Lagu Steal My Girl yang dinyanyikan oleh One Direction diputar. Lagu ini merupakan salah satu favorit anak kelas 11 Ips 3 yang sering kali mereka nyanyikan jika guru tidak masuk kelas.
Febri yang baru datang langsung merebut mic ditangan Hendra yang posisinya ada di samping Tata. Dia menggeser tubuh Hendra agar berjauhan dengan Tata lalu dia menempatkan posisinya disamping Tata.
Tata menoleh kearah Febri yang sedang menatapnya, dia memberikan senyum jahilnya pada cowo itu membuat Febri terkekeh geli mengacak gemas gadis berambut panjang itu.
Penonton yang memperhatikan dua orang itu berteriak heboh.
She's be my queen
Since we were sixteen
We want the same things
We dream the same dreams
Alright, alrightFebri menoleh kearah kiri memandang gadis itu tersenyum kecil. Tak tahan melihat kegemasan cewe itu dia merangkulnya.
***
"Anjir anjir anjirrrrr!!" Teriak heboh Yani. "Itu dipanggung kita lagi nyanyi atau ngedrama ya? Bikin gregetann. Si Febri lagi bisa bisanya, astagaa.. nggak nyangka gue." Yani menggelengkan kepalanya.
Tata menyenggol bahu Yani dengan bahunya. "Ngga usah alay, bisa?"
"Engga engga, engga bisa seriusss.." Yani memicingkan matanya. "Lo... sama Febri ada something yaa??"
Tata menaikan sebelah alisnya, lalu mengangukan kepalanya membuat Yani berteriak heboh. "Tuh kannnn..!! Apa kata gue pasti ada apa apanyaa."
Ta membekap mulut Yani, matanya memperhatikan koridor yang sangat ramai karena sekarang waktunya istirahat. Nanti setelah duhur acara akan dilanjutkan.
Tata melepaskan tangannya dari mulut Yani setelah tiba di kantin.
"Untung tangan lo wangi ya Ta makanya nggak gue tepis, coba aja kalo bau tai mati mendadak gue."
"Yaudah nanti tangan gue lumurin tai dulu biar lo mati dan biar populasi manusia kaya lo berkurang."
"Anj." Umpatnya meninggalkan Tata yang terbahak puas.
"Mang Iwannn, Tatanya nakal tuhhhh.." adunya pada penjual bakso yang digerubungi murid-murid asing.
Tata langsung menarik rambut Yani.
Mang Iwan terkekeh geli melihat tingkah mereka.
"Dari pada ribut sini bantuin Mamang nih."
Tata mendekat ke Mang Iwan dengan tangan kiri yang membekap mulut Yani sambil merangkul bahunya dengan tangan kanan.
"Permisi permisii.." ucapnya saat melewati para antrian bakso.
"Nih bawa bakso ini di meja nomer lima." Mang Iwan memberikan nampannya pada Tata.
"Perasaan tadi pagi nggak ada tuh nomer di meja, kenapa sekarang ada ya?"
Mang Iwan cengengesan. "Barusan Mamang bikin atuh, kan yang beli bakso bukan anak sini aja. Kita juga nambah beberapa meja, tuh tuhh banyak kan?" Mang Iwan menunjukan beberapa meja yang baru terdapat angka diatasnya.
"Kantin lagaknya kek cafe." Celetuk Yani memperhatikan para pedagang yang memakai celemek yang biasa dipakai barista.
"Strategi marketing yang sangat bagus." Komentar Tata.
"Nah ituuu.." Mang Iwan mendorong Tata. "Dah sana anterin dulu pesenannya."
"Ini mejanya dimana dah? Nggak keliatan.."
"Cari aja si, kan ada nomernya."
"Males banget." Balasnya. "Meja nomer empat angkat tangannya yaa??" Teriaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Masa Lalu
Teen FictionGimana mau selesai sama masa lalu, kalau tiap malem di datengin mulu.