13.Prosesi khitbah (2)

323 46 13
                                    

ASSALAMUALAIKUM UDAH GAK SABARKAN SAMA PART YANG INI?
.
.
.
ETSS TAPI FOLLOW DULU BARU BOLEH BACA JANGAN LUPA VOTE NYA😊
.
.
.
TINGGALKAN JEJAK KALIAN DIKOMENTAR OKEY SEMOGA SUKA YA😊🙏
.
.
.
HAPPY READING💗











Hari ini adalah hari yang begitu spesial bagi orang tua raka dan zaira.
Pak kyai, umi halima, salsa dan juga raka akan pergi ke rumah zaira untuk melanjutkan proses khitbah yang mereka Terima kemarin. Raka sudah bersiap diri dengan jubah putih membuat siapa saja yang melihatnya pasti terpesona dengan ketampanannya.

Setelah bersiap-siap dia keluar dari kamar menuju ke ruang tamu. Saat sudah di ruang tamu semua sudah menunggu raka. Umi halima pun menghampiri raka yang sudah berpakaian rapi.

Ia tatap wajah putranya itu dengan seksama. Ia elus pipinya dengan penuh kasih sayang. Umi halima tak menyangka bahwa putranya yang dulu ia timang-timang sekarang sudah dewasa dan akan segera menikah. Tak terasa air mata nya lolos begitu saja membasahi pipinya.

Raka pun langsung menyeka air mata umi halima. Ia kemudian mencium punggung tangan umi halima secara bergantian.ia donggakan kepalanya melihat sang umi mengelus kepala nya dengan tulus. Ia kemudian bertanya kepada uminya kenapa umi halima menangis.

"Umi...umi kenapa nangis? Raka ada salah ya sama umi" Tanya nya dengan lembut.

"Umi gapapa sayang. Kamu gak ada salah kok" Jawab umi halima tak kalah lembutnya.

"Umi jangan nangis lagi yah kan hari ini adalah hari yang umi tunggu-tunggu" Ujar Raka dengan jelas.

Umi halima pun mengangguk patuh. Setelah itu mereka bersiap-siap untuk menuju rumah zaira. Raka gugup sekali tapi ia tak lupa untuk berdoa agar khitbah nya lancar.

"Umi,Raka ayok kita pergi nanti telat lagi" Ucap pak kyai dari luar. Salsa sudah diluar bersama pak kyai.

Raka dan umi halima pun langsung keluar dari rumah menuju ke mobil. Raka yang membawa mobil karena pak karyo sedang sakit jadi tak bisa mengantar keluarga pak kyai Selama perjalanan Raka terlihat Masih santai. Umi halima pun yang melihat nya langsung menegurnya agar jangan gugup tetap tenang bismillah semoga lancar. Raka pun mengangguk patuh.






*******
Dirumah zaira sedang berias diri untuk bertemu dengan Raka nanti nya. Ia berdandan di depan meja riasnya. Ia memakai gamis serta hijab yang cukup panjang. Ia hanya bermike up seadanya saja. Memakai bedak secukupnya memakai Ayesedo dan juga liptint untuk mewarnai bibir mungilnya itu.

Setelah ia rias dirinya dengan mike up yang tak terlalu mencolok.ia menatap dirinya di pantulan cermin meja riasnya. Ia tak menyangka akan menikah secepat ini.

"Ya Allah aku gak nyangka akan menikah. Itu berarti status aku akan berganti sebagai istri" Gumamnya sambil menata hijab nya.

TOK.... TOK... TOK...
Mendengar ada yang mengetuk pintu nya membuat zaira terkejut siapa yang mengetuk pintunya.

"Sayang apakah kamu sudah selesai siap-siap nya bentar lagi keluarga laki-laki akan datang" Ucap sang bunda dibalik pintu kamar zaira.

"Udah selesai kok bund, ini tinggal rapiin hijab nya aja kok nanti kalau mereka sudah sampai bunda kasih tau zaira aja" Jawabnya sedikit teriak takut sang bunda tak mendengar nya.

"Baiklah kalau begitu bunda turun dulu ya sayang" Tambah bunda rena lalu merenggang pergi.

Zaira hanya diam tak menjawab bunda rena. Ia gugup sekali takut laki-laki tersebut tidak menerima nya sebagai calon istri nya.

MY PERFECT GUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang