39. kilas masa lalu

84.3K 13.3K 4.7K
                                    

Hai hei...
Sekolah kalian udah masuk seratus persen belum?

Jangan lupa vote coment follow ya kack jangan jadi sider. Muehhhehh

Happy reading👍

⚔️⚔️⚔️

Kedatangan Aryo ke Indonesia membuat Stella bahagia setengah mati. Ia sudah berjam-jam bercerita dengan nada cadelnya tentang semua hal yang selama ini dia alami termasuk selalu kena cubitan dan omelan maut dari Rai.

Bahkan telinga Aryo dan Gio hampir kehilangan fungsi pendengaran sebab tidak cukup daya lagi mendengar ocehan gadis kecil itu.

Seperti sekarang, mereka berada dalam mobil menuju perjalanan pulang dari kantor dan Stella masih setia bercerita di pangkuan ayahnya sedangkan Gio memilih menutup mata dan mendongakkan kepalanya sedikit ke atas. Sementara Aryo bertugas menyetir mobil.

Perlahan suara Stella mulai tidak kedengaran lagi atau mungkin saja balita itu sudah kelelahan bercerita. Mereka pun berhenti di lampu merah dalam keadaan macet seperti biasa.

Aryo pulang ke Indonesia karena ia juga ingin healing sekaligus mengajak cucunya liburan. Ia juga bosan di Amerika dan tidak masalah jika datang ke Indonesia meskipun tau akan kena mental bersama cucu kesayangannya.

Suara Stella yang benar-benar tidak kedengaran lagi membuat Aryo heran, lantas ia pun menoleh ke samping dan seketika detak jantungnya hendak berhenti.

Mau tau apa yang terjadi? Lanjut prat 2✌️

" XANDREA." Dengan cepat Aryo segera merebut pistol di genggaman balita itu.

Gio bahkan ikut membuka mata dan langsung syok setengah mati melihat kejadian tersebut, nafasnya tercekat disertai keringat dingin yang mengalir. Bisa-bisanya Stella memainkan pistol yang dia dapat dari balik jas ayahnya dan bodohnya lagi Gio tidak menyadari hal itu karena dia memang sudah menyembunyikan pistol itu dengan benar di balik jas hitamnya.

" Lea." Geram Gio menatap tajam putrinya.

Sementara yang ditatap memasang raut polos, sangatlah polos. Ia menatap sang kakek yang pertama kali membentak dan memberikan tatapan tajam kepadanya. Begitu juga dengan ayahnya yang memberikan tatapan paling tajam semasa Stella hidup. Balita itu hanya mengigit ujung jari sambil bertanya-tanya dalam hati kenapa kakek dan ayahnya memarahinya.

" daddy ama glanpa napa malahin Lea?" Tanya Stella sedih.

Apa daddy dan glanpa sudah tidak menyayangi Stella lagi?

" WUIH ANJAY ADA BALON FANG, DADDY." teriak Stella heboh ketika melihat abang penjual balon yang berada di antara mobil sebab lampu merah belum berganti.

" daddy, Lea mau itu..." Rengek Stella seraya menunjuk tukang balon.

Namun respon yang dia dapatkan masih tatapan tajam dari Aryo dan Gio. Hingga akhirnya lampu berpindah ke warna hijau dan mereka pun mulai melaju dari sana membuat Stella berteriak histeris.

" DADDY AMA GLANPA JAAT. LEA GAK CUKA....." teriak Stella seraya mencengkram kerah kemeja putih ayahnya kemudian bergerak seperti cacing kepanasan.

Gio dan Aryo sama-sama tidak ada niat membujuk sama sekali. Mereka masih sibuk membayangkan bagaimana jika balita tersebut tidak sengaja menekan pelatuk disaat moncong pistol mengarah ke wajahnya.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang