10|| harus senang atau ?

9 2 0
                                    

btw, sekolahnya Tata atau SMA SATU itu punya dua gedung yaa.. nahh yang Tata tempati itu gedung A nahh yang kedua gedung B atau biasa disebut gedung sebelah. untuk gedung A sendiri ditempati anak kelas  10 Ips, 11 Ips, dan 12 bahasa.  sedangkan gedung B atau gedung sebelah itu 10, 11, 12 Ipa dan sejarah. Perpustakaan ada dua utama dan cadangan, untuk yang utama ada di gedung A.

Intinya ruangan yang berbau kepentingan (sangat) dan paling banyak mempunyai ruangan atau gedung yang paling besar, hampir semuanya   ada di gedung A, kaya ruangan kepsek, lapangan olahraga, peralatan ini itu.

kalau lab masing masing geduung punya lab.

jadi gituu paham kaannn..

sekian hihi

klo masih bingung, tanya aja yaa

***

"Alexta."

Tata menghela napas. Berbalik badan menemukan tetangganya yang menyebalkan dengan jursey futsal.

"Siapa ya?" Samuel menghampiri Tata dan merangkul bahunya tanpa berniat menolong cewe itu.

"Awa ih, berat.." Tata menggerakkan bahunya agar lengan Samuel menyingkir dari bahunya.

"Sombong banget lo,"

"Nggak kebalik, pak?" Sinisnya.

"Apa?"

Tata mengedikan bahunya tak acuh mempercepat langkahnya. Beneran beratt kardusnyaa..

Mereka berjalan beriringan, menjadi pusat perhatian beberapa anak yang ada di koridor. Mereka sama sama diam dan bodoamat.

Nggak tau kenapa kalau ketemu atau keinget temen lamanya tuh kaya sakit banget gitu.. padahal Tata rasa mereka nggak ada masalah apapun. Entahlah Tata juga tidak paham sendiri.

Maka dari itu Tata lebih memlilih diam. Tidak banyak tingkah dan menjaga sikap di depan mereka. Tata tidak mau kejadian makan malam itu terulang. Iya, dimana Tata bersikap seakan akan mereka sangat dekat padahal tidak. Dan Tata rasa dia kaya caper gitu sama mereka atauu...salah satu dari mereka?

Tapi Tata tak bermaksud untuk menunjukan segala ekspresinya pada malam itu. Dan Tata tidak akan mengulanginya. Semoga bisa.

Kening Samuel mengerut bingung melihat Tata yang diam aja. Dia tau tetangganya ini.

"Lo kenapa diem aja?" Tanyanya heran.

Tidak ada jawaban dari gadis yang sering di ledek dengan panggilan bocil itu.

Keningnya tambah berkerut kala melihat wajah Tata yang semulanya datar biasa biasa aja kini menampilkan ekspresi.

"Akang Feebbbb.." rengeknya tiba di depan kelas yang sudah Febri menunggunya.

"Kok yang dateng kelas gue duluan?" Febri langsung mengambil alih beban yang dipingkul Tata.

"Iya tadi sebelum ambil itu, ke kantin dulu.." Tata cengengesan. "Pesen bakso sama ess.." sambungnya.

"Pantes tadi mang Iwan bawa nampan,"

"Itu punya gueeee!!!" Girangnya.

Terjebak Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang