ayah makasih udah ngingetin" Ucap zaira dengan senyuman khas nya. Raka yang melihat senyumannya pun senyum senyum sendiri.

Setelah berpamitan zaira dan Raka pun pergi meninggalkan pekarangan rumah bunda rena dan ayah Herman. Zaira memasuki mobil Raka dan disusul oleh nya.

Zaira membuka jendela mobil dan melambaikan tangannya kepada bunda rena dan ayah Herman dan di balas oleh keduanya. Setelah itu raka mulai menyalakan mesin mobil nya dan menjalankannya dengan kecepatan sedang. Zaira meneteskan air mata nya karena meninggalkan kedua orang tuanya yang ia sayangin itu. Ia juga harus terbiasa dengan hal itu sebab ia sekarang sudah menjadi istri.

Raka yang melihat zaira yang menangis pun sontak terkejut. Dia menepikan mobilnya dipinggir jalan. mematikan mobilnya. Ia bingung mengapa zaira menangis? Ia genggam tangan zaira dengan lembut sontak saja zaira terkejut. Ia merasakan ada sentuhan ditangannya itu. Ternyata raka lah yang memegang tangannya itu. Mereka berdua saling bertatap satu sama lain.

Ntah ada angin apa tiba-tiba zaira memeluk Raka dengan erat dan menangis sejadi jadinya di dada bidang Raka. Raka pun sempat terkejut mendapat perlakuan zaira padanya. Tangannya terangkat keatas mengusap punggung zaira. Berniat untuk menenangkan zaira yang menangis di pelukan nya itu.

"Hikss... Hikss kangen bunda" Ucap nya pelan namun masih bisa didengar oleh raka.

"Sayang hey? Kenapa nangis hmm? " Ucap Raka seraya mengusap punggung zaira.

Zaira diam tak menyahuti perkataan Raka. Badannya masih setia memeluk raka. Raka pun terkekeh melihat tingkah zaira yang seperti anak kecil yang memeluk ibunya. Zaira yang mendengar kekehan dari suaminya itu. Langsung mendonggakan kepalanya keatas merubah posisinya yang tadinya berpelukan menjadi sejajar.

"Ihhh mas Raka ngetawain ira yah? Jahat banget sih" Kesal zaira melihat suaminya itu menertawakan nya. Ia mengerucutkan bibirnya kebawah membuat Raka tak berhenti tertawa.

MY PERFECT GUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang