Baru baca?
Baca ulang?
Nggak baca?
Lagi baca?
Baca pikiran?
Bank BCA?
Jangan dihujat ya🗿⚔️⚔️⚔️
Hujan deras menyapa sekitaran lima belas menit yang lalu, mungkin orang-orang akan merasa lebih tentram berada dibawah selimut sambil bermimpi indah. Tapi tidak dengan sekumpulan bocil itu, bocil-bocil dari kompleks perumahan elit yang kini sedang bermain seru-seruan di selokan pinggir jalan kompleks.
Sama dengan balita cantik tiga tahun yang ikutan asik menikmati rintikan hujan deras itu. Setelah berhasil kabur dari rumah tanpa makan siang ataupun sepengetahuan orang-orang rumah. Untung saja mommy dan daddy nya tidak ada di rumah sehingga memudahkan pelariannya.
Tin tin tin...
Semua para bocil-bocil itu menoleh ke sumber suara dimana ada mobil mewah yang berhenti. Jendela kaca mobil diturunkan dan langsung menampilkan wajah garang seorang perempuan. Berbeda dengan laki-laki di samping perempuan itu yang hanya tersenyum tipis melihat kearah satu objek.
Mata balita tiga tahun itu berkedip dua kali kemudian ia melangkahkan kaki untuk mendekati mobil tersebut, tetapi...
" Pewangi...." Teriak teman-temannya sehingga menghentikan langkah kecil Stella.
Stella atau dijuluki pewangi itu kini menatap teman-temannya yang memasang raut jutek sebab tidak setuju ditinggalkan.
Bagaimanapun, Stella adalah sosok setia kawan penuh. Eakkk😘
" No...." Teriak Stella kepada sepasang suami-istri yang berada di mobil itu.
Raut Raisya semakin garang mendengar penolakan putri nakalnya itu. " Lea." Teriaknya walau suara teredam oleh hujan.
" Pulang yuk, sayang." Bujuk Gionatan.
Stella menggeleng sok tegas, ia melangkah mendekat kepada salah satu temannya yang memiliki tubuh gemuk membuat Stella memudahkan diri untuk bersembunyi di belakangnya.
" Tapi nanti daddy jemput pulang ya!" Ujar Gio mengedipkan sebelah mata membuat Stella memiringkan kepala untuk menatap wajah ayahnya lalu mengangguk pelan.
" Kak..." Protes Rai tidak terima.
" Gak apa-apa, biarin dia main-main dulu." Ujar Gio santai.
" Nanti dia demam." Kembali Rai tidak terima.
Gio memutar bola mata jengah.
" Nggak, sayang. Fisik dia itu kuat kayak aku."Setelah mengatakan itu, mobil mewah tersebut kembali melaju meninggalkan area bocil.
Para balita itu semua kembali bermain asik ditemani hujan yang semakin deras. Mereka tertawa tanpa beban, saling menyiramkan air ke wajah yang lain, berseluncur di selokan yang jernih, atau tiduran menatap langit.
Tin tin tin...
Kembali suara klakson mobil mengalihkan perhatian mereka semua dimana ada lagi mobil mewah yang berhenti.
Kali ini Stella bengong ketika kaca mobil diturunkan. Ada pria paruh baya yang tersenyum miring.
" duda kaya." Gumam Stella pelan tapi dari mulut mungil itu bisa diketahui Aryo apa yang dia ucapkan barusan.
Ini semua ajaran si Gionatanjing.
" Let's go home." Ajak Aryo.
" No." Balas Stella. Ia sudah bilang bahwa dia adalah sosok setia kawan bukan!
KAMU SEDANG MEMBACA
GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)
Teen FictionHanya sebuah kisah keluarga yang cukup unik dengan semboyan: " Cerewet kayak babi." Kepo? Baca ae lah👍