14. mimpi pewangi.

106K 14.1K 3.7K
                                    

( Berapa bulan nih gengs? )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Berapa bulan nih gengs? )

⚔️⚔️⚔️

" Mau kemana?" Nada cowok itu meninggi melihat sang istri yang hendak menuruti tangga.

Rai menoleh terkejut ke arah belakang dimana Gio sedang berjalan mendekat dengan tatapan tajam. Ia rasa tadi suaminya sedang di ruang kerja, trus kenapa bisa ke sini?

" Mau ke dapur." Jawab Rai santai.

" Panggil bibi aja, gak usah bandel kalo di bilangin." Sarkas Gio emosi tapi tersirat nada khawatir. Bagaimana tidak khawatir karena kandungan istrinya sudah tiga bulan lebih, apalagi saat ini Rai sedang mengandung KEMBAR.

emang benih si Gio gak ada lawan.

" Gak usah, aku juga lagi pengen bergerak bebas."

Gio tidak mengindahkan, ia hendak menuntun istrinya untuk ke dapur melalui lift saja tapi tiba-tiba di tepis.

" Gak mau pake lift, kan aku udah bilang mau bergerak lebih banyak lagi biar bayi kita juga ikut bergerak." Ujar Rai kemudian mulai menuruni anak tangga.

" Rai." Tekan Gio tegas seraya menyorot tajam.

" Rai." Kembali Gio berujar ketika istrinya turun satu anak tangga lagi.

" Raisya." Kali ini Gio mendekat karena si bumil itu tak menuruti.

" RAISYA." bentak Gio lantaran Rai malah berlari pelan menuruni tangga ketika suaminya hendak mendekat.

Hap.

Tubuh istrinya berhasil di tangkap dan langsung di gendong sekali sentak kemudian Gio membawanya kembali ke kamar meskipun Rai menggoyangkan kaki minta diturunkan.

" Lo itu harus ubah sifat kekanakan Lo. Jangan keras kepala terus dan buat gue makin emosi." Kata lelaki tersebut sambil menunduk menatap retina sang istri.

Mereka memasuki kamar dengan Rai yang kini memasang raut kesal. Ia diletakkan di atas kasur kemudian Gio berjalan ke arah pintu untuk mengunci pintu dengan sidik jarinya saja.

" Monyet."

Gio menoleh menatap mematikan pada istrinya.

" Monyet ganteng maksud aku." Cengir Rai.

Bumil tersebut kemudian berjalan ke arah balkon dan melihat hujan deras masih belum reda.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang