Hallo Vren apa kabar nih, udah 4 hari ngga up soalnya sibuk sama PTS, disekolah kalian udah pada PTS apa belum?
[Follow dulu yu terus tekan tombol bintang sama comen yah]
✿ HAPPY READING✿
"Jika dirimu tidak hidup dengan bahagia
Maka kebahagiaan ada pada dirimu"Verana Maulin N-
15. hinaan
Verana membuka pintu rumahnya, saat sudah terbuka verana menghela nafasnya pelan dugaan nya benar pasti rumah akan berantakan, sekarang saja botol air miras sudah dimana mana.
Verana masuk lalu menyimpan tas selempang nya Diatas sofa ruang tamu, verana mulai memungut satu persatu botol minuman haram itu lalu membuangnya. Saat sedang menyapu, pintu utama terbuka menampilkan sosok lelaki dengan badan yang tegap dan sorot mata yang tajam.
Wijaya dia masuk dengan gaya angkuhnya dan duduk di sofa ruang tamu seraya melepaskan sepatu miliknya.
"Kemari" ujar Wijaya seraya mengajak verana duduk di sofa yang berlawanan dihadapan Wijaya, verana pun menurut dia pun duduk dengan kepala yang menunduk.
"Besok nenek akan berkunjung, kamu siapkan makanan mewah dan harus lezat" titah Wijaya dengan nada yang sedikit tinggi.
"U-uang nya yah" lirih Verana dengan gugup,entahlh saat berada dihadapan ayah nya verana selalu saja gugup.
"Kamu kan kerja kenapa meminta kesaya hah!!" Bentak Wijaya seraya mengebrak meja dihadapan dengan sedikit keras hingga verana tersentak.
"Ma-maaf yah" ujar verana dengan mata yang sudah berkaca-kaca,ia sangat lemah jika berhadapan dengan ayah nya entahlah hanya ayah nya yang verana punya sekarang.
Wijaya melenggang pergi dari rumahnya, setelah ibu verana pergi dari rumah,Wijaya sangat jarang berada dirumah jika ada keperluan penting dan saat emosi lalu membutuhkan samsak dia baru akan pulang ke rumah, samsak yang dimaksud Wijaya adalah tubuh verana.
Verana duduk dipinggir kasur miliknya dan menatap kosong ke arah liontin kalung milik verana yang sedang menampilkan verana kecil sedang tersenyum bahagia dengan gadis kecil yang sama tersenyum ke arah kamera iya dia adalah grimonia sahabat kecil nya yang selalu berada di samping verana.
Verana tersenyum getir melihat Poto tersebut lalu tak lama air matanya luluh dia sangat merindukan sahabat kecilnya.
"Nia,ana kangen" lirih Verana seraya mengecup liontin tersebut.
"Besok ana harus nyiapin mental baja Nia nenek mau datang kesini, jadi ana tidur yah biar besok kuat dicaci maki sama nenek,good night Nia cantik" ujar verana terkekeh menyebut nama grimonia dengan sebutan Nia cantik, lalu verana mengecup kembali liontin tersebut dan memejamkan matanya.
•••
Sudah hampir 1 jam Alvian meninju samsak dihadapan nya dengan tangan kosong, kepalan tangan Alvian sudah memerah pelipis nya sudah dipenuhi oleh peluh tapi tidak membuat Alvian menghentikan tindakannya.
Rafael mendengus melihat Alvian yang bergelut dengan samsak dihadapan nya, lalu Rafael pun menghampiri nya.
"UDAH STOP, TANGAN LO BISA LUKA BANGSAT" bentak Rafael dan yaa Alvian langsung menghentikan kegiatan nya tadi dan berjalan mengambil Aqua botol yang tersedia di bangku markas.
KAMU SEDANG MEMBACA
GORESAN HATI
Novela Juvenil~𝓗𝓲𝓭𝓾𝓹 𝓭𝓮𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓰𝓪𝓵𝓪 𝓴𝓮𝓫𝓸𝓱𝓸𝓷𝓰𝓪𝓷 ~𝒱𝑒𝓇𝒶𝓃𝒶 𝑀𝒶𝓊𝓁𝒾𝓃 𝒩 "A-ayah cukup sa-sakittt..." "Kau pantas diberi hukuman SIALAN" ••• "Kerja apa kamu? Ngejalang?" "Ibu walaupun aku ngga punya uang...