"Rul, pisahin." Kata Alfa.
Arul menaikan sebelah alisnya. "Kenapa gue?"
Alfa memutar bola matanya malas. "Lo yang deket." Balasnya.
"Lo juga deket posisinya." Arul menunjuk posisi Alfa yang berada di belakang punggung Tata.
Saking bringasnya Tata menabok Samuel dia sampai tidak sadar kakinya menginjak kaki orang yang ada di belakangnya. "Aws.."
"Eh ehh.." sadar Tata segera menoleh kebelakang meringis mendapati kaki Alfa yang terinjak. "Kann kaaannn,"
Tata mendelik sebal kearah Samuel. "Lo sihh jadi kena kakinya dia,"
"Kenapa jadi nyalahin gue?" Kata Samuel sambil mengelus lengannya yang terasa sakit. Pukulan Tata tidak terlalu sakit sih...tapikan lumayan kerasa. "Lo yang nginjek padahal.."
"Lo lah, orang gue mau balik juga pake acara ditahan segala lo kira lagi main ftv apaa??"
"Suruh siapa lo balik, orang belum jam sembilan,"
"Disuruh mamahhh..tuhh," Tata menunjuk ke gerbang rumah Alfa, membuat Samuel dan yang lainnya ikutan melihat kearah gerbang.
Samuel melebarkan matanya mendapati sang mamah bersama Desi, mamahnya Tata sedang mengobrol di depan gerbang.
"Gue aduin mamah sama Tante Sinta ahhh.." Tata berjalan mundur lalu membalikan badannya ke depan sejurus kemudian langsung berlari kala Samuel ingin menghampirinya.
"Alextaaa!!"
Tat sedikit menoleh kebelakang sambil menjulurkan lidahnya, meledek Samuel. "Ga takuttt..wleee,"
"Mamahhhhh.." Tata memejamkan matanya sambil memeluk pinggang Sinta. "Samuelnya tuhh nakal bangett.." adunya.
Desi yang melihat tingkah anaknya meringis malu. "Heh, kamu salah orang itu mamahnya El, mana meluk lagi udah gitu ngatain anaknya langsung."omelnya.
Tata langsung melepaskan pelukannya, mengerjapkan matanya kaget. "Kok bisa begini?"
Desi langsung menarik tangan anaknya. "Kamu ini malu-maluin aja,"
Tata menatap sebal kearah mamahnya. "Mamah ih.."
Sinta terkikik geli melihatnya. "Samuelnya ngapain kamu, Ta?"
Mata Tata langsung berbinar cerah mendapat pertanyaan langsung dari mamah sang musuh. "Ituu dari tadi El narikin aja rambut Tata, terus pas Tata mau pulang ditahan tahan mulu sama El..terus malah dikatain kaya anak ayam, masaaa.." adunya mencebikkan bibirnya.
Desi langsung tertawa membuat Tata mendelik. "Mamah ihh.."rengeknya kesal.
"Yahh anak ayamm.." ledeknya masih disertai dengan kekehan.
Samuel yang mendapatkan kesempatan, menarik tangan Tata membuatnya berjenggit kaget.
"Mamaahhhh!!" Teriaknya.
Sinta menggelengkan kepalanya.
"Kita jodohin aja, mba," Celetuk Desi.
"NGGAK MAUUU!!"
***
Tata merutuki Yani yang tidak dateng-dateng. Padahal sudah setengah jam yang lalu dia mengabarinya kalau sedang dalam perjalanan.
Coba saja kalau si Yani itu udah dateng dan membawanya kabur, ia tidak akan terjerat dengan rapat rekom dan ibu-ibu komplek yang hebohnya bikin ngelus dada.
"Udah fiks nih yaa hadiah jalan santainya..?" Kata Ibu rt.
Mereka semua mengangguk setuju.
"Nah, sekarang hadiah lombanya nih apa aja?" Ibu rt menatap Rara sebagai ketua rekom. "Kamu ada ide?" Tanyanya.
"Emmm...sebelumnya, misalkan lombanya dibagi jadi dua tingkat gimana? Kaya misalnya buat anak anak sama orang dewasa dipisah gitu?"Rara mengedarkan bola matanya ke semua orang yang berkumpul.
"Terus untuk hadiahnya juga beda?" Tangkap Ani.
"Iya.." angguk Rara.
"Tambah biaya nggak sih kalo gitu?"
"Iya, tambah gede, terus gimana?"
"Walaupun kita minta iuran juga kayanya bakal masih kurang.."
"Hadiah lomba santainya dikurangin aja atau nggak jangan yang terlalu mahal.."
"Bener tuh, masa iya hadiah tujuh belasan tas mahal gitu, itu mah idenya ibu ibu aja nih..." cibir Samuel. Menyetujui saran dari Alfa.
"Lah kan biar beda sama yang lain," bela salah satu ibu ibu tersebut.
"Yaudah berarti iuran yang paling gede ibu-ibu nihh," kata Samuel yang langsung di protes ibu ibu.
Tata menghela nafas panjang. Pro kontra masalah hadiah utama masih gitu gitu aja. Nggak tau kapan selesainya. Nggak tau ibu ibunya yang nggak mau kalah atau para remaja yang keras kepala. Masing masing mempertahankan pendapatnya.
Menurut Tata sendiri untuk hadiah utama tas branded gitu kayanya nggak terlalu menarik untuk semua kalangan kecuali ibu-ibu yang emang suka banget dengan berbau bermerk. Bahkan anak-anak pun nggak bakalan berharap dapetin hadiah utama itu.
Mungkin beberapa perempuan diluar sana ada yang sama dengan Tata, yang tidak terlalu menyukai berbau fashion. Lebih memilih kulineran dari pada belanja di mal.
Dan menurutnya, hadiah yang paling menarik ituu.. motor. Kalau iya hadiah utamanya motor, Tata bakalan babat habis kupon hadiah biar peluangnya besar dapetin motor. Gara-gara kejadian nabrak mobil gundul, Mamah nggak bolehin Tata beli motor. Padahal kan ya, Papah udah berbaik hati menawarinya untuk beli motor biar enak kalau kemana-mana enggak ngerepotin orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Masa Lalu
Teen FictionGimana mau selesai sama masa lalu, kalau tiap malem di datengin mulu.